PERSAHABATAN YANG TIDAK BISA TERGANTIKAN

27 6 4
                                    

   "Adelia bangun....." kata bu Dewi, ibuku.

   "Iya bu, sebentar lagi aku bangun" ujarku.

   Aku tetap belum bangun karena tadi malam aku tidur terlalu larut malam.

   Ibuku memanggil lagi "Adelia sayang ayo bangun, nanti telat masuk sekolah lo???"

   Setelah itu aku bangun dan mandi, setelah selesai mandi aku ganti baju dan aku disuruh makan dulu sama ibu.

   "Del sarapan dulu yuk......"

   Tapi saat itu, aku tidak nafsu makan. Ibu tetap memaksa aku untuk makan, aku tetap tidak ingin makan, karena waktu itu aku sudah mau telat masuk sekolah.

   Lalu ibuku berkata "yaudah nak nanti beli makanan yang banyak ya di kantin sekolah.

   Aku menjawab "Aku enggak mau bu, kalau di sekolah aku nggak pernah beli makan."

   "La nanti kalau kamu sakit gimana?" kata ibu.

   "Ibu nggak usah terlalu memikirkan itu, nanti pulang sekolah kan aku bisa makan" kataku.

   "Yaudah terserah kamu aja" ayah menimpali.

   Sesampainya di sekolah, Lia sudah menunggu aku di kelas.

   Lia berkata "Adel ayo main."

   "Main kemana?" ujarku.

   "Ke taman dong, ayo Del."

   "Maaf ya, aku nggak bisa kesana sekarang" tambahku.

   "kamu kenapa Del, kok kelihatannya sedih" katanya.

   "aku nggak papa kok, aku nggak sedih" kataku.

   Lalu Lia bermain di taman dengan teman-teman yang lain.

Kring, kring, kring.............
   bel masuk jam pertama pun berbunyi. Dikelas aku hanya diam,  membuat diary, dan membuat tugas.

   Satu jam kemudian bel pulang pun berbunyi.

Horreee.........

   "Akhirnya kita pulang juga ya Adelia" kata Lia.

   "Iya, ayo kita pulang Lia" jawabku.

   "Kamu mau ngojek atau dijemput Adelia?" tanya Lia.

   "Aku seperti biasanya Lia, yaitu dijemput" jawabku.

   "Ya udah aku duluan ya....... soalnya aku mau ngojek, takutnya nanti nunggu ojek kelamaan." kata Lia

   " oke" jawabku.

   "Oh iya, aku lupa kalau nanti aku mau mengajak Lia ke taman, sebaiknya aku kejar saja sekarang. Aku pun berlari menuju ke tempat ojek.

   "Lia.... Lia.......," teriakku.

   "Iya ada apa Adelia?" tanya Lia

   "Gimana kalau Nanti sore kita jalan-jalan ke taman kamu kira-kira bisa apa nggak ya?" tanyaku.

   "hmmmm.......... Maaf Del aku nggak bisa, soalnya aku mau pergi ke rumah nenek, sama orang tuaku" Paparnya.

   Aku menjawab "oh, yaudah Lia nggak papa."

   Setelah itu aku pulang ke rumah dengan ayahku. Sesampai di rumah, aku diajak Kakakku untuk pergi membeli bakso, ternyata aku disana bertemu dengan Lia.

   "halo Lia aku" Melambaikan tangan kepadanya.

   "Hai Adelia......" dia Melambaikan tangan balik.

   "Loh? Bukannya Kamu mau ke rumah nenekmu Lia?"

   "Iya setelah aku memesankan bakso untuk nenekku" jawab Lia.

   "ayo Lia kita pulang nanti takutnya kita berangkatnya kesorean" kata ayahnya Lia.

   "Ayo Ya udah aku duluan ya Adelia......"

   "Iya hati-hati ya nanti di jalan" kataku.

   " Iya makasih ya, dada...." jawabnya.

   "Dada....." aku kembali menjawabnya.

   "Adelia....., ayo kita pulang" kata kakakku.

   Sesampainya dirumah tiba-tiba kepalaku sangat pusing dan badanku sangat panas. Saat itu badanku Rasanya nggak enak sekali, rasanya aku nggak bisa apa-apa.

   Saat itu juga ayah dan ibuku sangat panik, karena tiba-tiba begitu saja aku sakit, lalu Ibu dan ayahku membawa aku ke rumah sakit untuk memeriksa sakitku ini.

   Ternyata setelah pemeriksaan aku terkena penyakit demam berdarah, dan aku harus di rawat di rumah sakit.

   Saat di rumah sakit Aku selalu ingat Lia, aku rindu dengan Lia. Apakah Lia tahu kalau aku sedang dirawat di rumah sakit?

   Setelah 3 hari Aku dirawat, Lia dan kedua orang tuanya menjenguk Aku di rumah sakit. saat itu aku kaget dengan kedatangan Lia.

   "Adelia......." teriak Lia.

   "Lia kamu ngapain di sini?" tanyaku.

   "Adel, aku sempat panik saat dengar dari orang tuamu kalau kamu di rawat di sini, terus aku minta ayah sama ibuku untuk jenguk kamu" jawabnya.

   "Adel bagaimana keadaanmu" tanya orang tua Lia.

   " Ya beginilah om, tante masih nggak enak" ujarku.

   "Del, tante doakan semoga kamu lekas sembuh ya."

   "Amin, Terima kasih Tante."

   "Adelia, aku kangen sama kamu, aku nggak bisa jauh dari kamu" kata Lia.

   "aku juga kangen banget sama kamu Lia" jawabku.

   Setelah lama berbicara dengan Lia, Lia pun pulang ke rumahnya bersama orang tuanya.

Sesampai di rumah Lia bersedih,
   Ibu Lia berkata " Lia, Kamu kenapa sayang, kok sedih?"

   Jawab Lia " aku kasihan sama Adel, dia lagi sakit, aku belum bisa bermain lagi dengan Adel."

   Perkataan Lia tersebut membuat air mata Lia jatuh ke pipinya.

   "Lia, kamu nggak boleh seperti ini, ini juga bisa membuat Adel sedih di sana, yang bisa kita lakukan sekarang adalah berdoa kepada Allah, kita Serahkan semuanya kepada Allah ya sayang" kata ibu Lia.

   Aku dan Lia memang tidak bisa jauh satu sama lain. satu hari aku nggak ketemu Lia, rasanya aku rindu sekali dengan Lia. Begitupun dengan Lia, dia juga merasakan apa yang kurasa.

   Saat di rumah sakit, aku tidak hanya rindu dengan Lia, tetapi aku juga rindu dengan semua guru yang ada di sekolahku, dan semua teman satu kelas ku.

"Jangan lupa vote and coment lagi ya guys, biar bisa lebih cepat ngelanjutin episode yang berikutnya, Thank you"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Malaikat BaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang