Tara
Suatu pagi di 2013
Hari itu bukanlah Senin pertama seorang Tara Mahira untuk melakukan finger print check di meja resepsionis Hit Management.
Sudah ratusan Senin pagi ia lalui dengan rutinitas yang sama. Namun rasanya baru kali ini Tara merasa semua mata memandangnya penuh minat. Ia mematut penampilannya di pintu lift yang masih tertutup rapat.
Nggak ada rol rambut yang lupa dilepas kan? Nggak ada kusut - kusut di kemeja kan? Gue juga nggak nabrakin warna separah itu kan?
Dan jawabannya adalah tidak.
Tara dengan cueknya segera melangkah masuk begitu lift berdenting dan membuka. Denting lift kembali berbunyi lim lantai kemudian. Begitu pintu membuka dan Tara memunculkan diri, suasana serupa lantai satu tadi kembali terulang. Bahkan rasanya lebih ekstrim. Tara yakin ia mendengar beberapa diantara mereka berbisik - bisik cukup keras.
"Mbak Tara!"
Seorang gadis bertubuh mungil dengan pipi tembem, rambut cepol dan kaca mata kebesaran mendekati Tara.
"Hai De."
Ini Deara, seorang stylist yang sudah 1 tahun belakangan ini sering satu tim dengan Tara. Perawakannya yang mungil seringkali membuat Deara disangka ABG grupisnya Kamajaya yang setia ngetem di cafe Hit Management. Salahkan ia yang seringkali lupa mengalungkan ID card karyawan.
"Liat gue deh bentar."
Tara memegang kedua bahu Deara, membuat gadis itu berdiri di depannya. Tara kemudian memutar tubuhnya satu kali putaran.
"Ada yang aneh ya De sama gue? Terserah deh kalau mau bilang gue ge er, tapi dari tadi kok gue berasa diliatin orang gitu ya?"
Tara menatap gadis di depannya itu dengan tatapan serius.
"Kamajaya Mbak. The great Kamajaya."
Deara menjawab pasti. Tara yakin melihat ada rona ngeri diwajah juniornya ini.
"Ya terus?"
The great? Jadi dia punya gelar baru lagi?
"Jangan bilang Mbak belum pelajarin CV nya dia."
Tara akui ia memang tidak pernah membaca CV para model yang akan ia dampingi. Including that Kamajaya yang Deara bilang the great itu. Tara merasa cukup tau nama dan wujud orangnya. Perkara bagaimana personality seseorang, gadis itu merasa tidak terlalu percaya dengan deskripsi data dari bagian personalia Hit management.
Tara menggelengkan kepala alih - alih menjawab Deara.
"Well, selain fakta bahwa dia adalah salah satu pewaris Eastern Prime Hotel yang cabangnya ada di seluruh ASEAN dan bulan lalu dia dinobatkan sebagai the most handsome face in Asia, ada satu fakta lagi yang membuat Mbak jadi pusat perhatian. Karena mulai hari ini Mbak Tara akan jadi asisten pribadinya Kamajaya yang ke delalan."
Deara menutup penjelasan yang membuat mata Tara berkedip kedip kaget. Bukan karena Kamajaya itu pewaris hotel atau pria tertampan se Asia. Menjadi Asisten pribadi kedelapannya Kamajaya terasa lebih mengejutkan. Bagaimana bisa seorang model yang baru sepuluh bulan berkarir sudah berganti asisten sebanyak tujuh kali?
KAMU SEDANG MEMBACA
[OPEN PO] Crazy Rich Janggala [Kims Local Fic]
Romance[lagi diedit buat di publish cenah] Mother Gothel-nya Tangled pernah bilang 'Mother knows best.' Mungkin kebanyakan ibu pasti setuju dengan kata - kata itu. Tidak terkecuali Ibu Diana Janggala yang merasa ketiga calon menantu pilihan putra - putrany...