Bab 9

2.5K 372 48
                                    

Sorry for typo(s)
-----

"Seokjin." Namjoon meraih lembut jemari Seokjin yang melangkah menjauh. "Tolong dengarkan aku dulu."

Seokjin menatap Namjoon dengan marah. "Kenapa kau harus membawaku ke dalam situasi ini Namjoon? Dia, lelaki itu tampak sekali sangat membenciku, dan sepertinya ingin menyingkirkanku. Dan dia tahu bahwa kita sudah menikah dan berbulan madu, tetapi dia tetap datang dan tidak mempedulikanku."

"Aku akan mengusirnya. Segera. Sementara itu kita harus menahan diri."

Namjoon merangkum jemari Seokjin dan mengecupnya,

"Aku juga membenci kehadirannya, Seokjin, lebih benci darimu. Tetapi Ren dia itu kejam. Aku takut kalau kita tidak hati-hati melangkah, dia akan berbuat jahat kepadamu."

Seokjin mendesah kemudian menghela napas panjang,

"Iya Namjoon, maafkan aku, mungkin aku terlalu bingung dengan ini semua."

"Aku yang harus meminta maaf karena menempatkanmu ke dalam situasi seperti ini." Namjoon merengkuh Seokjin ke dalam pelukannya, "Kita akan mengatasinya bersama. Oke?"

"Oke." Seokjin memejamkan matanya dan menempelkan pipinya ke pundak Namjoon yang hangat. Membiarkan lelaki itu membuainya.

Sementara itu di depan pintu kamar tamu yang terbuka di lantai dua. Ren berdiri dan menatap ke bawah. Pemandangan dua pasangan yang saling berpelukan mesra itu tampak jelas dari atas. Membakar hatinya, membuat matanya menyala penuh kebencian.

Seokjin. Nama itu mengingatkannya dengan sebuah nama yang selalu membuat dadanya sakit ketika mendengarnya, terlebih ketika Namjoon, laki-laki yang sepenuh hati ia cintai menyuarakan nama itu ketika mereka bersama.

Dan kini kebencian itu semakin membakarnya, ketika pada akhirnya ia bertemu dengan pemilik nama yang sangat ia benci itu.

-----

Namjoon duduk dengan gusar di ruang kerjanya. Seokjin tadi tertidur di ranjangnya, dan menolak bercinta dengannya. Kedatangan Ren telah merusak moodnya. Tentu saja, manusia mana yang tidak rusak moodnya ketika menghadapi bahwa mantan kekasih suaminya dengan tidak tahu malu menyusul mereka di saat mereka sedang berbulan madu.

Tetapi Namjoon tidak bisa bertindak gegabah. Ren pemuda pandai yang licik dan sedikit jahat ketika ingin mencapai tujuannya. Dia akan menggunakan segala cara untuk memperoleh apa yang dia mau. Meskipun itu harus melindas orang lain.

Tadi, Ren sudah menyiratkan ancaman ketika mengatakan 'nama Seokjin membuatnya terkenang akan masa-masa indahnya'

Namjoon tahu persis apa maksud perkataan Ren. Dia menyiratkan bahwa dia akan memberitahu Seokjin bahwa Namjoon sering menggunakan Ren ketika mereka bercinta, dengan memanggil dan menganggapnya sebagai Seokjin.

Dengan frustasi Namjoon mengacak rambutnya, kenapa Ren menyusul kemari? Dia tidak habis pikir. Hubungan mereka sudah berakhir. Namjoon sudah mengakhiri hubungan mereka baik-baik dan waktu itu Ren tampak menerimanya dengan baik pula.

Apakah pada saat itu Ren masih berpikir bahwa Namjoon akan kembali kepadanya? Dan ketika ternyata Namjoon menikah dengan Seokjin, hal itu memicu sifat posesif pemuda itu?

Namjoon harus mencari cara untuk menyingkirkan Ren dari pulau ini. Jauh-jauh dan tidak akan kembali lagi untuk mengacaukan hidupnya. Tetapi dia harus berhati-hati melakukannya.

-----

"Makanan ini enak sekali." Ren sepertinya sudah berdandan habis-habisan untuk makan malam mereka. kemeja satin panjang dan berwarna maroon itu nampak membungkus tubuh indahnya dengan sempurna dan indah. "Mungkin aku harus membujuk kokimu supaya mau ikut denganku."

Unforgiven Hero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang