Hari ini 31 oktober 2014 hujan membasahi seluruh jalanan di kota Jakarta. Jalanan sepi tak satupun tampak kendaraan lalu lalang, entah mengapa pagi ini cuaca kurang bersahabat derasnya hujan membuat orang-orang susah beraktivitas.
Vanilla berangkat dari rumah menuju halte bus dengan payung miliknya hari ini ayah dan ibu pulang terlalu larut sehingga ia harus berangkat sendiri. Sweeter pink dan rok selutut serta sneakers abu-abu menemani langkah demi langkah vanilla pagi ini. Perjalanannya menuju halte dengan cuaca yang kurang bersahabat tidaklah mudah tinggal satu langkah lagi ketika ia hampir saja melangkah ke halte tiba-tiba genangan air di jalan terlindas oleh kendaraan bermotor seragam vanilla terciprat oleh air yang bercampur dengan pasir. Seseorang dari motor tersebut menepikan kendaraannya menghampiri vanilla sebagai permintaan maaf atas perbuatannya. Vanilla yang sembari sibuk membersihkan pakaiannya dengan sebuah tissu terkejut kala seorang pria mendekati nya dan berkata.
"Eh sorry banget,aku kagak sengaja"
"Hm iya gapapa"
"Sekolah dimana biar sekalian aku yang anter hitung-hitung permintaan maaf aku"
Vanilla diam.
"Jadi gimana?"
Vanilla melirik jam ditangannya menunjukkan pukul 07.10 WIB kalau tidak segera berangkat bisa-bisa ia terlambat, tetapi dengan kondisi pakaian yang kotor dan basah ia tidak begitu yakin ingin melanjutkan perjalanannya kesekolah. Akhirnya vanilla menerima tawaran tersebut.
Tanpa menunggu lagi vanilla berkata
"aku sekolah di SMA Nusantara, bisa tolong antar aku kesana karena sebentar lagi gerbang disekolah ku akan segera tutup."
"Baiklah dengan senang hati tuan putri"
Sepanjang perjalanan vanilla hanya diam yang hanya ada dibenaknya kini adalah bagaimana jika pria yang sedang memboncengnya ini tidak mengantarnya kesekolah,bagaimana jika ia berniat macam-macam astaga pikiran buruk selalu saja menghantui hingga tiba disatu jalan pria itu membelokkan kendaraannya dan masuk ke gang-gang sempit membuat vanilla sontan menepuk pundak pria itu dan berteriak
"Eh eh ini jalan mau kemana, antar aku kesekolah"
"Iya neng ini jalan disamping sekolah, kalo lewat jalan lurus kamu ga mau kan kita telat karena ditilang polisi karena kamu ga pake helm"
Mendengar penjelasannya vanilla menjadi tidak enak sendiri karena sudah berburuk sangka kepada orang yang sudah berbaik hati kepadanya. Perjalanan dilanjutkan ternyata kendaraan itu berhenti tepat digang samping sekolah vanilla turun dan berkata
"Makasih ya sorry udah nuduh yang engga-engga"
"Iya gapapa sorry karena aku seragamnya kotor, btw kenalin aku revan anak SMA Jaya 2"
"Aku vanilla"
Revan mengambil sesuatu dibalik jaketnya
"Boleh minta nomor hp?"
"Buat apa?"
"Boleh ngga"
Vanilla mengangguk dan revan memberikan hpnya dengan cepat vanilla menuliskan namanya di kontak revan dan mengembalikan hpnya karena ia rasa perkenalannya sudah cukup.
"Nih hpnya aku duluan ya,makasih sekali lagi"
Vanilla berbalik arah dan meninggalkan revan tanpa mendengarkan lagi basa-basi darinya.
***********
Bel berbunyi menandakan berakhirnya pelajaran pada hari ini,rasa telah berjanji akan menjemput vanilla akan tetapi telah 30 menit berlalu rasa takkunjung datang dan nomornya sibuk. Berkali-kali vanilla menghubungi nomor rasa namun tetap saja tidak ada jawaban. Vanilla kembali menunggu kini telah cukup 2 jam tak ada kabar dari rasa akhirnya ia memutuskan untuk pulang dengan Go-jek.
YOU ARE READING
OREO VANILLA
Teen FictionMungkin tak senikmat oreo dan juga tak semanis vanilla.Kisah ini sulit untuk diucapkan tapi tak begitu sulit untuk dapat aku tuliskan