-BUKAN AKHIR-
Si gadis lagi-lagi harus menunggu di siang hari yang sudah lumayan tak sepanas tadi.
Kawannya baru saja berlalu untuk membeli kopi kemasan yang baru untuk si gadis.
Pikiran si gadis lagi-lagi terganggu tentang siapa sang pemberi kopi tersebut.
Kawan si gadis pun nampak dari kejauhan sambil berlari.
"Si penjual kopinya ganteng sekali."
Ucapan kawan si gadis membuat adanya harapan dari si gadis bahwa si penjual kopi itu yang memberi kopi secara cuma-cuma padanya.
"Pulang nanti, kita harus pergi ke sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
who?
Short StoryKamu manis seperti kopi yang kamu beri tadi atau kamu pahit seperti kopi asli?