Call Me Anytime

Disclaimer: Kuroko no Basuke was created by Tadatoshi Fujimaki

Pair: Kagami Taiga x Hino Reiko (OC)

Warning: ada OC, sedikit OOC, jalan ceritanya aneh, bikin baper, dll

Summary: Aku tahu kita saling berjauhan, meskipun begitu telponlah aku kapan saja. Aku akan selalu mengangkatnya demi menghubungimu. Di situlah, aku merasa dekat denganmu. Kagami x OC (Reiko). Mind to RnR?

"Kriing ... Kriing ..."

Terdengar dering HP yang bergetar, tanda ada panggilan masuk. Seorang pemuda bersurai merah kehitaman masuk ke kamar dengan handuk di kepalanya. Lelaki itu kelihatannya baru selesai mandi. Dia mengenakan T-shirt putih dan celana training hitam bergaris putih. Sambil mengeringkan rambut spiky-nya yang masih basah, dia mengambil HP di atas meja dekat tempat tidur.

"Who is calling me on night time like this?" tanya lelaki itu heran dengan bahasa Inggris. Padahal, wajah lelaki itu terlihat oriental dengan mata merahnya yang kecil dan tajam. Menandakan bahwa dirinya bukan berasal dari negara yang dia tempati ini.

Ya dilihat dari latarnya, itu adalah kota Los Angeles. Salah satu bagian negara Amerika.

Begitu pemuda berpostur tinggi itu melihat layar HP-nya, tertera nama seseorang yang sepertinya dia kenal.

"Reiko ... chan?" gumamnya.

Tanpa menunggu lama lagi, dia menekan tombol hijau di HP-nya. "Moshi-moshi," katanya, kali ini dengan bahasa Jepang.

"Moshi-moshi ... Taiga-kun." Terdengar suara perempuan di seberang. Sudah pasti itu berasal dari si gadis yang dipanggil 'Reiko-chan'. "Bagaimana keadaanmu? Sudah tiga hari aku tak meneleponmu. Maaf, ya."

"Ah, aku baik-baik saja," jawab lelaki yang dipanggil Taiga itu. "Nggak usah kamu pikirkan. Jangan khawatir. Lagipula ... a-aku juga sibuk dengan pelatihan itu."

"Oh, yokatta wa." Reiko menghela napas lega. "Aku senang mendengarnya. Aku juga sibuk dengan tugas-tugasku. Karena itulah, aku tak sempat meneleponmu selama tiga hari ini."

"Hmm ..." Taiga segera rebahan di tempat tidur. "Kita sepertinya punya kesibukan yang sama. Kamu tahu? Hari demi hari latihanku begitu berat! Melelahkan sekali ..." keluhnya.

"Ah, apakah aku mengganggumu, Taiga-kun?" tanya Reiko khawatir, takut jika dia mengganggu istirahat Taiga. "Kalau begitu, aku-"

"Ah, warui warui. Aku nggak merasa terganggu, kok!" Buru-buru Taiga memotong kalimat Reiko.

"Kukira kamu bakal terganggu karena aku meneleponmu, dasar kamu ini, Baka."

"Reiko teme!"

"Joudan desu wa. Ufufu. Kamu terlihat menggemaskan kalau marah."

"Tch, enak saja." Taiga mendecih kesal, merasa dirinya sedang diejek.

Reiko tertawa geli. "Ngomong-ngomong, kamu sedang apa?" tanyanya setelah selesai tertawa.

"Aku baru selesai mandi."

"Ma-mandi?" Reiko merasakan wajahnya merona. Membayangkan Taiga masih belum mengenakan apa-apa, hanya handuk yang masih melingkar di pinggangnya. "Ka-kamu belum pakai-"

"Aku sudah pakai baju," potong Taiga, seolah-olah dia tahu apa yang Reiko katakan. "Memangnya kenapa?"

"O-oh! Ti-tidak apa-apa! A-aku hanya bertanya saja."