Chapter 1

222 14 18
                                    

Judul: My life

Disclaimer:
- Saint seiya © Masami Kurumada
- Saint Seiya the Lost Canvas © Shiori Teshirogi

Warning: typo, gaje, ada sedikit adegan berdarah, dll

Author note: Ini adalah fic keduaku dan lagi - lagi fic yang terinspirasi dari ilustrasi seorang artist di pixiv, temanya sama tapi artistnya beda, anehnya lagi, ilustrasinya nyambung, maksudnya itu berhubungan, jadi saya buat menjadi 2 chapter, dan mohon maaf jika ada banyak kesalahan, sekali lagi saya masih pemula. Jadi tanpa menunggu lama - lama ficnya silahkan dinikmati ( sekali lagi hpnya jangan dibaca yak para readers *makan hp lagi (?) )

♈♉♊♋♌♍♎♏♐♑♒♒

Chapter 1

Aku terus berlari menjauh dari desa yang sudah menjadi lautan api sambil terus menggendong seorang bayi laki-laki manis. Sekali dua kali aku melihat kebelakang, berharap sebagian dari pasukan yang menyebabkan semua kekacauan ini tidak lagi mengejarku.

Di kejauhan aku melihat sebuah bangunan yang tidak terjamah oleh api, dengan segera aku langsung masuk ke dalam rumah tersebut untuk bersembunyi sekaligus beristirahat meskipun hanya sebentar.

Sungguh tidak dapat dipercaya bahwa para pasukan yang menyerang desa adalah para tentara Hades, padahal kemarin aku baru saja selesai melahirkan anak pertamaku, aku bahkan belum memikirkan nama yang bagus untuknya.

Dia sangat manis, dia terlalu mirip denganku, perbedaannya hanyalah matanya sangat mirip dengan ayahnya.

Oh, suamiku pasti akan sangat senang ketika melihat anak pertamanya. Dia sangat antusias begitu aku memberitahu nya bahwa dia akan menjadi ayah, perilakunya memang agak sedikit overprotektif waktu itu, tapi kalau dilihat baik - baik ternyata manis juga.

Aku sangat merindukannya, sudah 2 bulan berlalu sejak kejadian yang menewaskannya. Dan aku masih tidak bisa melupakannya sampai saat ini. Dia pernah mengusulkan nama untuk bayi yang ku kandung, tapi aku sudah melupakannya, yang pasti nama tersebut berhubungan dengan mawar.

Tak begitu lama aku mendengar suara langkah kaki berat sedang menuju kemari, dengan segera aku langsung berlari menuju pintu belakang rumah yang ku singgahi.

Akan tetapi, tepat setelah aku membuka pintunya, tiga orang Spectre yang masing - masing membawa sabit besar  menyambut pandanganku, dibelakang ku juga terdapat satu.

Aku dikepung, sekarang aku sudah tidak bisa melawan takdir yang diberikan oleh ketiga dewa takdir.

'Kumohon.... '

Aku menutup mataku dan bersiap menerima potongan besi tajam yang menembus tubuhku

'Kumohon, tolong selamatkan anak ini.... '

Kurasakan dinginnya besi menembus tubuhku

'Kumohon, biarkan anak ini selamat.... '

Darah menggenang di sekitar tubuhku, aku tidak melihat keberadaan keempat Spectre tadi di sekitar, sepertinya mereka sudah pergi.

Sekarang yang bisa kudengar hanya teriakan para warga yang meminta tolong, yang bisa kucium hanya bau asap dan tanah yang bercampur dengan anyir darah, yang bisa kulihat hanya kain putih yang membalut tubuh putra kecilku. Dia masih hidup, tetap tenang tidur sambil memegang tanganku yang bebas dari darah.

'Kumohon..., Siapa saja..., Tolong selamatkan anak ini... '

Sebelum kesadaranku hilang sepenuhnya, aku melihat seorang perempuan tersenyum prihatin kepada kami dan mulai mengucapkan sebuah kalimat. Entah mengapa aku tidak bisa mendengar kalimat yang dia lontarkan, karena saat itu perhatianku teralihkan pada bunga mawar yang disematkan di bajunya, aku langsung ingat dengan nama yang diusulkan oleh suamiku.

Setelah perempuan tersebut selesai mengucapkan kalimatnya, dia langsung mengambil bayiku dan pergi menjauh, meninggalkanku sendirian.

Setelah perempuan tersebut sudah pergi cukup jauh, aku mengucapkan sebuah kata atau lebih tepatnya doa untuk bayiku.

"Tetaplah tegar Albafica. "

To be Continued

Author note:

Rika: Akhirnya project fic keduaku dimulai!!!!! * Tepar di kuil Gemini

Regulus: Project ficnya Dm gimana kabarnya sekarang? * Ikut tepar di sebelah Rika

Rika: Discontinued dulu deh lagi seret ide nih buat ficnya dia

Regulus: Kok sering banget yak seret ide kalo berhubungan dengan para saint selain dari abad 18 * sweatdrop

Rika: Entahlah, selanjutnya apa saya buat project fic bertokoh utama Regulus yak? * Senyum devil

Regulus: Set dah, Kok ayah dan anak sama - sama psikopat yak? * Keringet dingin

Aspros: Memangnya kenapa Regulus? * Ikut - ikutan senyum devil

Regulus: E-eh om Aspros udah pulang dari misi om? * Keringat dingin + wajah pucat

Aspros: Udah kok, jadi apa maksud dari perkataanmu tadi Regulus? * Masih senyum devil

Regulus: KAVOOOOOOOORRRRRR!!!!!!!! * Lari dengan kecepatan cahaya

Rika + Aspros: JANGAN LARI!!!!!!!! *Ngejar Regulus ampe naik turun tangga Sanctuary

Defteros + Asmita: Berminat untuk Comment? *Tiba - tiba nongol

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang