Naura berjalan dengan langkah gontai menuju kamarnya. Kesal? Jangan tanya. Banyak kegiatan dan pekerjaan ditambah kemacetan seharian ini yang membuat suasana dan moodnya tambah runyam.
Itu membuatnya kesal,lelah,dan marah. Dia Naura Fatmah. Bayangkan saja,jika kalian berbicara dengan seseorang yang dinginnya minta ampun terus dicuekin mulu kesel 'kan?Seseorang itu adalah Ahmad Fadhli Fahrezi (teman sesekolahnya yaitu SMA islamic high school). Yang terkenal dengan kecuekannya tapi dibalik itu dia baik kok (eh,kok malah muji sih?,,sadarlah kau naura,jangan sampai kamu suka dengan cowok itu 'batin naura'). Beberapa jam yang lalu sebelum pulang kerumah..."Fadhli,kita sekelompok apa yang harus aku kerjain?" tanyanya kepada fadhli
Fadhli tak melirik sekalipun dan fokus pada laptopnya. Naura mengulangi pertanyaannya. Masih belum ada jawaban.Naura pun kesal dengan tingkah Fadhli, ia hanya menyerahkan beberapa catatan yang ditulis selama pertemuan tadi untuk membahas pelajaran sejarah, lalu bersiap pergi dari ruangan itu. Tiba tiba fadhli memanggilnya...
"Naura,ucapkan salam sebelum keluar dan tugasmu memilih bahan untuk presentasi saja. Biar saya yang susun" ujarnya tanpa menoleh dan masih fokus pada layar bercahaya itu. Benar- benar menyebalkan dan begitu dingin. Naura berlalu sembari mengucapkan salam dengan nada kesal,kemudian menuju perpustakaan untuk mencari bahan presentasi dengan mood tidak bagus. Sementara itu, fadhli menjawab sambil tersenyum tulus melihat kepergian naura yang tidak diketahui oleh gadis manis itu. Ya, Naura memang anak yang berbakat dalam bidang seni. Dia manis,baik,dan cantik. Walaupun banyak kaum adam yang mengejarnya, tapi dia tahu batasan antara laki laki dan perempuan yang belum mahram. Dia memang supel dan ramah pada setiap orang. Berbeda dengan Fadhli,dia dingin tetapi pada teman laki laki dia biasa saja. Jika pada perempuan dia lebih cuek dinginnya minta ampun dah.Yaallah,kenapa ada orang seperti itu didunia ini? batin naura
Tiba diperpustakaan dia mengambil beberapa buku sejarah lalu mulai membacanya dan bergumam
"Hmm,mungkin ini cocok untuk presentasi tentang sejarah yang sedang di gali sekarang" gumamnya
Lalu,dia melangkah menuju tempat peminjaman buku. Selama berjalan,dia membaca buku itu dan membawa buku lainnya digenggaman tangan yang lain tanpa melihat jalanan. Tiba-tiba...
Bugghhhh..... Srukkkk....
"Aww.." pekik naura
Sementara yang ditabrak hanya mengaduh. Seketika buku itu terjatuh bersama sang pembaca karena tak sengaja menabrak seseorang. Diapun mendongak untuk melihat siapa yang telah ditabrak. Dia bengong dan berkeringat dingin. Dia telah menabrak Azra ( kaka kelasnya yang superhits disekolahnya). Azra pun tersenyum ramah dan membantu naura.
"maaf gak sengaja. Duh, jadi berantakan kayak gini maaf ya?" ucap azra
Hening sesaat...
Disisi lain,Naura masih dalam keadaan bengong antara percaya dan kaget... Kemudian barulah ia buka suara dan menjawab setelah mengusir lamunannya tadi...
"Eh,,,iya gapapa kak. Harusnya aku yang minta maaf soalnya gak liat jalan maaf ya kak?" jawabnya sembari cengengesan gak jelas.
"Yaudah,kalo gitu aku bantu ya?" tawar kaka itu sembari mengulurkan tangan.
"Eh,,i-iya kak. Tapi..." jawabnya tergagap.
"Tapi apa?" tanya azra
"Mmm...gausah... pake...u-uluran ta-tangan ya kak?" timpal Naura ragu
Azra mengernyit "kenapa?gasuka ya? atau kamu risih?"
"bu-bukan b-be-begitu kak... tapi... kita kan bukan mahram jadi maaf ya?" Naura tergagap saat menjawab pertanyaan aksa
"Nanti juga dimahramin sama kakak" sahut aksa
"eh???"Naura kebingungan dengan pernyataan aksa barusan
"nggak deh,cuma becanda gausah bingung. iya maaf kakak juga tau tapi kakak lupa jadi kita saling minta maaf ya?" Kata aksa
Setelah itu,azra pun langsung berdiri dan menyerahkan buku itu pada naura yang masib bengong dan duduk itu
"Ini" ucapnya
" ma-makasih kak" jawabnya sembari menerima buku itu dan bangun dari jatuhnya itu. Tadinya,dia mendapat uluran dari azra tapi dia menolak. Alasannya jelas,bukan mahram. Azra yang mendengarnya pun sedikit malu. Hihi,ternyata kak azra bisa seperti kepiting rebus toh....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence
Teen FictionJatuh cinta? Yang benar saja,mana mungkin aku jatuh cinta pada orang yang seperfi freezer itu. Tapi,takdir tak mungkin untuk disalahkan karena dia memandu perjalanan hidup kita.. Aku hanya bisa pasrah...