Tak dianggap

10 3 0
                                    

Semua pertanyaanku kau jawab dengan kata-kata yang menyakitkan...
Semua perbuatanku selalu salah di matamu, dan semua kata-kata mu berhasil menusuk kedalam hati...
Aku diam, salah. Aku mencoba berbicara tetap salah...lalu ada apa dengan dirimu?
Apakah sudah merasa bosan dengan kelakuanku? Atau, apakah sudah punya pengganti? Jika iya, katakan!
Aku akan pergi, mencoba bahagia tanpa mu, dan mencoba mengikhlaskan apa yang pernah terjadi bersama mu....
Canda tawamu, akan ku pendam mulai saat ini...
Semoga kamu bahagia bersamanya, perempuan yang menjadi pilihanmu selama ini, yang tak lain lagi. Dia adalah temanku sendiri...
Aku berharap semoga engkau tidak pernah merasakan apa yang sedang aku rasakan saat ini, karena aku tak mau melihatmu merasakan sakit yang tidak pernah berdarah dan susah untuk di obati,...
Semoga engkau, tidak akan merasakan bagaimana rasanya tak dianggap....
Jika ini pilihanmu, kejarlah apa yang kau inginkan, aku akan selalu mendukungmu dari belakang, jika kau butuh aku larilah menuju tempat dimana aku berada,...
Aku? Hanya bisa mengenangmu lewat doa-doa yang ku ucapkan setiap hari....
Suatu saat engkau akan menyadari, bahwa ada perempuan yang terlalu bodoh menunggumu dan rela menjadi bahan omongan orang lain hanya demi melihatmu habagia, Jangan tanya aku kenapa?! Aku begini karena aku terlalu sayang kepadamu, dan yakinlah bahwa aku mencintaimu dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan sedikitpun darimu wahai sayangku:)

20oktober

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harapanku dan temankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang