Dian, dia adalah teman kecilku. Aku dan Dian berteman sejak masih kecil. Dian adalah anak dari sahabat bokap gue. Om Irwan, dia sering memanggilku menantu entah apa yg dia pikirkan, aku menganggap itu hanya gurauan. Dian adalah salah satu cowok paling hits dan terkenal di sekolah. Dgn wajah yg sangat tampan dan gayanya superrr kece itu gimana dia gak di kerumunin banyak cewek?
So? Waktu gue lewatin barisan cewek yg nunggu didepan apa yang terjadi?
Ihh liat tuhh
Yaampun tu orang cucok bgtt
Ganteng and cantik lewat bunggg
"Cieeeeeeee"
Sorak kermunan cewek tadi. Kalo Dian sihh malah nyengir kesenengan. Lahh gue mahh bete😐.
"Kita cocok kayaknya Shin"
kata Dian dgn gombalan basi yang sering ia luncurkan kesemua cewek."Cocok? Idihh jijik gue"
*****
Tok tok tok
"Shita...""Ehh kalian" aku sedikit kaget.
"Shin, lo tadi pulang sama Dian ya?" tanya Tata dgn alis yang menaik."Iya, emang kenapa, gitu aja heboh" jawabku agak sinis.
"Lo ga tau Shin?" tanya Nana dgn sedikit melotot.
"Apa" jawabku lugu.
"Tata itu suka sama_". Tata langsung menyikab mulut Nana.
"Dian???" suaraku sedikit menaik.
"Ya, gitu dehh" kata Tata.
"Cieeeeeee" aku dan Nana berbarengan dan disusul dengan tawa kami bertiga."Ihh kalian ini" nana sedikit marah dgn mulutnya yg manyun.
"Tapi lo kan udh ad Randa?"
"Guys kemarin gue liat Randa sama cewek lain di cafe, mereka mesra bgt" kata Tata dgn mata yg berkaca-kaca."Duhh, yang sabar ya Na, jgn mikir yg gak engak dulu, siapa tau itu kakaknya" Nana mencoba menenangkan.
"Tapi tadi waktu di motor Randa dingin banget" tata menelungkupkan kepala ke meja.
"Udah dek, lo gak usah mikirin yang lain, mending sekarang kita jalan-jalan" aku mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Oke, mau kemana nihh?seru nana.
"Gimana kalo kita makan mie ayam yang deket mall itu? Biar sekali nyuci mata" sahut Tata selepas bersedih.
"Okk"
Kami menghabiskan waktu seharian, makan dan melihat-lihat barang, jujur kami gak beli barang karna uang kami hanya cukup untuk makan, ya namanya juga masih anak anak. Kami pulang sekitar jam 5 sore. Aku, Nana, dan Tata berpisah saat pulang.
Ketika aku buka pintu, jeng....
wanita tertegas di dunia menatapku dengan sinis."Jam berapa ini?" kata mamaku.
"Maaf ma, tapi aku gak pulang lewat jam 7 kan?"
"Jawab aja terus ya, kamu itu cewek, kalo pulang malem malem nanti kam_"Ocehan mamaku terputus oleh bunyi pintu kamar mandi yang ku tutup.
Setelah ganti baju, aku langsung turun untuk makan bersama. Papaku melihatku lalu melihat mamaku, seperti ada yang ditutupi.
"Ada apa pa, ma?"
"Shin, menurutmu Dian itu baik gak?" Sahut mamaku.
"Baik, emang kenapa?"
"Mama dan papa ingin menjodohkanmu sama Dian"
"Apa!!" seketika aku tersedak nasi yang kumakan.
"Ma, aku masih kecil, masih kelas 7! Aku gak mau dijodohin kayak gini, jaman sekarang mana ada sih yang jodohin anaknya"
"Shinta! Nurut aja, Dian itu anak yang baik buat kamu lagi pula Dian juga sukak sama kamu" teriak papaku.
Apa boleh buat aku hanya berkata iya, dan meninggalkan meja makan dan pergi kekamar.
Diatas masih terdengar suara adiku Delon yang mengatakan "Kak shinta sama kak dian cocok ya ma". Aku tak memperdulikan dan langsung meluruskan badan dengan memengang handphone ku yang sudah banyak pemberitahuan chat dari Dian.
Dian Gile
Shin
P
P
PNapa
Besok lo gue jmpt ke rumah ya, biar kita barengan kesekolah
Iya, tapi jangan telat ya!
Siap sayang!
Idih paan sih jijik bgt gue
😂😂😂
Jujur gue sebenernya gk mau nerimanya, tapi gue tau pasti ini disuruh papa gue.
Duhh, penasaran dengan kelanjutan ya guys? Ikuti terus ya cerita ini. Tolong jangan dibuly ya, karna ini adalah cerita aku pertama😇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Complicated Love
Teen Fiction"Shinta, jujur sebenenya gue suka sama lu" ~Dian "Shin, tipe cewek gua itu, ya kaya cewek yang ada dihadapan gua"~Aldiano "Shin, gue maunya kita pacaran bukan temenan"~Faisal "Lo benci gua??? Tapi gua sayang sama elu Shinta"~Yandri Bingung😐😐~Shinta