Lost With Ryota

18 0 0
                                    

Seminggu yang lalu...


Seorang gadis belia yang baru lulus dari sebuah SMU di ibukota dengan nilai yang cukup memuaskan pergi berlibur ke negara matahari terbit. Hikari namanya, lahir dari ibu yang lama menetap di Jepang, dan ayah yang memang asli dari sana. Mereka memutuskan untuk menikah pada usia yang agak telat dan tinggal di Indonesia.
Hikari ingin menelusuri salah satu desa di Hokaido, tempat terdingin di Jepang seorang diri. Meski sebelumnya ditentang, ia berhasil mengantongi izin setelah ayahnya menghubungi salah satu kerabat jauhnya disana.

Kebetulan, istri dari sepupu jauhnya itu orang Indonesia sehingga Hikari tak perlu susah-susah untuk memperluas bahasa Jepangnya yang cuma sekedar moshi-moshi dan arigatou.

Hikari berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 8 pagi. Ternyata perjalanan yang ia bayangkan tak semulus yang ia kira. Perjalanan ini cenderung lama, membuatnya pusing tak tertahan.

"Are you okay?" tanya seorang pemuda berwajah oriental yang duduk di samping Hikari. Ia tersentak, bengong. Lalu akhirnya menggelengkan kepalanya.

"You need some medicine, right?" lalu pemuda itu memanggil pramugari dengan jarak terdekat dari mereka menggunakan bahasa Jepang yang logatnya begitu alami.

Pramugari tersebut memberi satu tablet putih setelah memeriksa Hikari dengan sigap. Hikari meminum obat itu dibarengi air putih yang terasa begitu melegakan.

"Sudah baikkan?" kata pemuda itu lagi dengan bahasa inggris yang kalau didengar lebih teliti, rada aneh.

"Udah. Makasih ya?" jawab Hikari dengan bahasa Inggris yang tidak kalah, namun dengan logat yang berbeda pula.
"Baru pertama kali ke Jepang?" katanya.
"Iya..." Hikari menjawab gugup.
"Ryota..." katanya sambil mengulurkan tangan. Hikari menjabatnya sambil berkata,
"Hikari..."

Terlihat kerut Ryota sedikit berkerut mendengar nama Hikari yang terkesan Jepang, meski kulitnya seputih orang Jepang, namun mata bulatnya yang bagai boneka itu membuatnya bertanya lagi, "Kamu orang mana?"

"Indonesia, tau kan? Yang ada Pulau Balinya itu. Aku di pulau yang berbeda, namanya Pulau Jawa..." lalu ia melanjutkan, "ayahku orang Tokyo, sedang ibuku asli Indonesia..."
"Pantas..." Ryota mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kalau kamu?" kata Hikari penasaran.
"Aku? Aku... Asli Jepang, lama di Amerika... Kuliah..." Ryota menjawab dengan ngambang.
"Daerah mana?" tanya Hikari lagi.
Bukan sebuah jawaban yang didapatkan Hikari, namun sebuah pandangan sendu, sepertii tersakiti sesuatu.

"Hei, gimana kalo acara tanya-tanya-nya kita sudahi? Aku ngantuk..." Ryota menguap sambil memiringkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

"Baiklah kalau begitu, " Hikari memutuskan untuk merapatkan matanya, seperti apa yang dilakukan Ryota. Perlahan rasa lelah, kantuk dan dinginnya AC menyerubuti tubuhnya. Dan tak butuh waktu lama untuk membuat nafas Hikari melemah beraturan.


###



Ketika sampai di Bandara yang bertuliskan huruf-huruf Jepang, mata Hikari terlanjur malas untuk melihat ke sekeliling apa gerangan nama Bandara tersebut. Sakit kepalanya yang masih merasuk, membuat jalannya sempoyongan dan hampir jatuh.

"Hati-hati!" dekapan tangan yang lebar dan hangat mengapit badan ramping Hikari.
"Ryota..." kata Hikari, mengijap-ngijapkan matanya sambil merenggangkan pelukan yang membuat dadanya berdesir itu.
"Tadi aku liat kamu turun duluan, terus pas mau aku samperin, kamunya malah terlihat seperti orang kehabisan tenaga" Ryota terdengar cemas.
"Oh, iya nih. Obat yang kemarin gak pengaruh sekarang. Kepala aku rasanya mau pecah." Hikari memegang kepalanya dan bersikap seolah akan oleng lagi. Tapi kali ini ia bisa menahan bobot badannya sehingga tubuhnya tegak dalam hitungan detik.
"Gimana kalo kita minum kopi dulu?" Ryota membawakan koper Hikari, dan mengajaknya ke outlet kopi yang asapnya mengepul-ngepul. Hikari sebenarnya sadar, kalau ia tak seharusnya langsung percaya pada orang asing yang baru ditemuinya. Namun kehadiran Ryota menghangatkannya. Berhubung disini udaranya sangat dingin, Hikari menggigil-gigil karena jaket kulitnya tak sanggup untuk melindungi tubuhnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 23, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lost With RyotaWhere stories live. Discover now