Menyerah tanpa perjuangan bukanlah kata yang tepat, untuk itu aku akan tetap berjuang meski harus gagal berkali-kali. Sebab aku percaya bahwa tidak akan ada usaha yang sia-sia begitu saja....Keyran calista....
Lorong-lorong kelas sudah terlihat sepi dari siswa maupun siswi yang biasanya mencari kesenangan di luar kelas. Ya jelas saja, karena bel masuk sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu. Akan tetapi lihatlah, gadis berambut kepang ini masih saja berjalan di luaran tanpa mengetahui di mana kelasnya. Bahkan matanya masih terus memperhatikan papan-papan nama yang menunjukkan ruang kepala sekolah. Walau sejujurnya beberapa menit sebelumnya gadis itu tak sendirian, sebab dia diantar oleh sahabatnya yang bernama imelda. Namun belum juga tuntas mengantarnya, imelda malah pergi dengan alasan takut kena hukuman. Padahal jelas-jelas dia sendiri yang membuat masalah, tapi malah gadis malang itu yang harus menerimanya.
Bukk
Sekali lagi gadis itu harus bisa menahan rasa kesalnya. Bagaimana tidak, kali ini ia harus tertabrak dari belakang oleh seseorang yang samar-samar mengucapkan kata "maaf" tapi tanpa sedikitpun mau membantunya untuk berdiri. Kalau saja ia tidak berstatus sebagai murid baru, sudah pasti ia berteriak sekencang-kencangnya hingga si penabrak yang tidak lain seorang cowo itu menutup telinganya rapat-rapat.
Sial!
Gadis itu terbangun dari posisinya yang tertunduk ke lantai, lantas melanjutkan perjalannannya hingga sampai di depan pintu kepsek.
Tok..tok..tok..
"silakan masuk!" jawab seseorang dari dalam yang sudah pasti pak kepsek.
"permisi pak! Maaf mengganggu" ucapnya begitu melihat pak kepsek sedang kedatangan tamu.
"Tidak papa, silakan duduk! Kamu pasti murid baru itu kan?" tanya pak kepsek yang amat berpikir." Nama kamu Ke-ke__"
"Keyran Calista pak" bantunya untuk mengingat.
"benar, maklum bapak udah sedikit pikun"
"Paman aku pergi dulu" serobot seorang cowok yang tengah duduk di sebelah bangku yang hendak di duduki key.
"Paman minta kamu jangan pergi dulu, ada tugas buat kamu" tahannya yang membuat cowok itu kembali terduduk.
"jangan bilang paman nyuruh aku nganterin nih cewe?" tebaknya sedari menunjuk-nunjuk key yang langsung di tanggapi dengan senyum kebenaran.
"tebakanmu betul"
"Tapi paman, hari ini aku ada ulangan" keluhya mencoba untuk menolak.
"Benarkah?"tanyanya sambil memincingkan sebelah matanya karena curiga. " tapi sayangnya paman tidak menerima alasan apapun dari kamu saat ini, jadi kamu harus tetap mengantarnya" Tegas pak kepsek yang membuat cowok itu tampak menghela napas berat karena kecewa.
"Nah key, kelas kamu di..." potongnya sambil membenarkan letak kaca matanya agar dapat melihat dengan jelas berkas-berkas yang bertumpuk di depannya. "Sepuluh IPA empat, jadi kamu udah tahukan tugas kamu kemana?" tanyanya lagi pada si cowo yang tengah menatap layar ponselnya."heh! Kamu dengar tidak?"
"hmm, aku udah denger , yasudah aku pergi dulu paman" jawabnya seraya memasukan ponselnya ke dalam saku celana dan tanpa babibu begitu saja pergi meninggalkan key yang menunggu untuk di ajak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My problem is you
Teen FictionPercayalah hidup itu penuh dengan kejutan dan ini semua terjadi pada key. Seorang gadis berwajah manis dengan pony pagar yang menjadi gayanya sejak tiga tahun belakangan ini. Key yang merupakan siswa pindahan dari jakarta tidak pernah menyangka a...