Karna lo WAKIL Gua

6 0 0
                                    

"Nino tunggu!" Ucap seorang wanita berseragam putih abu-abu yang berjalan terengah-engah.

Tapi si pemilik nama tak menghiraukan suara itu. Ia tetap melangkahkan kakinya.

"Nino,tungguin gua!" Wanita itu tetap memanggil nama itu dan memintanya menunggu.

Tapi tetap saja pria itu tidak menghiraukannya.

"NINO!" Teriak wanita itu tapi sial memang dipihaknya. Pria yg dari tadi dimintanya untuk menunggu menghentikan langkahnya. Tubuh wanita itu langsung menabrak badan pria yang dipanggilnya sebagai nino.

BRUK.

Badan buku-buku yang di bawanya jatuh.

"Aduhh. Nino lo kok berhenti mendadak sih?

"..." nino hanya diam menatap wanita yg sudah terduduk di atas lantai koridor sekolah. Tak sedikitpun merespon atau berniat untuk menolong wanita didepannya.

Wanita itu pun tambah kesal dan langsung berdiri.

"Lo nyadar ngga sih kaki lo panjang beda sama kaki gua. Justrunya lo perkecil langkah kek?"

"..."

"Nin, lagian juga lo kan ketua osis di sekolah ini harusnya lo bantuin gua juga dong buat bawa buku-buku ini. Kan ini semua projek osis juga."

"..." nino tetap diam dan menatap wanita didepannya dengan datar.

"Halo??? Ada orang didepan gua? Gua ngomong ke elo ninooo. Respon kek apa kek?"

"Gua ngga mau bantuin elo" akhirnya nino bersuara

"Kenapa?"

"Karna gua ketua osis dan elo wakilnya gua Tara Riquita Putri" Ucap nino menegaskan kemudian berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju ruang osis.

"Ckckck, beruntung banget gua punya ketua osis yg ngga punya perasaan kayak dia. Sabar tara sabar cuma tinggal 3 bulan lagi" ucap wanita yg dipanggil tara tadi sambil menatap kesal kearah puggung nino yg makin jauh melangkah meninggalkannya.

Tara pun berjongkok dan memunguti buku-buku di depannya. Buku-buku itu adalah buku profil sekolahnya yang akan digunakan untuk pedoman siswa baru saat mos nanti. Tetapi disaat ia memunguti buku itu datang seorang pria lain yang membantunya. Pria itu adalah Revan teman sekelasnya yang sudah lama dikenalnya. Teman pria terdekat tara yang sudah dikenalnya dari kelas 4 sd yang selalu ada disaat tara sedih dan senang.

" gua bantuin ya tar " ucap revan dengan sambil membantu tara.

" makasih van. Lo emng terbaik. Beda sama tu orang yg yang ngga bisa ngehargai orang sedikitpun."

" nino? " ucap nino sambil tersenyum. Dia sudah bisa menebak siapa

" iya,kan lo tau aja." Tara membalas ucapan revan sambil tersenyum kembali kepada revan.

" ya iya lah tar gua tau. Ngga ada orang lain yg sering bikin lo susah selain nino. "

Senyuman tara tadi hilang digantikan dengan ekspresi muka yg kesal.

" yaudah ngga usah cemberut lagi. Pipi lo jadi tambah gede tau kayak gitu" revan menggoda tara yg memang akan bereaksi heboh jika dibahas mengenai pipi dan berat badannya.

" ih ngeselin lo. Gua udh kurusan tau pipi gua udh mulai ngecil. Enak aja lo bilang tambah gede" balas tara tambah cemberut

"Iya iya gua tau. Tara yg udah kurusan. Yaudah yuk gua bantuin lo bawa bukunya" balas revan sambil tersenyum karna tak mau tara tambah cemberut

" nah gitu dong "

" ruang osis kan?"

"Yaps benar sekali my bro"

" yuk " ajak revan sambil merangkul bahu tara. Merekapun berdua melangkah menuju ruangan osis.

Sesampainya di ruang osis terlijat nino yg sudah menyilangkan tangannya di depan dada sambil menunggu tara. Nino memerhatikan tangan revan yg berada di atas bahu tara. Tetapi yg diperhatikan tidak menyadarinya.

" makasih ya van udh bantuin gua" ucap tara setelah selesai meletakkan buku tadi di atas meja nya.

" santai aja tar. Gua duluan dulu ya tar soalnya abis ini mau ke ruang club basket dulu "

" oke van. Bye "

Belum semenit tara menghirup nafas segar nino sudah kembali menghampiri tara dengan se buah map.

" nih, gua mau lo bagi kelompok anak baru ini dan udah lo ketik ulang. Udh harus selesai sebelum bel pulang nanti."

" tapi kan bel pulang tinggal 2 jam pelajaran lagi no. Dan gua abis ini ada jam olahraga sama pak masrul."

" gua ngga mau tau" ucap nino singkat dan kembali meninggalkan tara menuju kelasnya.

" somebody please kill me right now!"





















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

More Than I ShouldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang