Why Why

774 95 22
                                    

Kriiiing... Kriiing.... Kriiing...

Dering alarm memenuhi sebuah kamar dengan nuansa monokrom, sedangkan sang empunya kamar masih asik bergelung di selimut tebalnya. Beberapa menit membiarkan sang alarm ribut tanpa perhatian, Lucas,  sang pemilik kamar mulai bangkit dari ranjang empuk yang menemani malam-malamnya. Dia ada kelas olah raga sebentar lagi.

Dengan masih mengusak rambut tebalnya, pemuda tinggi itu melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selang tiga puluh menit ia sudah siap dengan seragam sekolah dan tas punggung hitam yang ia sampirkan di bahu. Mengecek semua perlengkapan dan merasa diri sudah tampan Lucas mulai melangkah meninggalkan kamarnya. Dilihatnya sang ibu tengah menyiapkan sarapan untuknya dan sang kepala keluarga. Lucas hanya mengambil dua lembar roti dan meminum susunya dengan terburu-buru. Sebenarnya dia masih memiliki cukup waktu untuk menghabiskan sarapannya tapi ada sesuatu yang tidak boleh ia lewatkan pagi ini.

"Baba, Mama aku berangkat," ucapnya dan bergegas memakai sepatu yang terletak di rak sepatu dekat pintu. Sang ibu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku sang putra yang menurutnya agak tidak biasa di minggu kedua di sekolah barunya.

☆●●●●☆●●●●☆

Dengan semangat Lucas mengayuh sepedanya menuju tempatnya menuntut ilmu selama dua minggu ini. Senyum tampan tak lepas dari bibirnya ketika gerbang bercat hitam itu mulai terlihat di jarak pandangnya. Dan senyumnya semakin lebar saat iris bulatnya melihat sosok pemuda mungil yang baru saja melewati gerbang sekolah. Sepertinya harinya akan sangat indah hari ini.

"Selamat pagi ~" sapa seorang pemuda mungil dengan rambut sewarna karamel kepada semua siswa yang tengah berlatih di ruang basket indoor sekolah. Semua mata tertuju padanya namun si pemuda mungil hanya menatap sekilas dan melanjutkan tugasnya. Dia sedang melaksanakan tugas piketnya hari ini, dengan segera ia mengepel lantai ruang olah raga indoor itu mengabaikan sepasang mata bulat yang menatapnya berbinar.

"LUCAS AWAS!!!" Terdengar teriakkan kencang membuat si pemuda mungil itu mengalihkan atensinya. Dapat ia lihat seorang pemuda jangkung tengah meringis sambil memegang kepalanya. Tak sengaja orbs berbeda ukuran itu bertemu dan dengan kompak mereka mengalihkan pandangan ke lain arah.

●●●☆●●●

"Selamat pagi ~" ah suara itu! Lucas yang sedang melakukan pemanasan segera menghentikan kegiatannya dan beralih menatap sesosok pemuda mungil yang baru saja memasuki ruang latihan basket tempatnya melakukan olah raga. Pemuda mungil yang ia ketahui adalah adik kelasnya datang dengan sebuah ember dan alat pel. Seperti biasa dia sedang melakukan tugas piketnya. Mata Lucas tidak bisa berhenti menatap semua gerak gerik pemuda itu, seolah pusat dunianya di genggam oleh si pemuda mungil. Hingga sebuah teriakkan mengagetkannya dan tanpa bisa ia hindari bola basket membentur kepalanya. Haahh lumayan sakit. Dia memegang kepalanya yang sedikit nyeri dan kembali menatap si pemuda mungil. Jantungnya berdebar dua kali lebih cepat ketika mata puppy itu menatap manik kembarnya. Astaga kenapa dia jadi salah tingkah begini.

☆●●●●☆●●●●☆

Waktu sudah menunjukkan jam makan siang dan semua siswa SM High School pun berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perut atau sekedar mengobrol. Tak terkecuali Lucas yang kini sudah merapikan semua bukunya. Sebelum ia melangkahkan kaki jenjangnya menuju kantin, pemuda tampan itu lebih dulu mampir ke lokernya untuk menaruh semua buku dan alat tulisnya.

Tak lama setelah ia merapikan loker dan menyiapkan semua buku untuk pelajaran selanjutnya terdengar gelak tawa yang sudah dia hapal beberapa minggu ini. Ya, itu adalah pemuda mungil yang dia ekhem sukai ekhem. Pemuda itu tidak sendiri melainkan bersama salah satu teman seangkatan Lucas, Mark Lee. 'Pantas dia ada di koridor kelas tiga,' bathin Lucas. Sebenarnya dia sedikit penasaran dengan hubungan dua pemuda itu. Tapi dia tidak ingin berpikir yang aneh-aneh. Dia tidak boleh psimis.

Why Why | HyucKhei (Remake MV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang