Seoul | 2014
Salju yang begitu lebat kini menyelimuti kota Seoul, Tepat ditepi sungai Han gadis itu berdiri, menatap kosong langit malam seorang diri disana.
'Kau sungguh tidak berguna!'
'Kau tidak mampu melakukan apapun!.
'Kau tidak berdaya!'.
'Pengecut!'.
'Pecundang!'.
'Enyahlah!'.
Suara suara makian itu kembali terngiang.. suara suara itu selalu muncul dengan sendirinya, Terkadang membuat dirinya bahagia, senang atau bahkan mencaci maki dirinya habis habisan, membuat gadis ini kembali merasa tidak berguna, seperti saat ini. Malam yang begitu dingin ini sama sekali tidak mengurungkan niat nya untuk mencoba melakukan aksi nekat itu lagi. Percobaan mengakhiri hidupnya... ini bukanlah sekali dua kali ia lakukan, ini merupakan ketiga kali nya ia mencobanya, Ia benar benar sudah muak dengan semuanya, terlebih dengan semakin seringnya bisikian bisikan itu terdengar. Cemohan, makian yang selalu membuatnya merasa benar benar tidak berguna, yang selalu menjadi penghalang dirinya untuk bangkit dari keterpurukan. Ia merasa ada orang jahat yang selalu mengikutinya kemanapun dan selalu siap memakinya ketika ia membuat kesalahan.
Schizophrenia / Skizofrenia.. Seorang Psikiater memvonisnya menderita salah satu Personality Disorder, semenjak kehilangan kedua orangtuanya sekaligus mentalnya benar benar terganggu. Ini adalah tahun pertama dirinya hidup dengan teman khayalannya, Gadis itu benar benar menjauhi kehidupan sosialnya sejak itu, ia selalu berfikir LIFE is disgusting, ia selalu merasa bahwa hidup ini sangat tidak adil padanya.
Gadis berambut hitam dengan kulit putih susu ini benar benar sudah tidak bisa lagi menikmati hidup, mengakhiri hidupnya sekarang adalah tujuan terbaik baginya. selangkah lagi ia berjalan maka berakhir lah sudah semuanya. Ia tersenyum getir, ia sangat amat yakin jika aksi nekatnya malam ini akan berhasil karena tidak ada seseorang pun yang mengganggunya disana.
'Lompatlah!, kau harus mati sekarang' .
Hidupmu sudah tidak ada gunanya lagi!'.
Pikirannya lagi lagi berbicara dengan sendirinya, ini membuatnya semakin geram dengan dirinya sendiri.
"Jika aku mati, kau juga akan mati Sialaan!!!". Teriaknya melepaskan semua amarahnya.
"Selamat tinggal.. terimakasih karena selalu menggangguku!"..
Gadis itu semakin mendekati ujung dari pembatas jembatan itu. ia mulai memejamkan matanya, ia sangat siap dengan apapun yang terjadi. Jalan terbaik baginya saat ini adalah mengakhiri hidupnya. Selangkah, dua langkah daan...
"YA KIM TAEYEON STOOOP!". Seorang gadis lain tiba tiba saja datang meraih kasar bagian belakang hoodienya, gadis itu berusaha menariknya menjauhkannya dari tepi Jurang yang terlihat begitu curam dari atas sini. Gadis yang di panggil Kim Taeyeon itu tersungkur ditanah.
'Lihat! Mengakhiri hidupmu saja kau tidak becus!'.
"YA!!!! ARE YOU STUPID?!". Bentak gadis itu dengan nafas terengah-engah, Taeyeon yang terjatuh menatapnya tajam, matanya benar benar memancarkan amarah, ia begitu marah padanya karna kembali berhasil mengagalkan rencananya malam ini.
"Aku mencarimu bodoh! Apa yang kau lakukan disini?!". Bentaknya emosi membuat Taeyeon bangkit lalu mendekatinya.
"Untuk apa kau susah payah mencariku! Pergilah! Jangan ganggu aku!, biarkan aku melakukannya!". Marah Gadis itu tak kalah emosi, ia kembali memutuskan untuk berbalik mendekati tepi jurang. mencoba untuk melakukan percobaan bunuh diri sekali lagi.