☕ 1. Pratista Adara ☕

5 1 0
                                    

Angin sejuk khas pagi bertiup menyapa dedaunan yang baru terbangun dari tidur malamnya, dinginnya suasana membuat seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya kembali menggulung selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya, dan meringkuk seperti bayi dalam selimut yang sedang mencari kehangatan.

Namun bukan kehangatan yang ia dapat melainkan teriak dari seorang wanita yang begitu memekakkan telinga.
karna merasa tidurnya tergantung gadis tersebut perlahan membuka matanya, dan BUMMM.....

Sesosok manusia garang telah berdiri di depannya sambil melipat kedua tangannya di depan dada, siap siap untuk meledak lagi, namun sebelum itu terjadi lagi gadis tersebut segera bangun dari tempat tidurnya dan mendekati wanita tersebut, memeluk kemudian menciumnya dengan penuh kasih sayang sebab segarang apa pun wanita di depannya ia tetap wanita yang paling ia sayangi karna ia adalah ibu dari gadis tersebut.

"Selamat pagi mama ku sayang." Sapa gadis tersebut sambil merekahkan senyumnya namun bukan di balas senyuman, ibu gadis tersebut malah melototi anaknya karna ia telat bangun

"Pagi......Pagi, nanaonan parawan Karak hudang wayah kieu?!" Teriak sang ibu gadis tersebut dengan bahasa sundanya. (Apa-apaan anak gadis baru bangun jam segini)

"Ihh mamah mah gitu, udah tau tadi malem Tista begadang gara-gara mamah nyuruh Tista bikin surat lamaran dadakan." Bela gadis tersebut dengan wajah memelasnya, mungkin wajah memelasnya akan berguna untuk orang lain tapi tidak untuk sang mama karna sedari tadi mamanya itu masih meletakkan kedua tangannya di depan dadanya tak ada niatan untuk menurunkan tangannya terus.

"Pokona mahnya ayena Tista gera mandi terus engke ka hanap, urang sarapan babareng." Tutur sang ibu sambil berjalan meninggalkan kamar anak gadisnya tersebut. (Intinya sekarang Tista cepet mandi terus nanti ke bawah, kita sarapan bereng)

"Iya mah Tista mandi." Ucap gadis tersebut sambil berjalan menuju kamar mandi kesayangan.

Setelah 15 menit Tista sudah rapih dengan kaus putih dan hot pans jins nya, ia pun turun ke bawah untuk sarapan dengan sang mama

Sampai di bawah Tista di suguhi dengan hidangan yang begitu menggugah selera siapa saja yang melihatnya.

Segera ia panggil sang mamah untuk segera memulai sarapan sebab sedari tadi perutnya sudah mulai keroncongan, "mah yuk kita sarapan." Ajak gadis tersebut kepada sang ibu, dan di jawab "Kela sakedap, ie sambelna can beres" ucap sang mama. (Tunggu sebentar, ini sambelnya belom beres)

Tista yang mendengar mamahnya sedang membuat sambal segera berlari ke dapur mini di depan ruang makan dan langsung memeluk mamahnya Tersebut sambil berkata "ih mamah tau aja yang Tista suka." Ucapnya malu malu macan

"Ah entos lepaskeun, hayuk urang sarapan ke bisi telat deih." Ucap sang mama sambil berusaha melepaskan dirinya dari pelukan anaknya tersebut. (Ah udah lepasin, ayok kita sarapan nanti bisa telat loh)

Setelah beberapa saat terjadi keributan yang tentunya di menangkan oleh sang mamah dengan ancaman bahwa Tista tak akan di beri sambel tersebut bila ia tak melepas pelukannya, akhirnya mereka pun memulai sarapan dengan tenang

🐳🐳🐳

Selesai sarapan Tista pun membantu mamahnya membersihkan bekas makan tadi dan mencucinya.

Di rasa selesai dengan kegiatannya Tista pun kini duduk di meja makan berhadapan dengan mamanya yang sedang meminum teh,

"Mah tumben mama kesini pagi-pagi, ada apa ya mah?" Tanya Tista yang sedari tadi heran karena tak biasanya mamanya Tersebut datang ke apartemennya pagi-pagi.

"Oh iya... Untung kamu ingetin, mama ada sesuatu yang mau mama omongin sama kamu." ujar sang mama memulai pembicaraan seriusnya.

"Tista.... Kemarin mama ketemu sama temennya papah kamu dan ternyata dia punya perusahaan yang lagi nyari karyawan baru, nah mamah coba deh nyaranin kamu, terus dia nyuruh kamu Dateng aja ke perusahaannya." jelas sang mamah panjang lebar berharap anak semata wayangnya tersebut bahagia mendengar kabar tersebut,

Namun bukan raut bahagia yang terpancar di wajah Tista melainkan raut kecewa, karna ia berpikir mamanya tersebut tidak merestui cita-citanya yang ingin menjadi seorang barista dan memiliki sebuah cafe yang instagramebel.

"Mah.... Mamah kan tau Tista gak suka kerja di perusahaan, Tista mau jadi barista dan punya cafe cofee mah, Tista mau mewujudkan cita-cita Adam mah." Ujar Tista sambil menangis mengingat orang yang paling ia cintai itu, namun kini orang tersebut telah pergi untuk selamanya karna kecelakaan yang menimpanya dua tahun silam,

Setelah mengatakan itu Tista segera naik ke kamarnya menyambar jaket jins yang tergantung di dekat lemarinya dan pergi meninggalkan mamanya yang terus memanggil manggil dia, ia tau bahwa yang ia lakukan salah namun kini ia butuh waktu untuk menenangkan dirinya

Sedari tadi ia berjalan tanpa tujuan sambil mencoba menenangkan hatinya yang bergejolak, ya Tista tau bahwa seharusnya ia sudah melupakan laki-laki yang telah meninggalkannya untuk selama lamanya namun sekuat apa pun Tista berusaha ia tetep tak bisa menghapus nama Adam dalam hati dan benaknya.

Langkah kaki gadis tersebut kini membawanya menuju ke sebuah cafe coffee yang dulu sering ia kunjungi bersama orang yang paling ia cintai tersebut.

Setelah masuk kedalam Tista pun duduk di depan kaca cafe tersebut sambil menikmati pemandangan jalanan yang lenggang di depannya cafe Tersebut, memang cafe Tersebut tidak seterkenal cafe cafe yang lain tapi cita rasa coffeenya tak ada yang bisa menandinginya,

Lama ia duduk di sana lalu ada seorang pelayan yang menghampirinya menanyakan ia mau memesan apa, setelah selesai dengan pesanannya pelayanan tersebut meninggalkan Tista.

"Dam apa kabar?, Tista kengen banget sama Adam" gunam Tista, sambil mengikat potong potong memory yang telah mereka lalui di cafe tersebut

Flashback on

"Pratista Adara udah dong jangan marah lagi, maafin Adam ya, tadi Adam usil sama Tista." Bujuk laki-laki yang bernama Adam tersebut kepada Seorang gadis yang sedang merajuk di depannya tersebut

"Gak mau, sebelum Adam beliin Tista latte art sama red Velvet." Tutur sang gadis kepada cowok di depannya tersebut, dan tanpa hitungan detik cowok tersebut telah pergi meninggalkan gadis tersebut guna untuk memesan pesanan gadis tersebut, karna ia tak mau gadis yang ia cintai merajuk lagi padanya,

Setelah pesannya jadi Adampun segera menghampiri Tista dan membawa pesanan gadis tersebut Tista yang melihat perjuangan kekasihnya tersebut menjadi terkekeh geli,

"Ih kok ketawa." Ucap Adam yang heran dan di balas gelengan kepala oleh Tista

Flashback off

Mengingatkan kejadian tersebut Tista terkekeh kembali dan tak dapat di pungkiri bahwa kini hatinya sudah mulai tenang.

Huh akhirnya bisa aktif lagi di wattpad, maaf ya sempet ngilang setahun hehe😁

Tetep stay safe ya

See you next chapter
Babay😉

Hearies

Coffe LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang