SKENARIO 01

37 4 7
                                    

Detik demi detik, menit demi menit, waktu terus bergulir, hari demi hari berganti, bulan berlalu, sampai pada tahun ajaran baru pun dimulai.

Hari ini merupakan hari dimana para pelajar di kota Seoul bersekolah kembali setelah libur musim panas berakhir. Kehidupan baru pun dimulai, orang orang mulai beraktivitas seperti biasa. Jam menunjukkan pukul 5.30 a.m. Jalanan sudah mulai padat, anak anak diantar oleh orang tua masing masing menuju sekolah.

Begitu juga dengan seorang gadis bernama Park Eun Ra. Kini ia sudah siap dengan seragam yang sudah melekat di tubuhnya. Dengan kemeja atasan berwarna putih, yang dibalut rompi, dan rok selutut berwarna biru langit, ditambah dengan kaus kaki putih dan sepatu kets yang berwarna senada, rambut coklatnya ia biarkan tergerai dan hanya dihiasi pita biru untuk mempermanis penampilannya. Sekarang dia sudah siap untuk memulai hidupnya menjadi pelajar di Senior High School of Seoul. Bayangan tentang menjadi pelajar Senior High School yang terlihat keren, membuat dirinya begitu semangat.

" Eun Ra -Ya. Sudah sarapankah ? " tanya eommanya dengan lembut sambil menghampiri Eun Ra yang berada di teras

" Hmm... Imi eomma " jawabnya. " Eomma, aku berangkat sekarang. Doakan aku eomma " pamit Eun Ra. " Saranghamnida eomma." Eun Ra mencium pipi eommanya dengan penuh kasih sayang

" Ye. Nado saranghae "

Lalu Eun Ra berangkat menuju sekolahnya. Di sepanjang jalan ia membayangkan akan mempunyai banyak teman yang mengasyikkan. Jarak rumahnya dengan sekolah lumayan jauh, yaitu sekitar 5 km. Jadi, Eun Ra harus menggunakan bus untuk berangkat menuju sekolahnya.

###

*Eun Ra*

Aku sampai di sekolah pukul 6.30 a.m. Hanya butuh waktu 30 menit saja untuk sampai di sekolah. Karena waktu masih agak lama aku memutuskan pergi ke kantin untuk membeli hot capucino. Sambil menikmatinya aku duduk santai di bangku kantin sampai aku terlupa pada waktu.

" Aigoo ! Duh, lupa kan. aku belum mencari daftar nama pembagian kelas " sesalku sambil menepuk jidatku. " Jam berapa ini ?" tanyaku pada diri sendiri. " MWOYA !!! JAM 6.55, aku harus bergegas. " aku pun segera meninggalkan kantin sambil membawa hot capucinoku yang masih tersisa setengah. Aku sangat terburu buru untuk dapat segera sampai di ruang informasi, saking terburu burunya aku tidak terlalu memperhatikan jalan yang kulewati.

Sehingga tanpa kusadari " BRUK...!" aku tersandung sehingga menabrak punggung seseorang yang berada di hadapanku. " Aduhh... sakit ".

Belum habis rasa kesalku, aku terkejut ketika melihat hot capucinoku sudah tertuang rapi di seragam seseorang yang berada di hadapanku.

" Omo..." gumamku pelan

Dia berbalik dan menghadap ke arahku yang masih terduduk lemas di atas tanah.

" Astaga ! Dari wajahnya sepertinya dia akan memarahiku. Tuhan, tolong aku..." batinku pasrah. Aku tidak mau melihat wajahnya. Dengan cepat aku menutup mata.

" Apakah kamu yang membawa hot capucino ini ? " tanyanya dengan suara berat yang terdengar seperti suara gemuruh di telingaku
"Ne.Je..je..ong...ongmal..mian..mianhae. Tadi aku sedikit tergesa gesa. Maafkan aku "aku menunduk. Sesekali aku melihat ke arahnya dengan perasaan takut.

" Huh..." dengusnya kasar. Lalu kulihat dia pergi meninggalkanku yang masih tetap dalam posisi semula.

" Loh ? Kenapa dia tidak memarahiku atau minimal mengomel karena seragamnya kotor ?" tanyaku bingung. "Ahh.. Sudahlah". Aku segera berdiri dan membersihkan rokku. Seketika aku ingat sesuatu. " Omo..! aku sudah terlambat " aku bergegas menuju ke ruang informasi dengan berlari sekuat tenaga.

MAGIC SCENARIOWhere stories live. Discover now