Di bandara ini terakhir mereka bertemu sebagai pasangan. Tidak disangka bahwa di tempat ini juga berakhirnya hubungan mereka.
Setelah banyak suka duka yang mereka lewati, tak disangka bahwa salah satu dari mereka akan meninggalkan yang lainnya, hanya karena ia lebih menyukai orang lain yang belum tentu selalu ada di saat ia susah.Namanya Reynad Alexi Pratama. Biasanya orang-orang memanggil dengan sebutan Rey. Rey baru saja mendapat gelar dokter umum, dan selanjutnya ia akan melanjutkan spesialisasinya di negeri Paman Sam. Rey memang orang yang sangat pintar. Dari SD ia selalu ranking pertama dan selalu menjuarai olimpiade, bahkan Rey mendapatkan ipk yang hampir menyentuh angka 4 saat lulus dari universitas terkenal di Indonesia.
Pagi hari ini, Reynad sibuk mengepak barang yang ia perlukan selama di Amerika nanti. Karena keberangkatan Reynad nanti sore, jadi ia harus sampai di bandara siang hari.
Reynad mempunyai pacar yang bernama Aqilla. Hubungan mereka sudah berjalan 3 tahun. Aqilla merupakan sosok cewe yang tinggi, berambut coklat gelap dengan matanya yang coklat juga dan badannya yang body goals.
Hari sudah semakin panas, matahari sudah di atas kepala. Reynad pun turun dari mobil bersama Aqilla yang ikut mengantarkannya pergi ke bandara.
"Rey, sambil nunggu kamu masuk, kita makan dulu yuk, aku lapar nih"
"Boleh" ucap Reynad singkat.
Mereka pun duduk di sudut cafe bandara. "Rey, kamu di Amerika berapa lama nanti?" tanya Aqilla.
"Kira-kira 5 tahun, doain lancar ya"
"Hmm, Iya semoga lancar ya" balas Aqilla sambil lemas mendengar 5 tahun lamanya dia akan menjalankan hubungan jarak jauh. Mendengar kata 5 tahun, Aqilla merasa ia tidak akan kuat menjalankan ldr selama itu
"Ini aku beliin kamu sesuatu" kata Rey sambil memberi kotak kecil.
" Apa ini?"
"Buka aja" Aqilla pun membuka nya dan ternyata kotak kecil itu berisi liontin yang sangat cantik .
"Wahh.. Makasih ya Rey.. Aku suka"
"Sama-sama, nanti dipake ya, biar kamu inget terus sama aku"
"Oh ya, nanti kita harus terus kontak ya, saling ngasih kabar dan video call setiap malam ya" sambung Rey.
"Iya Rey"
Tak lama sesudah itu, Reynad masuk ke pintu keberangkatan untuk Check-in. Reynad pun memeluk Aqilla sekencang kencangnya karena belum siap untuk meninggalkan Aqilla untuk waktu yang lama. Setelah melepas pelukan Rey, Aqilla pun melambaikan tangannya kepada Reynad.
Sesampainya di Amerika, Reynad langsung menuju apartemen, dimana ia akan tinggal di sana selama lima tahun kedepan. Setiap malam, Reynad dan Aqilla selalu chat dan video call. Mereka saling memberi tahu kabar mereka masing-masing.
Waktu berjalan cepat, Reynad sudah menghabiskan empat tahun di Amerika, semakin dekat ia lulus S2 ada banyak ujian yang menantinya. Komunikasi Reynad dan Aqilla pun semakin berkurang, tidak sesering biasanya. Hingga akhirnya mereka tidak berkomunikasi selama setahun.
Lima tahun telah berlalu. Akhirnya Reynad mendapat gelarnya dan menjadi dokter spesialis bedah umum. Ia berencana untuk bekerja di Indonesia karena ia lebih senang mengabdi kepada negaranya sendiri. Walaupun teman temannya menyayangkan gelar dokter dari luar negeri nya untuk bekerja di Indonesia. Reynad memang tipe orang yang baik dan selalu peduli terhadap sekitarnya. Apalagi alasannya kembali ke Indonesia agar bisa dekat dengan Aqilla.
Sesampainya di pintu kedatangan, Rey langsung dijemput oleh orang tuanya yang sudah menunggu kedatangannya kembali ke Indonesia. Namun, Rey tidak melihat Aqilla menjemputnya. Orang tuanya pun hanya memberi jawaban bahwa Aqilla sedang sibuk dengan kerjaannya dan ada dinas di luar kota.

KAMU SEDANG MEMBACA
False ✅
Historia CortaNamanya Rey, ia merupakan dokter spesialis bedah umum yang baru saja kembali ke Indonesia setelah menjalani pendidikan di Amerika. Kepulangannya ke Indonesia ingin berjumpa kembali dengan pacarnya, namun siapa sangka sosok pacar yang sangat dirinduk...