Dian Putri Arumi. Sebuah nama yang cukup sederhana dari seorang gadis berkelahiran Jakarta, 12 Desember 2002. Ya,terbilang cukup muda. Dia gadis broken Home,sekarang dia tinggal bersama Tante nya.
***
Pukul 05.45 WIB
Seorang gadis yang sudah berpakaian rapi dengan seragam putih abu nampak sedang jalan menuju ruang tengah.
Rumah nya nampak sepi,Tante nya masih tidur mungkin. Dia berjalan menuju meja makan,lagi lagi dia harus melihat sebuah toples dengan beberapa helai Roti dan selai di sampingnya. Sungguh bosan,Tanpa pamit dia bergegas pergi menuju sekolahnya.
Hari ini hari hari pertama ia sekolah. Ya,dia pindah sekolah semenjak ayah dan ibu nya berpisah.
***
Hari pertama sekolah ia tidak ditemani bahkan tidak diantar oleh Tantenya. Tidak masalah, karena mulai sekarang dia harus belajar mandiri.***
SMA Taruna
Nama sekolah yang terlihat jelas didepan mata Dian. Dia masuk ke dalam sekolahan itu, semua mata tertuju padanya.
Dian memang gadis yang terbilang cantik tapi terlihat dingin. Dia terus berjalan melewati koridor sekolah dan mencari kelas nya.
"Maaf,kelas XII IPA dimana ya?" Dian melontarkan pertanyaan entah pada siapa ia bertanya.
"Kelas XII IPA ada di lantai dua. Kebetulan kelas saya juga disitu,bareng aja." Dengan ramah seorang gadis itu menjawab pertanyaan Dian.
***
Sampai dikelas Dian dipandang banyak orang. Mungkin heran,siapa dia?dari mana?dan mau apa?. Ntah lihat nanti saja.
Dian keluar kelas dan memilih untuk duduk di kursi samping kelas sambil menunggu guru datang.
***
Bel masuk berbunyi nyaring dari pojok sebelah barat sekolah. Semua siswa pun bergegas masuk ke kelas masing-masing.
Jadwal Hari ini,kelas XII IPA diajar oleh ibu Ermi sulistia. Tidak terlalu menegangkan,karena setiap diajarkan olehnya selalu saja santai tetapi serius.
Wanita paruh baya berjalan dari arah kanan kelas sepertinya ia mau menuju ke kelas.
"Nak,kenapa kamu diluar?ayo masuk." Sapaan dari seorang guru dengan nada halus. Ya,ibu Ermi.
"Saya siswi baru disekolah ini Bu,ini hari pertama saya masuk sekolah." Ucapnya diakhiri dengan senyuman tipis.
"Mari masuk nanti ibu kenalkan ke teman-teman yang lainnya." Ajak Bu Ermi kepada Dian.
***
"Assalamualaikum,selamat pagi anak-anak."
"Waalaikumsalam,pagi Bu.."
"Baik,ibu akan memperkenalkan teman baru kalian."
"Perkenalkan. Nama saya Dian Arumi Putri, Panggil saja Dian. Saya pindahan dari SMA Harapan Bangsa."
"Baik,Sekarang kamu duduk disampingnya Annisa."
"Iya Bu, terimakasih" ucapnya.
Dian berjalan menuju bangku samping gadis yang terbilang lugu. Yang tadi menemani ia berjalan kekelas.
"Hai, Annisa." Annisa menjulurkan tangannya mengajak bersalaman.
"Hai,Dian." Dengan cepat Dian membalas julukan tangan Annisa.
Suasana kelas tidak terdengar riuh karena sedang belajar.
***
Bel istirahat berbunyi.
"Mau ke kantin gak?" Dengan lugu Annisa mengajak Dian.
"Hm iya Ayo." Singkat,Dingin.
Saat berjalan ke luar kelas menuju ke kantin. Dian dipandang banyak orang. Dian dan Nisa terus berjalan dengan mata yang selalu tertuju ke depan.
"Nis,Ada yang yang salah sama gue?" Tanya Dian dengan heran kepada dirinya sendiri.
"Gaada, gausah terlalu dipikirin. Mungkin karena Lo baru disini jadi mereka merasa asing."
Dian mengangguk mengerti tanpa mengucap sepatah kata untuk menjawab Nisa.
***
Dikantin. Terlihat suasana yang Ramai,Riuh pastinya.
Ya,siapa lagi kalau bukan Sindy dan kurcaci nya yang selalu saja membuat kericuhan. Selalu saja membuly dan bertindak semaunya,Hell~ siapa dia? Bener bener gaada kerjaan tuh orang."Permisi." Dengan santai Dian melewati Sindy.
"What?Siapa dia? Kita harus cari tau." Ujar Sindy heboh.
***
Dian dan Annisa sedang menikmati makan siang nya di kantin.
BRAKKKK
UkhukUkhuk Dian tersedak dia langsung mengambil minum dan berdiri menatap siapa yang berani menggebrak meja makan nya.
"Hey kak,bisa sopan sedikit gak ya." Tanya Dian dingin.
"Lo siapa?Dan Dari mana!" Suara yang terdengar keras mendengung di telinga Dian.
"Dian. Siswi baru pindahan dari SMA harapan Bangsa. Kenapa."
"Oh Oke. Karena Lo siswi baru disini,Lo harus tau siapa gue." Ucap sindy dengan sombong.
Dian memutar bola mata malas dan tersenyum sinis.
"Hey! Kenapa Lo?Gak suka?Hah!"
"Harus banget gue tau semua tentang Lo gitu?Maaf mbak saya sibuk." Ucap Dian kembali duduk dan makan.
Sindy terbakar emosi karena baru ada siswi di sekolahan itu yang berani beraninya membantah ia.
"Heh! Lo itu masih anak baru disini jadi gak usah Belagu!" Bentak Sindy sambil mendorong bahu Dian dengan kencang.
"Apa masalah gue sama Lo. Siapa yang mulai duluan? Gue udah berusaha sopan kan sama Lo?lalu apa lagi?gue harus tau siapa Lo?emang Lo siapa?anak presiden?sampai gue harus tau siapa lo." Dengan nada yang tegas membuat Sindy terpaku.
"Berani Lo sama gue?!" Mata sindy melotot menatap mata Dian dengan penuh kebencian.
-Oke sekian dulu bagian kali ini. Ini cerita pertama saya,jadi maklumin kl menurut kalian monoton. Saya usahakan Next akan lebih seru lagi. Dan yang pastinya Baper. So, penasaran?. Jangan lupa Klik Bintang dan Komen "Next" jika Cerita ingin di lanjutkan. Terimakasih:3-
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Celah
Teen FictionIni bukan cinta dari seorang badboy dengan Good girl, ataupun dari GoodBoy dengan badgirl. Melainkan cerita cinta seorang remaja perempuan yang belum pernah merasakan jatuh cinta. Begitupun dengan lelakinya. Tapi cinta mereka berawal dari celah yang...