Gadis bersurai pirang itu melompat dari bus sambil mengumpat saat ia melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh pas. Artinya gerbang akan ditutup jika ia tak segera sampai. Atau bahkan tak kan sempat meski ia sudah berusaha secepat mungkin.
Reputasi pak Dadang sebagai satpam terbaik se Indonesia itu memang bukan isapan jempol semata. Pak Dadang tak akan menolerir apapun alasan untuk keterlambatan sampai Mr. Surya yang datang dan menegur siswa itu langsung. Dan karena itulah ia jadi sedikit sangsi bahwa gerbang sekolah masih mengijinkannya masuk.
Loki mengumpat lagi saat teringat bahwa jam pertama pelajaran hari ini adalah pelajaran Akuntansi. Yang berarti Mrs. Siel lah yang akan masuk.
"Mampus gue mampus.." rutuk gadis itu.
Dan benar saja, gerbang sudah hampir sepenuhnya menutup. Melihat itu Loki sontak berteriak menahan lelaki paruh baya itu meneruskan kegiatannya.
"PAK BENTAR PAK TUNGGUUUUU"
Tapi pak Dadang tetaplah pak Dadang. Seperti memakai headset super tebal, pria itu mendadak tuli.
Tapi lalu kegiatannya terhenti saat sepatu convers merah tiba-tiba mengahalangi pertemuan gerbang dengan tiangnya.
Si pemilik yang ternyata adalah seorang cowok berambut putih yang menurut Loki adalah jelmaan oppa-oppa Koriyah yang ia tonton setiap malam.
Pak Dadang mengernyit saat melihat wajah baru yang tak ia kenal itu. Cowok itu langsung mengerti lalu mengulurkan tangannya, "saya Ezra pak. Murid baru" ucap cowok itu.
Pak Dadang mengangguk. Ia lalu membiarkan keduanya masuk dengan petuah-petuah khasnya yang mengingatkan agar tidak terlambat lagi.
Loki ingin mengucap terimakasih tapi sayang, cowok manis itu sudah berlalu pergi.
Lokita Deswina Rahayu
Aditya Ezra Danu Suratmaja
KAMU SEDANG MEMBACA
50 Shades of You - Donglis
Short Story"Lo punya berapa kepribadian sih? Ngaku lo!" inspired by weekly idol guest iKON