0.05 Pantai

650 24 2
                                    

Drgg..drgg....drgg..
Suara ponsel bergetar, membuat Andin terbangun dari tidur siangnya.

Andin mengangkat telfonnya namun tanpa suara.

"Ndin hari ini lu sibuk gak?" tanya orang diseberang sana.

"Gak!" jawab Andin singkat.

"Hari ini ketemuan di cafe biasa ya!, gue tunggu, gak pakek lama!!" ucap orang itu, sengaja menekan kata itu.

"Gue capek mau isti...." sebelum Andin menyelesaikan ucapannya, Fero sudah memutuskan telfonnya.

"Oh Shit...." ucap Andin berdecak kesal.

Dengan malas Andin beranjak dari tempat tidur, menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Rencananya hari ini Andin ingin tidur sampai besok pagi karna ia merasa tidak enak badan. Rasanya tulangnya seperti remuk dan badannya sangat berat , tapi Fero menggagalkan semuanya. Ia malah mengajaknya untuk bertemu di cafe tanpa persetujuan Andin.

Setelah selesai bersiap-siap, dengan cepat ia mengambil tasnya, dan langsung menuruni tangga untuk menuju garasi mobil.

"Mau kemana lu?" Tanya Andre saat Andin berada diambang pintu.

"Mau pergi!" jawab Andin singkat.

"Kakak gak izinin kamu pergi!" ucap Andre yang duduk disofa sambil memainkan ponselnya

"Kakak, aku udah besar, kakak gak perlu atur-atur hidup aku!" jawab Andin emosi.

"Kakak hanya gak mau kamu kenapa-kenapa!" Ucap Andre tak kalah tegasnya.

"Kak pliss, aku bisa jaga diri, aku bukan anak SD lagi!" jawab Andin cemberut.

"Baiklah kakak izinin, tapi kakak yang antar!" ucap Andre tegas.

"Gak perlu kak aku bis....."

"Diantar kakak apa gak pergi sama sekali!" ucap Andre memotong ucapan Andin.

"Ck.., oke!" jawab Andin berdecak kesal.

Andre hanya tersenyum melihat tingkah adiknya.

Merekapun pergi dengan menaiki mobil.

Diperjalanan....

"Muka lu kenapa, kok pucet gitu?" tanya Andre menatap wajah adiknya yang pucat.

"Gak papa kak Andin cuma capek aja!"ucap Andin sambil tersenyum kepada kakaknya yang sibuk menyetir.

"Kamu sakit?"

"Engga kak!" jawab Andin bohong

Andre hanya bisa menghela nafas beratnya.

Tak lama kemudian merekapun sampai didepan Cafe.

"Makasih kak Andin pergi dulu" ucap Andin sambil mencium pipi kakaknya.

"Iya, nanti kakak jemput ya!" jawab Andre sambil menatap adiknya.

"Gak usah kak, nanti biar Fero yang ngantar Andin!" Ucap Andin sambil tersenyum.

"Oke, kakak pergi dulu!"

"Ati-ati."

Andinpun turun dari mobil, dan langsung menuju cafe.

Saat membuka pintu cafe tiba-tiba Andin merasa kepalanya sangat pusing. Sejak kemarin Andin memang kurang menjaga stamina tubuh.

"Ndin lo gak papa?" tanya seseorang menghampiri Andin.

"Gak papa, gue cuma sedikit pusing." jawab Andin sambil memegang kepalanya.

"Ya udah kita duduk dulu aja!" ucap Fero sambil menuntun Andin kekursi.

"Nih diminum dulu!" ucap Fero menyodorkan gelas yang dipegangnya.

Dream Prince🍁 [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang