Adorable and Silly

8.8K 881 28
                                    


Silly

By baechu10489



Jennie segera berdiri saat melihat dr. Jang keluar dari kamar rawat istrinya. Ia sudah menunggu selama berjam-jam di kursi tunggu rumah sakit itu. Dan akhirnya sekarang ia bisa bernapas lega.

"Bagaimana keadaannya, Dok?" Jennie bertanya tanpa basa-basi. Ia sudah sangat tak sabar mengetahui keadaan sang istri.

Dokter Jang tersenyum. "Patah tulang tertutup yang dialaminya sudah berhasil dioperasi. Pergelangan kakinya retak dan membutuhkan waktu sekurang-kurangnya empat bulan untuk bisa pulih kembali. Anda tidak perlu khawatir."

"Syukurlah," ucap Jennie tenang. "Apa yang dilakukannya saat ini?"

"Ia sudah bangun namun obat bius masih mempengaruhi kesadarannya. Mungkin ia sedikit linglung. Aku sudah memperbolehkannya makan dan minum jadi ia meminta biskuit kepadaku," jawab dr. Jang seraya tertawa.

"Benarkah?" Jennie ikut tertawa. "Apa aku boleh menemuinya sekarang?"

"Silakan."

Jennie menngucapkan terima kasih sekali lagi kepada dr. Jang sebelum masuk ke kamar rawat istrinya, Lalisa.

Dari ambang pintu ia bisa melihat Lisa berbaring di ranjang, memakai piyama pasien dengan kaki kanan diperban. Kepala ranjang terangkat 45 derajat yang membuat Lisa berbaring dengan nyaman.

Jennie tersenyum melihat Lisa sedang berusaha keras membuka bungkus biskuit yang tadi dimintanya kepada dr. Jang dengan mata setengah mengantuk.

"Ingin kubantu membukanya?"

Lisa menoleh saat mendengar suara Jennie. Ia memandangi Jennie dengan kening berkerut lalu kembali berusaha membuka bungkus biskuitnya. Jennie tidak dapat menahan tawa kecilnya melihat betapa frustasinya Lisa. Ia pun duduk di bangku yang terletak di samping ranjang.

Lisa menghempaskan kepalanya kembali ke bantal dan menyerahkan biskuit di tangannya kepada Jennie.

Jennie mengartikan bahwa Lisa sudah menyerah untuk membukanya lagi kemudian membukakannya untuk Lisa dengan mudah. Ketika ia mengangkat wajahnya dan memberikan biskuit itu kepada Lisa, istrinya itu sedang memandanginya. Jennie tergelak. Lisa seperti belum pernah melihatnya.

Namun tatapan Lisa seolah sedang memandangi keajaiban dunia. Berseri-seri serta takjub. Lisa mengambil satu biskuit dan menggigitnya, tanpa mengalihkan pandangan dari Jennie.

"Apa kau seorang suster?"

Jennie terkekeh dan menggelengkan kepala. Jennie tahu dia seharusnya menyadari kalau Lisa akan menjadi sedikit linglung akibat obat bius yang telah dibicarakan dr. Jang tadi, tapi ia tidak menyangka Lisa akan benar-benar tidak mengingatnya. Menurutnya Lisa lucu, apalagi ekspresi wajahnya yang menggemaskan.

Lisa tampak berpikir keras. Ia larut dalam ingatannya, berusaha keras menebak siapa wanita di sampingnya. Lalu ia menelan biskuit yang tadi dikunyahnya.

"Apa kau seorang bidadari?"

Kali ini Jennie tertawa cukup keras lalu menggelengkan kepalanya sekali lagi. Lisa mengusap-usap lehernya sambil tersenyum konyol, matanya masih mengagumi Jennie. "Kau benar-benar seorang bidadari yang sangat cantik."

Jennie masih tertawa. Darahnya berdesir hingga membuat pipinya merona merah. Istrinya jelas-jelas sedang bermain mata dengannya.

Lisa terus memakan biskuitnya tanpa gangguan. "Lalu siapa kau sebenarnya?"

SillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang