Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Title: Best Friend But Not Forever Main Cast: - Yuju Gfriend as Yuju - Mingyu Seventeen as Mingyu
Karena memilikimu hanya sebuah imajinasiku yang tak akan pernah menjadi sebuah kenyataan
Happy Reading!
"Aw!" Aku terjatuh dengan posisi lutut kiriku menempel pada tanah yang sedikit basah, bekas air dari hujan lebat kemarin. Jujur rasanya lututku sangat perih sekarang, aku merasa lututku seperti ditusuk batu yang tajam.
Aku berusaha bangkit kembali, namun dengan bodohnya aku menginjak tali sepatuku yang entah sejak kapan lepasnya, dan akhirnya aku terjatuh dan kembali melepaskan teriakan yang lebih keras 1 oktaf dari sebelumnya.
"Yuju? Kau baik baik saja?" Aku mendongak dan berusaha melihat wajah siluet yang tertangkap mataku, sinar matahari yang menyilaukan pandangan membuatku cukup sukar untuk mengenali wajahnya. Namun setelah dia bergeser dan menghalangi cahaya matahari, aku dapat dengan jelas melihat wajah yang tengah menunjukan ke-khawatirannya.
"O--oh--aku baik-baik saja." Ucapku cepat, namun aku merutuki diriku sendiri ketika air mataku jatuh mengalir begitu saja. Dia dengan sigap langsung membantuku berdiri ketika tau apa yang kukatakan tak sesuai dengan kenyataan.
Dia menuntunku dengan pelan kearah bangku terdekat dari tempat dimana aku terjatuh. Kami sedang berada di lapangan Sekolah, dan aku benar-benar bersyukur tidak ada orang disekitar kami. Hanya ada Umji, si kutu buku dari kelas MIPA yang sama sekali tak melepaskan pandangannya dari buku tebal yang ia baca.
"Kenapa bisa terjatuh?" Tanyanya saat kami berdua sudah duduk di sebuah bangku. Aku mengulum senyum paksa sambil menahan sakit di lututku.
"Aku--aku kurang berhati-hati." Sahutku dengan sedikit gugup. Sejujurnya ditengah rasa sakit ini, perutku terasa dikelilingi ratusan kupu-kupu berterbangan. Alasannya ya karena pria didepanku ini, Kim Mingyu.
Mingyu menghela nafas pelan dan dengan cepat berlari pergi sampai akhirnya ia menghilang dari pandanganku ketika berbelok menuju ke gedung paling depan Sekolah. Aku menyentuh dadaku dan merasakan hatiku berdegup kencang.
Berbagai macam pertanyaan timbul dalam benakku. Kenapa most wanted sekolah itu bisa mengetahui namaku? Kenapa dia menolongku disaat seharusnya dia berpura-pura tidak tahu? Karena dari yang kudengar Mingyu bukan sosok yang ramah pada orang yang tak dikenal.
Aku dikejutkan ketika Mingyu datang tiba-tiba sambil membawa kotak P3K di tangannya. Aku menganga saat ia tanpa babibu membersihkan lukaku. Tuhan...bolehkan aku menganggap bahwa pria ini sebenarnya menyukaiku?
