AWAL

11 0 0
                                    

-AWAL-

Siang hari di sabtu ini sangat terik. Hawa panas dari matahari yang tepat berada di atas kepala membuat seorang gadis yang sedang menunggu kawannya yang belum menampakkan diri itu pun gelisah.

Sudah panas, gelisah, temannya pada ngaret pula.

Gadis yang duduk seorang diri di sebuh bangku itu pun menempelkan wajahnya pada sebuah meja di hadapannya.

Mending tidur siang, pikir si gadis.

Tak lama kemudian, suara tawa, bising dan gunjangan pada lengannya  membuat si gadis terbangun dari tidur siangnya.

Setelah mata si gadis terbuka sempurna, kawan yang di tunggu sudah ada di hadapannya.

"Maaf ya, minumanmu sudah ku minum," ucap kawan si gadis. "Ingin ku sisakan buatmu, tapi kopi ini sedap. Manis dan gurih rasanya."

Si gadis pun bingung. Setahunya, ia tak membeli minum apapun.

Kawan si gadis yang mengerti bahwa si gadis belum paham apa yang di maksud pun menunjukkan gelas minuman yang sudah kosong.

"Tapi di bawah gelas ini, ada surat. Dan aku tak berani membukanya."

Dengan sigap, si gadis pun mengambil secarik kertas yang di maksud.

Coba minum ini, biar rasa kantukmu hilang.
Jangan cari tahu siapa aku.
Biar aku saja yang cari tahu siapa kamu.

Begitu isi suratnya. Dan tanpa perintah, mata si gadis melalang buana mencari keberadaan sang pemberi kopi kemasan.

Nihil.

Tak ada tanda apapun untuk mengetahui si pemberi minum.

"Ya, sudah. Nanti aku gantikan minumanmu."

who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang