Entah Sampai kapan harapan itu
Terus ada didiriku,diri ini memang
Sudah berkata "berhenti" Namun
Hati ini berkata "perjuangkan."
~RILSHA*****
Duduk di dibelakang taman sekolah sambil mendengarkan lagu di earphonenya mungkin sudah terbiasa bagi seorang RILSHA ANYDIRA.Yaa memang seperti inilah hal yang ia lakukan ketika sedang bosan.Alunan lagu cinta sendiri yang dibawakan oleh kahitna sukses membuat RIlsha menyenderkan tubuhnya di kursi taman sambil kedua matanya ia pejamkan
"RILSHA!!!"
Merasa dirinya dipanggil Rilsha pun mengarahkan pandangannya,ketika sudah menemukan orang yang memanggilnya tadi ia pun langsung melanjutkan kegiatannya tadi tanpa memperdulikan orang yang memanggilnya.
"Mau sampai kapan sih lo disini terus?emangnya lo gak capek tiap hari duduk ditaman terus?" Ucap seorang gadis yang memanggilnya tadi,sambil mengambil earphone yang sedang dipakai oleh Rilsha
"Kenapa lagi sih ra?Gue yaa..emang kayak gini kalo lagi bosen,dan lo juga tau itu"
"Ok ok terserah lo,tapi yang jelas kita ke lapangan basket dulu. hari ini kan sekolah kita tanding basket lo gak mau ngedukung Alvin? Kata lo dia itu keren banget kalo lagi main basket dan sekarang lo gak mau kesana buat dukung dia dukung sekolah kita,Gimana sih lo"
"Udah ada tim chers juga,ngapain lagi nyuruh gue dukung dia.lagian nih yaa Raa mau ada gue disitu kek atau gak ada gue disitu kek,itu tetap aja gak bakal ngebuat dia ngeliat gue yang dia butuhin itu cuma Devi bukan gue!".Memang benar perkataan Rilsha barusan baginya Alvin sama sekali tidak pernah melihat atau menganggapnya ada padahal sudah sering Rilsha berjuang untuk mendapatkan hati Alvin berbagai cara sudah ia lakukan tapi tetap saja Alvin tidak pernah menghargai perjuangan yang telah Rilsha lakukan. Alvin tidak pernah memberikan sedikit ruang dihatinya untuk Rilsha.
Anira terdiam atas apa yang telah diucapkan Rilsha.sebagai seorang sahabat, Anira hanya ingin melihat Rilsha bahagia ia tidak ingin jika sahabatnya itu keduluan oleh orang lain untuk mendapatkan hati Alvin,Anira paham betul bagaimana Rilsha selalu berusaha berjuang untuk mendapatkan hati Alvin meski perjuangannya berbuah sia sia.
"Tapi Sha ,sekali lagi,masa lo nyerah gitu aja sih lo buktiin kalo lo bisa naklukin dia.mana Rilsha yang gue kenal yang gak pernah nyerah dalam hal apapun,atau kalo emang lo gak mau kesana setidaknya dukung sekolah kita suport sekolah kita supaya menang."
"Ok, gue kesana"Anira pun tersenyum senang karena sudah berhasil membujuk sahabatnya itu.
****
Setelah keduanya sampai di lapangan basket mereka berdua mencari tempat duduk yang sekiranya tidak terlalu jauh untuk melihat Alvin seperti yang mereka bicarakan di taman tadi.Setelah menemukan kursinya mereka berdua langsung duduk dan juga sambil melihat ke arah pertandingan basket yang sedang berlangsung
"Sha kenapa diem?"
"Lah emangnya gue mesti gimana,teriak teriak gitu sambil joged joged gak banget deh ra"Nira pun hanya terkekeh kecil atas yang telah diucapkan Rilsha.
"Hmm...nih ya sha kalo kita lagi nonton sebuah pertandingan pastinya gak bakal seru dong kalo kita gk ngedukung idola kita,Nah dengan kita ngedukung idola kita pastinya kita bakal heboh sendiri lebih tepatnya kita itu harus teriak kayak gini" .Ucapnya sambil ia berdiri dari bangku itu dan bergaya ala orang alay"YE YE YE SEMANGAT SEKOLAH KITA PASTI MENANG, SEKOLAH KITA PASTI JUARA... SEMANGAT PASTI MENANG....".
Memalukan?Sangat.
Memang seperti itulah Anira gayanya sangat PD dan juga tidak pernah malu pada siapapun bahkan pernah waktu itu Rilsha meminta maaf pada semua orang karena tingkah laku Anira yang sangat menyebalkan itu.Sampai sampai Rilsha selalu memanggil dirinya dengan sebutan SPONGEBOB karena bagi Rilsha ia sangat mirip pada tokoh kartun tersebut terutama pada sifat konyol nya itu,tetapi meskipun begitu Nira memang selalu bisa membuat Rilsha tertawa seperti sekarang ini contohnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Be Lonely
Teen FictionTentang seorang cewek yang menyukai cowok yang sama sekali tidak pernah menyukai balik kepadanya dan juga ia membiarkan hati yang lain demi satu cowok yang sampai sekarang bahkan tidak pernah melihat kearahnya.Lalu sampai kapan ia harus terus mengha...