Part 01

597 45 8
                                    

"Sehun begooooo!!!" Jerit seorang gadis berambut coklat bermata bulat yang tengah berusaha melepaskan diri dari tangan Sehun yang menarik tali bra yang di kenakan gadis tadi

Tapi tetep aja, Sehun masih cengar cengir bangga melihat reaksi Irene yang selalu membuatnya gemas. Semua siswa yang tengah berolah raga masing masing langsung berhenti dari aktivitasnya. Pandangan mereka terkunci oleh adegan yang sebenarnya sudah biasa terjadi

Risih, sebuah kata yang sangat mewakili perasaan Irene saat ini, gadis itu mengepal tangan kanannya

Bug!

Sebuah bogem mentah berhasil mendarat mulus di pipi kanan Sehun, cowok itu nyaris terjatuh karena tinju yang di layangkan Irene memang kencang, semua yang ada di lapangan langsung bersorak heboh melihat adegan ajaib tersebut

"Leh uga lo rene" Sehun tersenyum miring diiringi sebuah tawa kecil

"Lo denger ya hun, lain kali gue gak akan segan segan nonjok lo lebih dari ini!" Ancam Irene dengan penekanan di setiap kata. Yang di sindir hanya bersiul pelan

"Silakan, cantik" Irene segera menepis tangan Sehun begitu Sehun menarik pelan dagu nya

Ugh rasanya pengen Irene cakar aja muka sok gantengnya. Dan seketika semburat merah menyelubungi pipinya begitu terdengar gelak tawa dari seisi lapangan, begitupun cowok di depannya ini

Bug!

Satu tinju tambahan berhasil mendarat mulus hingga Sehun benar2 terjatuh sebelum akhirnya Irene berlari meninggalkan cowok yang tengah menyeka darah segar yang menetes akibat tonjokan yang di tinggalkan Irene

"Double kill, dude" Kai bertepuk tangan heboh sambil menghampiri Sehun yang masih terduduk di tanah

"Diem lo sat" potong Sehun cepat

***

Irene tertawa ringan menatap televisi di depannya. Dengan kaki terjulur di atas sebuah meja kecil dan di temani sebungkus snack dan sekaleng soft drink. Ah.. saat saat seperti ini memang tidak selalu di nikmati Irene, terkadang ia harus di sibukkan dengan tugas tugas yang kelewat banyak

Sementara itu, kedua orang tua Irene terlihat serius dengan pembicaraan mereka. Dan sesekali Mama nya melirik Irene dengan tatapan cemas

"Irene" panggil Mama akhirnya, Irene segera mengubah posisi duduknya menghadap orang tuanya

Berkali kali Mama menghela nafas sebelum akhirnya membuka pembicaraan

"Kamu tau kan 3 hari lagi Mama sama Papa ada tugas di luar kota?" Dan Irene hanya mengangguk sebagai jawaban

"Tadinya Mama gak tau harus menitipkan kamu ke siapa, kamu sendiri tau kan kalau sodara sodara kita jauh? Dan gak mungkin dong mama tinggalin kamu sendirian" dan lagi lagi Irene hanya mengangguk sebagai jawaban untuk penjelasan Mama. Gadis itu lalu mengambil softdrink nya dan menyesapnya pelan

"Setelah tadi Mama bicarakan dengan Papa, akhirnya Mama dan Papa memutuskan.. kamu bakal di temenin sama anaknya temen Papa yang satu rekan kerja sama Papa, dia juga sama di tinggal selama 2 bulan kaya kamu, siapa sih namanya?"

"Reovalna Ohalen Sehun" sambar Papa

"Nah iya itu, kamu kenal kan? Pasti kenal dong, kalian kan satu sekolah" tebak Mama

Irene hampir menyemburkan minuman yang ada di mulutnya. Ia terlalu terkejut

Kaga salah denger gue kan??!

"Kok Sehun??" Tanya Irene tak percaya. Mama mengedikkan bahunya

"Ya mau gimana lagi? Gak ada pilihan lain, lagian dia anak baik baik kan? Papa kan udah kenal Sehun juga"

Pret.
Ajaib amat dia disebut anak baik

"Kenapa harus Sehun sih?" Ulang Irene tak terima

"Kamu ini ya banyak banget protesnya! Tinggal nurut aja apa kata Mama sama Papa"

Irene menghela nafas berat. Lebih berat dari rindunya Milea ke Dilan

"Tapi.. kita nggak sekamar kan, Ma?" Tanya Irene hati hati. Ada baiknya ia menanyakan hal ini sebelum terlambat

"Ya enggak lah, tapi kalo kamu mau mama bisa aja bikin kamu sekamar sama Sehun

Njing. Emak gue udah gila emang

"Eh eh jangan.. bahaya kalo nanti Irene sekamar sama dia" Sambar Irene cepat sebelum Mama benar benar membuat jantungnya berhenti berdetak dengan menyatukan kamarnya dengan cowok sialan itu

"Kalau begitu Mama harap kamu tidak berbuat macam macam selama Mama tidak ada di rumah, Mama bakal minta Sehun mantau kamu selama 2 bulan ini" Tegas Mama

Irene mengangguk lesu, ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika Sehun benar benar tinggal bersamanya nanti, ia sudah cukup stress karena satu sekolah dengannya, dan ini? Satu rumah juga? Lebih baik Irene bunuh diri. Eh tapi Irene juga masih waras, ia tidak mungkin selebay itu untuk melayangkan nyawanya hanya karena tidak ingin serumah dengan Sehun

Irene mengacak rambutnya frustasi. Ia yakin ia tidak akan bisa tidur nyenyak malam ini

Di sekolah aja ngeselin, gimana di rumah????!

Oh My SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang