#TakAdaYgMustahilBagiALLAH

66 0 0
                                    



Ucapan syukur hamdalah bergema di dalam Masjid An Najm. Adalah jemaah isya yang senang mendengar penuturan Ustaz Maliq yang mengatakan tahun ini Masjid An Najm memperoleh izin melaksanakan salat iduladha. Sejak masjid direnovasi, daya tampung menjadi lebih banyak. Masjid yang semula hanya berlantai 1, kini sudah bertingkat. Ditambah lagi halaman masjid yang sudah dirapikan dan dipasangi peneduh. Memungkinkan untuk melaksanakan salat jumat atau salat hari raya sekali pun. Takmir masjid pun sudah lebih tertata kepengurusannya. Jufri beruntung bisa ikut merawat masjid ini. Ia menggantikan ayahnya yang meninggal setahun yang lalu. Selain bisa tinggal di masjid cuma-cuma, ia pun rajin memperdalam ilmu agama melalui Ustaz Maliq. Tekadnya sudah bulat ingin berdakwah.

Sesudah idulfitri kemarin, Ustaz Maliq bersama takmir masjid berupaya keras melobi. Harapan mereka masjid An Najm tidak hanya bisa melaksanakan salat wajib saja namun juga bisa melaksanakan salat jumat maupun salat hari raya. Juga kegiatan-kegiatan islami lainnya. Renovasi dan perluasan bangunan masjid menjadi awal semua impian takmir masjid. Dan mereka lega, Hari Raya Iduladha tahun ini menjadi awal kegiatan-kegiatan islami di Masjid An Najm.

Salah satu yang juga diperbaharui adalah karpet salat. Karpet salat lama yang bermotif masjid digantikan karpet salat bermotif angkasa malam dengan taburan bintang-bintang. Seorang pengusaha karpet dari luar kota menyumbangkan karpet salat bermotif angkasa malam tersebut. Entah siapa yang melobi pengusaha tersebut hingga mau menyumbang. Jufri belum sempat menanyakan kepada Ustaz Maliq. Karena begitu renovasi kelar, mendapat kesempatan melaksanakan kegiatan islami, proses penataan di dalam masjid terus berlanjut. Jufri juga tak sendiri lagi mengurusi masjid. Ada 2 orang yang membantunya. Keduanya anak yatim piatu, yang oleh Ustaz Maliq diizinkan tinggal di masjid seperti Jufri. Ada 2 kamar yang memang dipersiapkan ketika renovasi kemarin. Ketiganya, selain beroleh uang saku, urusan perut juga ditanggung takmir masjid. Dimuliakan ketiga marbot tersebut. Adapun untuk perawatan kebun dan halaman masjid, takmir masjid menyewa perusahaan yang kompeten di bidang pertamanan.

***

Karpet salat sumbangan sudah digelar akhir bulan syawal. Karpet ini lebih halus, lebih tebal, lebih wangi, dan lebih lembut daripada karpet lama. Jufri sudah merasakan sendiri nikmatnya bersujud di atasnya. Motif taburan bintang juga menambah khusyuk, menurut Jufri, juga beberapa jemaah yang sudah merasakan karpet baru ini. Apabila sedang salat dan berdiri kemudian mata fokus memandang ke bawah, hamparan bintang-bintang itu seakan menyedot suksma ke dalamnya. Seperti masuk ke dalam sebuah dimensi yang berbeda yang lebih tenang dan damai. Sempat terpikir oleh Jufri untuk menanyakan kepada jemaah tentang pengalaman melakukan salat setelah karpet salat diganti. Ustaz Maliq ketika Jufri ajak diskusi sangat setuju. Beliau lantas mempersilakan Jufri mengerjakan secepatnya, survei kecil-kecilannya.

"Saya kira, apabila ada sesuatu yang baru di masjid ini, kita tanyakan kepada jemaah dan kita mengetahui pendapatnya, tentu akan sangat bagus," ujar Ustaz Maliq pada suatu subuh. Kala itu, Jufri diajak mengobrol oleh Ustaz Maliq. Pembentukan takmir masjid dan merekrut orang-orang semacam Jufri beserta 2 temannya, merupakan terobosan Ustaz Maliq yang menginginkan Masjid An Najm lebih bagus dan lebih maju. Jufri dan kedua temannya tidak hanya berfungsi sebagai marbot namun juga mau diberdayakan lebih. Oleh karena itu, Ustaz Maliq berjanji akan mengikutkan Jufri dan kedua temannya dalam pelatihan maupun workshop mengenai pengelolaan masjid atau hal-hal lain demi baiknya Masjid An Najm.

Suatu petang selepas salat maghrib, Jufri menerima kunjungan seseorang yang berniat kurban di Masjid An Najm. Seperti tahun-tahun kemarin, Masjid An Najm menerima sumbangan hewan kurban dari siapa saja yang berniat. Maghrib itu, Jufri menerima sumbangan dari keluarga Afisah. Menurut pengakuan Afisah yang lain, tahun kemarin ia menunaikan ibadah haji dengan bimbingan Ustaz Maliq. Pada kesempatan itu, Afisah menanyakan Ustaz. Selain urusan kurban, ia juga ingin menawarkan kerja sama lain. Afisah lantas mengeluarkan sebuah buku tebal dari tas ranselnya. Ia meletakkan buku tebal tersebut di hadapan Jufri. Judul besar buku itu: MOSAIC OF HARAMAIN, A—Z Catatan Inspiratif Perjalanan Haji. Penulisnya Etyastari Soeharto. Buku tebal itu adalah: a true story. Sesaat Jufri terdiam. Ia mengambil buku yang diletakkan Afisah. Membuka kaver dan melihat halaman depannya. Ingatannya tiba-tiba menyeruak. Jufri merasa tidak asing melihat buku itu. Akan tetapi dimana ia melihatnya?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 20, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

STEREOGRAM KAKBAHWhere stories live. Discover now