Dear Diary

Prolog

Tanggal: 31 Oktober 2018
        Jakarta

   Terkadang apa yang kita inginkan nggak selamanya bisa tercapai, kita emang udah berjuang mati-matian tapi kalau allah belum mengizinkan kita sebagai hambanya bisa apa? hanya bisa pasrah mungkin itu yang terbaik untuk kita. Segala sesuatunyakan sudah diatur oleh sang maha pencipta.

   Bukannya aku main-main dengan keputusanku tapi apa dayaku bila keputusan itu menyangkut orangtua yang melarang kita untuk melakukanya. Orangtua pasti punya alasan kenapa melarang kita karena mereka melihat kedepanya bukan keinginan semata.

by Adeeva Kirana Mahesti

Tanggal: 31 Oktober 2018
        Bandung

    Di saat aku rapuh, banyak masalah aku mencari-cari teman di WA, curhat kesana kemari mencari solusi tapi tetap saja hati tidak tenang. Adzan magrib terdengar ditelingaku segeralah aku menunaikan sholat magrib tak lupa aku berwudhu dengan air suci yang tidak terkena najis. Sholat magribpun aku tunaikan dengan hati mengingat Allah namun terkadang pikiranku buyar yang membuat sholat jadi tak fokus. Setelah sholat magrib aku sudah terbiasa membaca ayat-ayat suci al-qur'an yang membuat hatiku tenang dan fokus bila membacanya dan mendengarkanya. Sungguh luar biasa al-qur'an itu bisa membuat hati kita lebih tenang.

by Elsabila Reva Athafunnisa

Tanggal: 31 Oktober 2018
          Bogor

   Aku masuk organisasi di luar sekolah keinginanku sendiri tidak ada paksaan sama sekali. Alasanku karena aku punya harapan, aku ingin menjadi orang yang bermanfaat dimana pun aku berada terutama tempat kelahiranku dan tanah airku. Berkarya bersama teman setanah air dan bersaing dengan negara-negara lain. Menghasilkan sebuah produk yang diminati dan dihargai di berbagai negara hingga menjadi ciri khas bangsa indonesia. Produk lokal seharusnya diminati oleh bangsanya sendiri bukan membeli barang impor dari luar negeri, itu berarti kita ingin produk bangsa hancur. Negeri orang lain saja banyak yang meminati, kenapa kita sebagai penghuninya malah menyia-nyiakanya??

by Zivara Amara

Tanggal: 31 Oktober 2018
         Bogor

   Tuhan punya cara supaya hambanya bisa bahagia,meski dengan cara yang membuat hambanya terkadang merasa sakit dengan penderitaan maupun musibah yang dialaminya. Termasuk aku, terkadang aku tak seberuntung orang lain yang miliki keluarga utuh penuh kebahagiaan. Sedangkan aku harus sekolah dan kerja paruh waktu untuk mencukupi kehidupan ku,untuk makan dan bayar spp. Aku iri dengan kehidupan orang lain, tapi harus bagaimana lagi ini kehidupan ku, aku harus bisa menjalaninya walau terkadang terasa berat.

by Muhamad Kevlar Putra Liandra

 

         ************