1. Nappeun Namja!

23 9 0
                                    

Kim Nana, gadis lebih akrab dipanggil Nana itu sedang tersenyum sambil melambaikan tangan pada mobil milik oppa-nya yang perlahan menjauh.

Terasa berat bagi Nana, untuk menginjakan kakinya di Seoul dan pindah ke sekolah yang baru. Nana merupakan gadis blasteran Korea-Indonesia yang bercita-cita tinggal di Korea untuk waktu yang lama. Semasa kecil, hidupnya hanya dihabiskannya untuk bersenang-senang di negera sang ibu.

Keberuntungan berpihak pada Nana. Kebetulan oppa-nya mendapat tawaran pekerjaan dari samchun yang berada di Korea. Nana pun merengek pada sang oppa untuk bisa mengikutinya pindah ke negara yang sangat terkenal dengan budaya K-POP dan K-Dramanya itu.

Semakin lama, semakin jauh pula mobil milik oppanya telah beranjak. Nana berdiam di depam gedung sekolahnya, hingga mobil oppanya benar-benar menghilang dari pandangannya.

Baru beberapa langkah, Nana dikejutkan karena sebuah mobil mewah melaju kencang tak lupa meninggalkan jejak cipratan air kecoklatan di rok milik Nana.

"Mobilnya pakai mata dong!"

"Eh-eh-eh... yang ngendarai mobil pakai mata dong!" Teriak Nana geram, masih mempertahankan kebiasaan Indonesianya. Dimana-mana selalu memaki, lagipula bukan ia yang tidak tahu aturan, tapi pemilik mobil itulah yang salah.

Sejak kejadian tadi, wajah Nana cemberut tanpa senyum. Lalu berjalan masuk ke dalam gerbang sekolahnya, dimana pemandangan yang luar biasa tersajikan.

Nana memandang sebentar lalu berdecak kagum luar biasa. Mulutnya terbuka lebar tanpa ia sadari.

"Aku kayak lagi masuk ke dalam serial webtoon-" Potong Nana cepat, lalu memukul-mukul kepalanya.

"Bukan-bukan, tapi aku berasa kayak lagi masuk dalam drama Korea!!!" Jeritnya mendadak riang, namun tiba-tiba pandangannya beralih pada mobil penyebab moodnya kacau.

Tanpa pikir panjang, Nana menghampiri pria yang barusaja keluar dari mobilnya itu.

"Kamu!" Ucap Nana cukup keras, hingga pria bertubuh tinggi atletis itu berbalik dan memandanganya setajam mungkin.

"Gara-gara kamu, rok aku jadi kotor begini. Kamu kalau menyetir itu hati-hati!" Omel Nana sambil beberapa kali menunjukan bercak noda pada rok yang ia pakai.

"Oh ya?" Tanyanya sama sekali tidak berminat.

"Harusnya kamu kalau salah itu minta maaf!" Ucap Nana dengan wajah datar.

"Mian." Jawabnya singkat lalu berjalan begitu saja meninggalkan Nana.

"Ngeselin banget sih jadi cowok!!!" Nana menghentakan kakinya dengan keras ke tanah.

***

"Jimin-ah!!!" Panggil Sung Woon sambil melemparkan bolpoin ke arah sahabat karibnya.

"Wae?!" Tanya Jimin dingin.

"Jawaban nomer 27 itu a, b, c, d, atau e sih?" Tanya Sung Woon sambil nyengir tak karuan.

"B." Jawab Jimin saat melihat pilihan jawaban a, b, c, d, dan e.

"Kalau nomer 28 apa?" Tanya Sung Woon lagi.

"E." Jawab Jimin baik hati, segera setelah berbagi jawaban dengan Sung Woon. Jimin kembali mengerjakan lembar soalnya.

"Jimin-ah!" Panggil Sung Woon sambil melemparkan kertas berbentuk bola ke arah Jimin.

"Ha Sung Woon! Park Jimin!" Teriak guru yang sedang mengawasi mereka sejak tadi. Guru wanita itupun memungut kertas yang dilemparkan Sung Woon tadi.

What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang