Sentuhan

16.2K 809 33
                                    

Kau benar benar sialan, hinata!

"Bawa perawat itu juga!" Teriak Sasuke dan masuk terlebih dahulu bersama Hinata yang masih asyik memakan rotinya ke dalam lift.

Perawat itu tampak kaget dan memekik ketika salah satu bodyguard mengangkat tubuhnya untuk ikut besama mereka. Ia memberontak sambil berteriak meminta tolong dan memanggil para dokter dan perawat yang hanya menatapnya dengan prihatin, karena tidak bisa berbuat apa apa.

*

Pria kokoh itu membuka mobil mahal nya dengan kasar dan keluar dengan seorang gadis berada di dalam pelukannya.

Seorang gadis manis bersurai panjang dan sedang tertidur di dalam pelukan sang pria. Sesekali ia mengigau dan kembali bergelung nyaman di pelukan pria itu, Tanpa tahu apa yang akan terjadi padanya begitu masuk ke dalam mansion mewah itu.

Sasuke tampak tidak peduli ketika melihat para pelayannya yang berjejer rapi menyambutnya pulang dan membungkukkan tubuh mereka dengan hormat.

Para pelayan hanya bungkam dan tidak bisa berkomentar ketika melihat tuan besar mereka yang membawa sebuah gadis berpakaian piyama khusus rumah sakit. Walaupun banyak pertanyaan yang mengisi kepala mereka, mereka tetap menjaga mulut mereka agar tidak lancang.

Pria itu menaiki tangga demi tangga menuju sebuah kamar yang terletak di pojok ruangan. Membuka pintu itu dengan pelan tanpa menimbulkan suara berisik.

Kamar itu begitu luas dan sangat mewah, dengan perabotan mahal dan elegan di setiap ruangan dan sebuah ranjang besar berselimut putih tebal.

Pria itu meletakan tubuh Hinata dengan perlahan. Menimbulkan lenguhan kecil dari bibir mungil itu ketika merasakan sesuatu yang lembut di tubuhnya.

Sasuke bergerak dan ikut menaiki ranjang besar itu, menyusuri setiap kulit mulus itu mulai dari ujung kaki gadis itu hingga puncak rambutnya dengan jemarinya.

Pria itu menyibak piyama khusus rumah sakit dan memperlihatkan perut mulus gadis itu. Sasuke meneguk saliva nya dengan kasar, hasratnya benar benar tidak bisa terbendung lagi. Ia ingin menghabiskan Hinata sekarang juga dan menusukkan miliknya berkali kali di dalam tubuh itu.

Membayangkannya membuat gairah nya semakin memuncak, bahkan ia bisa merasakan miliknya yang mengeluarkan cairan nya di balik celana nya. Sasuke mengumpat keras dan membuka celana panjang nya dengan tergesa gesa.

Pria itu melepaskan jas mahal miliknya diikuti kemeja putihnya dengan terburu buru dan menempatkannya secara sembarangan di lantai putih itu.

Lidah kasar nya langsung menyusuri perut rata itu hingga ke atas, tempat dua gundukan besar bewarna putih dan terlihat lembut itu.

Tangan besarnya meremas keduanya dengan lembut, merasakan sentuhan kenyal di kulit kasar nya.

Sasuke menggeram kasar, mengingat kembali akan kejadian bertahun lalu yang membuatnya begitu bahagia dan terpuaskan.

Hinata yang masih tertidur mulai bergerak gelisah, sesekali ia berusaha memukul Sasuke tanpa sadar.

Sasuke menangkap kedua tangan itu dan menariknya ke atas, menjilat sepanjang lengan itu dan menggigit leher mulus itu dan banyak memberikan tanda kissmark.

Pria itu begitu merindukan setiap inci kulit mulus wanitanya dengan aroma khas yang selalu membuatnya kecanduan dan begitu tergila gila akan sentuhannya.

Mata gadis itu terbuka ketika merasakan sesuatu yang panas dan kasar menyapu area bahunya menimbulkan sensasi geli. Jemari mungilnya berusaha mendorong tubuh besar Sasuke yang menindihnya.

"Uugghh... eli..elii..!"  Serunya geli.

Sasuke menurunkan kecupannya pada payudara besar Hinata dan mulai mengigit puncak merah muda itu dengan gemas.

Hinata berusaha menghindari kuluman pria itu pada tubuhnya. Namun cengkraman di kedua tangannya menghentikannya.

