~

325 43 5
                                    

"Kamu seharusnya menekan tuts ini, bukan yang itu!"

Chanyeol menghela napas untuk yang ke sembilan kalinya. Baru dua jam yang lalu ia memegang piano -untuk pertama kali dalam hidupnya-, ia sudah dibentak sembilan kali. Padahal menurutnya, wajar saja kalau dia salah tekan. Bahkan dirinya sudah terbilang cepat dalam belajar.

"Cukup sampai di sini belajarnya. Dua hari lagi aku akan ke sini untuk mengajarimu lagi. Ingat beberapa kunci dasar yang sudah kuberikan padamu!" Pria berambut putih itu menepuk bahu Chanyeol pelan sebelum bergegas pergi.

"Terimakasih" ucap Chanyeol ketus, namun pelan. Entah terdengar oleh pria itu atau tidak. Lagipula ia merasa pria itu tak membantu sama sekali. Ia malah menambah pusing kepala Chanyeol.

"Tinggal enam hari lagi, sial! Bagaimana ini?!" gumamnya.

Park Chanyeol, sang pangeran kampus yang memiliki wajah tampan dan tinggi di atas rata-rata itu sedang dalam masa kegalauannya. Ia sedang mengincar salah seorang 'primadona kampus' yang bernama Irene. Dengan bermodalkan wajah tampan dan kekayaaannya, ia bisa saja sudah mendapatkan wanita cantik itu dari dulu. Namun, yang membuatnya pusing adalah Irene hanya menyukai pria yang pandai bermain piano, tak peduli pria itu bagaimana bentuknya. Sedangkan Chanyeol tak pernah bermain piano. Ia hanya bermain berbagai jenis gitar dan drum. Menurutnya, piano hanya cocok untuk wanita berjari lentik. Tapi sekarang, ia harus rela bermain 'alat musik wanita berjari lentik' itu demi sang pujaan hati.

"Apa pak tua itu bisa membantuku?" gerutunya. Ia mengambil smartphonenya yang tergeletak di atas nakas, kemudian mengetik sesuatu di sana.

Park Ceye
Hey!
Hey!

Oh Sehun
Kenapa?

Park Ceye
Hey, Tayo! Hey, Tayo!
Ia bis kecil...

Oh Sehun
Goblok!
Yang bener, dong!

Park Ceye
Jangan ngegas, sayang~

Oh Sehun
Hyung, kamu belum pernah aku bobol ya?

Park Ceye
Aw~ Mau dong dibobol Sehunnie~

Oh Sehun
Aku ingin muntah
Mau apa sih?

Park Ceye
Bantu aku mencari guru musik lain dong, Hun~
Pak tua ini menyebalkan sekali!

Oh Sehun
Dasar kamunya saja yang tidak bisa
Dasar payah, dasar lemah!
Huh!

Park Ceye
Ayo dong, honey~

Oh Sehun
Jijiq!
Iya deh, iya
Tapi, jangan lupa upahnya

Park Ceye
Sip, bossQ
Thanks ya

Oh Sehun
Y

Chanyeol tersenyum senang sambil melompat kegirangan -yang mana sangat tidak cocok dengan wajah om-om dan badan bongsornya-. Tak lama kemudian smartphonenya berdering lagi.

Itu pesan dari Sehun.

Oh Sehun
Hyung, kakak sepupuku jago bermain piano.
Kalau kamu mau, dia yang akan mengajari kamu yang bodoh ini.

Park Ceye
Apa dia cantik?
Ehe

Oh Sehun
Ya jelaslah~
Dia cantik, lebih cantik daripada si nenek lampir Irene.
Lebih bohay
Lebih manis
Seperti bokep berjalan

Wanna Be My Boyfriend? [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang