Prolog

203 10 4
                                    

The gabut's. Yaps! Geng yang terdiri dari empat orang yang dimana terdapat 2 cowok dan 2 cewek.

Baiklah, mari kita mulai sesi perkenalannya.

Pertama, Sagalang Jevano Ramatha. Ia bukan cowok dingin berwajah di atas rata-rata dan banyak di gilai kaum hawa seperti di kebanyakan novel-novel pada umumnya. Bad boy? Hmm, bisa di bilang seperti itu. Ah ralat! Lebih tepatnya ia seorang troublemaker sekolah yang tidak pernah bosan berbuat ulah, meskipun selalu mendapat hukuman dari guru-guru dari yang paling ringan sampai yang paling berat, nyatanya, semua itu tidak membuatnya jerah untuk kembali berulah. Jika kalian pikir ia melakukan segala macam keusilan tersebut sendiri, maka kalian salah besar! Tentu saja ia memiliki parther. Jika biasanya parther untuk membuat ulah adalah lelaki, maka ini berbeda! Parther-nya adalah seorang gadis cantik yang juga sama sepertinya, troublemaker.

Kedua, Alanda Joey Jainer. Panggil saja Landa, gadis berandalan yang selalu berbuat ulah dan merupakan sumber masalah. Ya, ia-lah parther membuat onar dari seorang Sagalang. Most wanted? Ah, tidak! Ia hanya terkenal dengan keusilannya saja. Memang, ia memiliki wajah cantik, dan jika di pikir-pikir, ia bisa saja menjadi salah satu dari siswi yang di gilai banyak lelaki. Tapi jika dia ingin, tapi sayangnya tidak! Ia sudah cukup bahagia dengan kehidupannya sekarang. Menjadi troublemaker tentu saja bukan keinginan banyak orang, tapi ia berbeda! Ia ingin dan ia menikmati itu!

Ketika, Ganesa Genthara Gazan. Cowok yang selalu saja menampilkan ekspresi wajah datar serta irit bicara membuat ia mendapat julukan sebagai ice boy. Most wanted? Benar sekali. Pintar? Tidak juga. Mungkin bagi kebanyakan orang berteman dengan dua troublemaker  hanya akan membuat risih saja, tapi tidak dengannya. Justru, berteman dengan mereka merupakan sesuatu yang patut ia syukuri. Kehadiran ketiga sahabatnya seolah mampu membuat hidupnya yang abu-abu menjadi lebih berwarna.

Keempat, Caina Verissa. Gadis manis dengan kacamata bulat tebal. Ia bukanlah gadis populer seperti tiga temannya, ia hanyalah seorang kutu buku yang setiap hari selalu setia mendekam di perpustakaan sekolah dengan setumpuk buku berbagai gendre. Tentu saja berteman dengan tiga orang famous sering kali membuatnya merasa tidak pantas berada di antara mereka. Apalagi ejekan serta tatapan sinis dari siswa-siswi yang secara terang-teranggan di lontarkan untuknya ketika acap kali ia berjalan bersama mereka, membuat perasaan tersebut semakin besar. Walaupun, sahabat-sahabatnya sudah memberikan dukungan dan berkata bahwa ia tidak perlu merasa tidak pantas berteman dengan mereka, juga tidak usah memperdulikan olokan-olokan dari para netizen. Tapi tentu saja, ia tidak bisa merasa lebih baik setelahnya.

***

Manado, 24 oktober

Troublemaker coupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang