Sanguine

23 11 25
                                    


Siang ini matahari bersinar sangat terik tanpa satu awan pun yang menghiasi langit. Itu karena semua awannya berpindah ke kepala Karen. Ada awan mendung imajiner yang menggelayut di atas sana, sebagian lagi menggantung di pelupuk matanya. Karena sepertinya akan turun hujan deras disana.

Gadis berdarah Amerika-Cina itu—Karen Liu—kini sedang berbaring menghadap tembok kamar Renjun, selagi pemuda itu mondar-mandir memasukkan pakaian dan beberapa barang-barangnya ke dalam koper super besar. Karen bertanya-tanya apa kesalahannya sampai-sampai Renjun berniat pergi meninggalkannya. Dia teman yang baik, dia sering membantu Renjun mengerjakan PR atau sekedar menjelaskan materi yang tidak Renjun pahami, dia jarang mengganggu Renjun justru pemuda itu yang sering mengganggunya tapi kenapa Renjun menghukumnya seperti ini ? Ini-sangat-tidak-adil-!

Renjun duduk di tepi tempat tidur, "Hei."

Suara Renjun memutus lamunannya. "Hm ?" balas Karen masih menghadap tembok. Tidak, dia tidak sanggup menatap Renjun seperti biasanya.

"Hei, Nona Amerika. Jangan marah."

"Apa pedulimu ? Aku tidak marah."

"Tapi nada bicaramu seperti itu."

"Aku tidak marah!"

"Dan kau berteriak itu berarti kau marah."

Karen bangkit, duduk menghadap tembok. Masih tidak mau menatap Renjun, ia takut jika tiba-ia saja ia lepas kendali lalu melakukan sesuatu yang diluar akal sehat seperti mengikat Renjun di basement rumah misalnya.

"Apa kau kesal karena dulu aku menginjak crayon ungumu sampai patah ?"

"Huh ? Apa ?!"

"Atau kau kesal karena aku pernah menumpahkan jus di buku fisikamu ?"

"Karen, aku tidak mengerti—"

"Aku yang tidak mengerti disini, Hwang Renjun." sentaknya sembari berbalik menghadap Renjun. "Kenapa kau berniat meninggalkanku ?"

"Ssh." Alih-alih menjawab Renjun menangkup wajah Karen, menghapus sesuatu yang basah di pipi gadis itu.

Bodoh, sudah kutahan sejak kemarin kenapa malah kelepasan. Kenapa aku jadi ketularan cengengnya Renjun sih ?

"SM Entertainment adalah agensi besar, mereka selalu menerbitkan artis-artis yang hebat. Kau...kau pasti akan sibuk sekali, apalagi setelah debut nanti."

Karen bersumpah, ia tidak bermaksud untuk terlihat menyedihkan dan dramatis seperti ini, apalagi suaranya yang bergetar parah. Ia merasa konyol karena menangis seperti itu di depan sahabatnya.

"Kau membuatku merasa seperti orang jahat."

Kau memang jahat, Hwang Renjun.

Renjun menarik gadis itu ke dalam pelukannnya, "Aku tidak punya teman selain kau." ujar Karen pelan.

Renjun mengangkat wajah Karen hingga tatapan mereka bertemu, "Jangan berbicara seolah aku akan pergi untuk selamanya. Aku pasti akan kembali. I promise you." bisiknya sembari menyisipkan helaian rambut pendek Karen ke belakang telinga.

***

2018

Ini adalah hari yang paling ditunggu Karen. Untuk pertama kalinya ia mendapatkan kesempatan untuk datang di NCT Dream's fansigning event. Ia sangat gugup ditambah lagi saat beberapa pasang mata mulai menatap aneh dirinya. Baiklah, ini memang salahnya juga memakai pakaian serba tertutup disaat penggemar lain memakai pakaian terbaiknya guna menarik perhatian sang idola.

SanguineWhere stories live. Discover now