WARM ROOM

3.4K 321 20
                                    

"Irene Unnie~"

...

'Tuk..tuk..tuk...'
...

Bunyi ketukan kecil menggema di ruang tengah yang sepi, jam dinding yang terpasang tepat di atas tv menunjukkan pukul setengah 12 malam suasana dorm sudah sepi sejak setengah jam lalu,

"Baechu unnie~"

Suara kecil seulgi dengan ketukan pelannya pada pintu kayu solid kembali menggema, yang pintunya diketuk tak kunjung muncul, Seulgi tetap sabar menunggu,

'Cklek!'

...

"Hehe"

Irene menyembul, mendapati wajah Seulgi yang cengengesan didepan pintu,

"Wae??!"

...

"Heunngg...??!"

Bahu Seulgi melorot hilang semangat, wajah cerah cerianya yang cengengesan mesum itu mendadak muram,

"Baechu unnie... inikan giliranmu tidur dikamarku~"

Tanpa persetujuan Seulgi menarik pelan tangan Irene untuk meninggalkan kamarnya yang remang remang itu menuju kamarnya yang terletak di sudut dorm, Irene menurut saja sambil menyembunyikan wajahnya yang jahil di belakang punggung Seulgi.

Entah siapa yang memulai kesepakatan ini dan sejak kapan, setelah mereka pindah di dorm yang lebih besar dan semua member memiliki kamar sendiri, Irene maupun Seulgi sering sekali mengunjungi kamar masing-masing, sampai pada akhirnya mereka membuat giliran tidur bersama di kamar,

Seperti kelinci yang kegirangan Irene langsung membuang tubuh mungilnya di tempat tidur hangat milik Seulgi, Seulgi yang melihatnya cuma terkekeh girang, Irene boleh memiliki kamar yang besar dengan fasilitas yang lengkap, tapi tetap saja kamar Seulgi yang begitu artsy, merupakan spot yang ideal, tempat tidur Seulgi adalah tempat favoritnya, hangat, lembut, dan

...

'Nyaman'

Lengan Seulgi sudah melingkar dipinggang ramping Irene sangat posesive, single bed yang cukup pas untuk mereka berdua yang senang tidur himpit himpitan dalam keromantisan,

saat seperti ini merupakan waktu yang dinanti keduanya jika tidur dikamar Seulgi, posisi nyaman Irene adalah ketika Seulgi membuatnya merasa aman.

"Unniie~...

...

... ini Tetap saja aku seperti tidur dengan tembok~"

Posisi Irene memang sementara membelakangi Seulgi, entah kenapa malam ini ia terlalu malu menoleh dan tidur berhadapan-hadapan, degupan aneh itu sudah dari tadi memainkan tempo yang tak berturan di dadanya, 

jadwal padat di Luar Korea dan aktivitas solo masing masing membuat mereka baru kali ini mengjabiskan waktu dengan tidur bersama, dan tumben sekali Seulgi mengingat bahwa ini adalah giliran kamarnya,

untuk hal hal itu sepertinya ingatan Seulgi tak akan tumpul, Irene heran juga kadang-kadang.

Irene membalik badannya dengan ogah-ogahan lantaran salah ringkah, tubuh mungilnya sudah tertutup selimut kecuali mata kelincinya yang memicing kesal,

"Wahhh kapan ya terakhir kita tidur bersama~" :D

"Jangan mendramatisir baru 3 hari yang lalu..."

Potongnya dingin, sungguh tipe tipe tsundere yang gugup jika ketahuan tersipu,

"Heuhh... itu beda ya!, unnie, selalu membawa beban Leader bahkan ketika mau tidur, aku selalu tegang kadang kadang"

"Yaaa!....Pantas saja ketika ada jadwal luar kau selalu meminta untuk sekamar dengan Yeri yaa!?"

[SEULGI x IRENE] DAILY LIFEWhere stories live. Discover now