Sakura si jalang temporary bekerja untuk nenek Chiyo. Gaara Yakuza haus kekuasaan. Ketika saingan nya Yakuza dari Uchiha tertarik pada seorang jalang. Dia berusaha merebutnya.
pairing: Gaara X Sakura X Sasuke
warning: mature area, Di sini Sasuke jad...
Lagu indah terdengar menghentak di club milik pria Yahiko pain. Tak bisa dipungkiri lagi Konoha saat ini tengah menjelma menjadi Las Vegas di Jepang. Semua serba bebas. Perjudian, prostitusi atau hiburan apapun di legalkan di sini selama pemilik tempat hiburan mampu membayar pajak yang tinggi bagi pejabat pemerintahan. Tak ada perusahaan ataupun pabrik, semua disulap menjadi bisnis hiburan. Film panas juga bisa diproduksi di sini. Jadi bukan hal tabu lagi jika para gadis di sini telah menjadi wanita. Dan bagi pria yang beruntung dia bisa menjadi petinju jalanan atau naik dibawah promotor petarung profesional.
Tempat ini bagai lumbung uang bagi para pejabat korup yang serakah. Asalkan bukan narkoba, mereka akan mentolerir segala bentuk hal yang ilegal. Sehingga siapa pun yang kuat dan berkantong tebal maka dia bisa menjadi raja di Konoha. Maka tidak mengherankan jika Yakuza dari berbagai kelompok berlomba untuk merajai wilayah ini. Adu kekuatan maupun baku tembak tak lagi asing di telinga masyarakat Konoha.
Seperti saat ini, club terbesar milik Yahiko tengah dalam keadaan ramai pengunjung. Para penari striptis tengah meliukkan tubuhnya di panggung. Bagi yang berani memberi uang kepada penari dia berhak menyentuh tubuh wanita itu atau menyeret mereka ke kamar dan menyewa jasanya. Biasanya umur mereka masih dibawah dua puluh tahun. Umur yang tepat disaat mereka baru mekar.
Di tengah hentakkan music DJ para wanita itu menggoda untuk mendapatkan pelanggan. Meski ada gaji bulanan yang mereka peroleh namun tampaknya itu belum cukup untuk memenuhi keserakahan mereka akan uang.
Disaat itulah pemegang Yakuza tertinggi di Konoha muncul. Uchiha Sasuke, Salah satu dari enam black Godfather muncul dikelilingi pengawal berbaju hitam. Sekali isyarat para anak buahnya berpencar di segala penjuru club dan menyisakan tiga orang kepercayaannya yang masih sedarah. Obito, Kakashi dan Shishui.
"Apa mereka sudah datang."
"Yah, mereka menunggu tuan di ruang VVIP."
"Hn."
Sasuke mengeluarkan cerutu mahal dari jas mahalnya. Memotong dan menyalakan cerutu berkualitas itu. Matanya dengan awas memindai penjuru club. Gerakan beberapa orang yang menatap awas di sudut sana menarik perhatiannya. Sudah dia duga jika kelompok dari Suna itu juga menempatkan anak buahnya.
"Lewat sini tuan." Sasuke menuruti petunjuk dari anak buah Sabaku. Transaksi ini sangat menguntungkan, jika gagal maka Sasuke akan mendapatkan kerugian yang cukup besar. Itachi yang memegang kepala Godfather akan sangat marah jika itu terjadi.
Yahiko yang menyadari jika Yakuza tertinggi di Konoha dan Suna tengah bertemu di clubnya untuk transaksi. Mulutnya langsung mengumpat dan meninggalkan meja bartender menuju ruang rias.
"Kau jangan keluar malam ini sayang."
Gadis berusia delapan belas tahun itu berkedip dan membuka mata emerald nya lalu tersenyum.
"Ada apa sayang, kenapa kau melarang ku tampil?" "Yakuza paling berbahaya ada di sini, terutama si Uchiha. Dia paling sadis memperlakukan wanita." "Tenanglah, aku hanya menari dibalik kertas bayangan tentu saja tidak akan menarik perhatiannya." "Dengar kan aku sayang. Kau sudah kuanggap adikku sendiri. Jika dia membidikmu aku tidak bisa berbuat banyak." "Ada banyak wanita seksi di sini. Mana mungkin dia tertarik dengan ku yang hanya memperlihatkan bayangan tubuhku." "Tapi kaki dan pinggulmu sangat cantik sayang. Kau seperti biola Spanyol meskipun dadamu hanya sebesar genggaman tangan." "Sudahlah, kau tau benar aku butuh uang untuk pengobatan nenek Chiyo." "Baiklah, tapi hati-hati."
. .
Mata Jade pria berambut merah menatap tamu yang berpakaian mewah. Cerutu di mulutnya membuat dia tampak bossy sekaligus menakutkan.
"Tuan Sabaku, senang bertemu dengan Anda dan mau menyanggupi tawaran ku." Meskipun nada suaranya sopan tapi tak ada niat merendah di sana.
"Jika tawaran menarik aku tidak akan menolak." Jawab pria bermarga Sabaku, salah satu the Godfather dari Suna.
"Kami membutuhkan senjata itu. Permintaan untuk dikirim ke pelanggan kami meningkat."
"Benarkah? Aku rasa kita harus bicara harga di sini." Mata itu menatap dingin Sasuke, lalu mengalihkan pada wanita yang berliuk- liuk di atas panggung sambil telanjang. Matanya menatap dingin wanita di sana.
"Kurasa harga ini cukup menarik."
Gaara melihat Sasuke menunjukkan nominal yang cukup tinggi. Sudut bibirnya melengkung sedikit lalu mengangguk.
Sasuke menghela nafas puas dan menjabat tangan Gaara. Transaksi selesai, tinggal memberikan Senjata pesanan dan uang dikirim.
Akhirnya mereka menghabiskan waktu dengan menikmati hidup hingar-bingar club yang semakin panas.
Disaat itu pula Gaara melihat lampu sedikit dimatikan untuk memperjelas siluet wanita yang hendak menari. Lagupun dimulai, wanita dari balik kertas itu mulai menari.
"Tubuhnya cukup bagus meskipun berada di balik papan layar itu." Guman Gaara.
"Kau benar," Sasuke mulai penasaran dengan wanita yang menari di balik papan layar itu. Wanita seperti apa yang bisa menarik perhatian kaum pria hanya dengan siluetnya saja. Di tengah menarinya tiba-tiba penari itu melakukan gerakan membuka baju yang membuat Gaara dan Sasuke melotot.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gaara hampir tersedak winenya dan Sasuke sudah menjatuhkan cerutunya dari mulut. Seandainya penari tadi langsung tampil telanjang seperti wanita di panggung sana mereka berdua tidak akan kaget. Tapi gerakan tiba-tiba itu sungguh seperti letusan pistol di dada kedua Godfather itu.
Di meja dekat bartender, Yahiko menepuk jidatnya karena Sakura melakukan aksi itu. Jika di hari biasa maka Yahiko tidak akan khawatir tapi saat ini Sakura seperti mengundang harimau untuk menerkam dirinya.