Pipi bulatnya memerah sempurna, menahan geli dan sensasi aneh yang menjalar karena sentuhan pria itu pada tubuhnya.

"Ughh.." Hinata melenguh.

Sasuke menggeram, menahan gairah nya dan ingin segera memasuki tubuh itu dengan kasar.

'Aku benar benar tidak bisa menahannya! Sial!'

Pria itu mengangkat wajahnya dan menatap wajah sayu Hinata yang mengerjap bingung.

Sasuke menunduk dan mengecup bibir mungil itu dengan lembut dan mulai memagutnya. Hinata mengerang, dan tidak sengaja membuka mulutnya membuat Sasuke lebih leluasa memasuki lidahnya di dalam mulut itu.

"Uugghh~"

Hinata mendesah lirih,  sesuatu yang keras mengalihkan pandangannya dari Sasuke yang memerah menahan gairah nya. Ia menatap sesuatu yang besar dan menusuk perut telanjangnya.

Mata bulan nya mengerjap lucu, memperhatikan benda tersebut dengan rasa penasaran. Jemarinya perlahan menyentuh puncak benda itu.

Sasuke mengerang begitu merasakan miliknya yang di sentuh oleh jemari lentik Hinata.

Sejak kapan gadis nya bisa melakukan hal seperti ini?

Ia benar benar tidak bisa menahannya!

Dengan cepat, pria itu mendorong kedua bahu mungil Hinata yang masih tertutup pakaian dan sekali Sentak memasukan miliknya.

Hinata menjerit kaget, dan tanpa sengaja mencakar bahu telanjang pria itu.

"U-ughh.. Iccai.." seru Hinata. Air mata perlahan mengalir di kedua bola mata cantiknya.

Sasuke menunduk dan mencium gadis itu dan mulai melakukan aktivitas panasnya yang selama ini selalu ia impikan.

*

Pria itu melirik jam di dinding yang menunjukan angka 9 pagi sambil mengancingkan kemeja biru gelapnya. Ia merenggangkan lehernya yang terasa kaku akibat aktivitas malam nya dan baru berakhir jam 4 pagi.

Pria itu menoleh dan menatap tubuh putih seorang wanita yang sedang memeluk bantal. Rambut indigo panjangnya tersebar di atas ranjang putih. Melihat tubuh telanjang itu membuat miliknya kembali mengeras.

Sasuke mendecih ketika kilasan malam panas yang di laluinya bersama wanita itu. Mengingat wajah satu penuh keringat, tatapan polos berkabut dan desahan lirih yang begitu menggoda.

Ia merasa puas. Selama ini, ia tidak pernah merasakan sensasi seperti ini. Hanya gadis ini yang bisa membuatnya begitu bergairah dan menginginkan sentuhannya.

Mereka terus melakukan itu hingga pagi menjelang, sedikit pun pria itu tidak pernah melepaskan tubuh itu dari tubuhnya. Rasa rindu yang membuncah membuatnya begitu enggan untuk melepaskan tubuh mungil itu menjauh darinya.

Hinata sendiri hanya mengikuti alur yang di lakukan pria itu. Beberapa kali ia meronta dan berusaha menjauhkan tubuhnya, namun Sasuke tidak mengizinkannya. Ia akan kembali mencium Hinata hingga gadis itu merasa pusing.

Sasuke menghampiri wanita itu, menatap wajah polos yang tertidur lelap dengan bibir merahnya yang sedikit terbuka.

Pria itu menyelimuti tubuh itu hingga mencapai dagunya, ia tersenyum tipis ketika melihat wajah manis Hinata tang mengerut ketika Sasuke mencium keningnya sekilas.

Pria itu menjauh dan mengambil jas hitam miliknya yang tergeletak di atas meja dan menyampirkannya di bahunya.

Ia mengeluarkan ponsel miliknya dan mulai menelpon seseorang.

"Hm. Bawa para pelayan jika dia sudah bangun. Jangan biarkan siapapun masuk," 

"Baik Uchiha-sama."

Sasuke menutup panggilannya. Ia mulai melangkahkan kakinya menuju pintu kamar. Sebelum menutup pintu itu, ia kembali menatap Hinata yang masih tertidur.

Ia menyeringai, mata onyx yang tajam berkilat dingin.

"Akhirnya aku menemukanmu."

*










13 NOVEMBER 2018.

[7] BROKEN HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang