YANG BACA KALAU GAK MAU KOMEN VOTE DONG JANGAN JADI SIDER DOANG :'V
SAYA PENGEN JUMLAH VOTE SAMA JUMLAH READER SELISIHNYA GAK BEDA JAUH. :V
SAYA NGGAK MEWAJIBKAN KALIAN KOK CUMA MAKSA AJA :PJADILAH SIDER YANG BERMANFAAT !
😝
Terhitung sudah satu Minggu sejak pembicaraan mereka yang berakhir dengan Tetsuya pergi begitu saja sambil menuntut pembuktian pada Akashi.
Berbagai cara telah dia coba untuk menghubungi Tetsuya, baik itu menelphone atau mengirimkan pesan Teks hampir setiap menit, namun Tetsuya tak pernah menjawabnya, bahkan pada panggilan terakhir ponsel Tetsuya tak bisa di hubungi. Akashi sempat ingin mencari langsung di kelasnya , namun niat itu diurungkan. Karena sampai saat ini yang mereka tahu Akashi Seijuurou dan Kuroko Tetsuya adalah dua orang asing yang tidak saling mengenal. Akhirnya dia mencoba mencari Tetsuya di Apartemennya namun tempat itu kosong, tak ada yang tahu kemana perginya si kekasih biru mudanya.
Akashi menjadi panik, dia Tahu Tetsuya tidak mudah diajak menginap di tempat orang lain. Tidak mungkin dia pergi ke tempat orangtuanya mengingat mereka tinggal jauh di Hokkaido.
Tangannya semakin menggenggam erat pagar besi yang ada di depan pintu apartemen. Rasa cemas, khawatir ,dan juga rindu semua bercampur menjadi satu memenuhi pikirannya.Dimanakah kekasihnya itu sekarang ? Dengan siapa dia tinggal ? Apakah dengan laki-laki atau dengan perempuan.?
Bagaimana jika dia tinggal dengan laki-laki brengsek dan melakukan hal buruk pada Tetsuya. ? Atau bagaimana jika dia disekap oleh perempuan gila yang terobsesi padanya ? Tetsuya dengan pesona rahasianya , mampu membuat siapapun tergila-gila.Akashi menggeram kesal. Ditendangnya dinding tidak berdosa yang menjadi saksi bisu kegelisahan seorang Akashi Seijuurou. "Kau di mana Tetsuya ?!" Gumamnya sambil mengusap wajahnya kasar.
Andai saja egonya tidak terlalu tinggi semua ini tidak perlu terjadi.
.
.
.
Suasana hati Seorang Akashi Seijuurou benar -benar dalam keadaan sangat buruk saat ini.Dari sejak pagi kedatangannya hingga memasuki ruang kelas di fakultas manajemen bisnis, aura yang di keluarkan nya sangat mengerikan dan berbahaya .
Suasana ruang kelas pun terasa sangat mencekam, tak ada yang berani menyapa meski biasanya Akashi memang sudah seram. Bahkan dosen yang mengajar pun merasa tak tahan terlalu lama berada di tempat itu. Ingin rasanya hanya datang lalu memberi tugas kemudian pergi begitu saja. Itu jika dia tidak ingat tentang tanggung jawab dan sanksi jika sampai lalai dalam menjalankan kewajibannya.
Mereka hanya tidak tahu, bahwa Akashi sedang risau, akibat memikirkan seorang Kuroko Tetsuya membuat hatinya kacau .
Setelah melewati waktu yang penuh perjuangan tanpa menoleh kebelakang , akhirnya jam pertemuan berakhir. Dosen laki-laki paruh baya itupun keluar diikuti para mahasiswa yang lainnya . Yang tersisa hanya Mibuchi Reo dan Hayama Kotarou yang merupakan teman satu tim Akashi.
"Se-sei-chan ?" Mibuchi mencoba mengajak Akashi bicara , karena sejak tadi pria itu hanya diam .
"Hah ?" Akashi hanya menjawab singkat. Matanya berkilat tajam layaknya mata predator yang siap memangsa.
Mibuchi menelan ludahnya sendiri. Kotaro di samping terlihat ketakutan.
"Bagaimana kalau ke kantin ?."
Pintanya dengan wajah dipaksa tetap ceria padahal otak sudah menjerit ingin lari saja. Mau bagaimana lagi, bagai memakan buah simalakama, Jika diabaikan Akashi akan murka, tapi jika mengajaknya bicara nyawa terancam juga. Apapun jawabannya nanti setidaknya mereka sudah mencoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prove It
FanfictionCinta itu adalah kepercayaan. Cinta itu adalah perjuangan. Cinta itu tentang adalah berbagi beban dan rasa sakit. Bukankah seharusnya begitu ?