Hai, perkenalkan namaku Andrian, aku seorang yang pemberani dan gesit. Aku mempunyai dua orang sahabat bernama Alvin dan Alger. Alvin adalah orang terpintar di kelasku, dia juga seorang yang rajin, dia kurus dan juga berkacamata. Dan temanku Alger, dia kebalikan dari Alvin, ya... dia sangat gendut, seorang pemalas, suka makan, dan paling suka tidur.
Aku mahasiswa di salah satu kampus di London, aku pindah dari Indonesia. Kedua sahabatku ini juga pindah dari Indonesia. Setiap hari, aku selalu berangkat sekolah dengan mereka, dan setiap hari pula, aku selalu melihat Alger memakan roti di jemputan. Kampusku sedang libur selama 3 bulan penuh, dari bulan Mei sampai bulan Juli.
Aku sudah mulai bosan dengan kerjaanku seminggu ini yang hanya makan, mandi, main, molor(tidur), dan mengulang pada esok hari, atau yang biasa kusebut dengan 5M. Hari ini aku mulai berpikir untuk memulai petualangan, aku sangat suka berpetualang.
Aku dan kedua sahabatku berdiskusi untuk berpetualang. Aku mengusulkan ke Gunung Everest, tapi tak satupun orang dari kedua sahabatku yang setuju, Alger mengusulkan ke Sydney, dan nasibnya sama denganku, tak ada yang setuju. "lalu bagaimana ini?" tanyaku dengan nada putus asa.
"AHA..... aku tahu" teriak Alvin, "bagaimana kalau kita ke Mesir?" usul Alvin, "bagus juga!" teriak ku bersama Alger.
Ya... rasanya senang saat Alvin mengusulkan ke mesir, karena dari sepuluh menit yang lalu, tak satupun orang yang mengusulkan ke tempat impianku itu. Memang aku dari dulu mau ke sana, tapi saat tadi, aku tak kepikiran untuk pergi kesana. Akhirnya kami setuju untuk pergi ke mesir minggu depan, tepatnya hari Senin.
Sudah seminggu ini kami bertiga berbelanja ke mall untuk membeli peralatan kamping. Ternyata harga peralatan kampingnya melebihi uang tabungan kami, jadi aku meminta uang ke beberapa sepupuku dan orangtua ku. Karena aku sangat repot, aku sudah tidak melakukan 5M lagi seminggu ini.
Hari senin pun datang, aku dan sahabat-sahabatku sudah di bandara. Aku dan sahabatku tinggal menunggu check in. Akhirnya setelah sekian lama menunggu, kami menaiki pesawat kami. Aku duduk di dekat jendela, Alvin di tengah, dan Alger di pinggir. Setelah take off, kami boleh memesan makanan, Alger langsung memesan roast, Alvin memesan burger, dan aku memesan sandwich.
Setelah sampai di Mesir, kami langsung menuju hotel yang berada di dekat Pyramid. Memang dari bandara menuju hotel memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 2 jam. Kami satu kamar, saat masuk kamar Alger langsung loncat ke tempat tidur. Sedangkan aku dan Alvin bersih-bersih.
Keesokan harinya, kami pergi ke pyramid untuk melihat mummy-mummy yang dipajang di sana, dan kami tau ada tempat yang dilarang masuk di Pyramid ini, kami ingin masuk ke tempat itu. Alger tidak mau masuk, tapi kami paksa karena ini pasti akan menjadi petualangan yang seru. Kami sebenarnya bingung, ada apa disana? Kenapa kami tidak boleh masuk?. Akhirnya aku masuk saat penjaga lagi ke kamar kecil, dan sebelum aku masuk, aku melihat sebuah tulisan "its like a trap, if entered, will not get out again." Yang artinya "ini seperti jebakan, jika masuk, tidak akan bisa keluar lagi."
Jadi aku dan sahabatku bareng-bareng terus. Ditempat itu aku tidak melihat apa-apa, tiba-tiba............. "dummmmmbaarararrar" ada suara sangat kencang seperti sebuah benda besar jatuh didepanku. Senterku langsung jatuh, tapi untungnya jatuhnya tidak terlalu jauh. Tapi setelah melihat ke depan, tidak ada apa-apa. "aneh....." ucapku dalam hati. Aku melihat kebelakang, "hei, teman-teman, dimana kalian" teriakku, karena Alvin dan Alger menghilang begitu saja. Lalu aku jalan ke tempat tadi aku masuk, tapi kenapa tak ada pintu?, aku ingat tulisan yang ada di pintu masuk tadi, tiba-tiba dua buah lampu senter menyorot mukaku, ternyata itu Alvin dan Alger. Mereka membawaku ke tempat pintu keluar. Akhirnya aku keluar dari pyramid itu, ternyata mereka menghilang untuk mencari pintu keluar.
Esok harinya aku masih penasaran dengan pyramid itu. "kenapa di pintu masuk ada larangan masuk ke tempat gelap itu, padahal tidak ada apa-apa?" itu pertanyaan yang ada dikepalaku setiap aku melihat pyramid itu. Lalu aku membeli sebuah barang seperti GPS yang bisa melihat keberadaan teman. Lalu setelah aku membeli barang itu, aku langsung masuk ke tempat itu lagi. Belum 5 menit, suara itu ada lagi "duuuuduudmmdmmbbabarbabba" tapi kali ini lebih kencang. Aku bingung dari mana suara itu, aku pun mencarinya. Akhirnya aku melihat sebuah peti mummy yang berada di sebuah tempat kecil. Aku dan sahabatku memberanikan diri untuk membuka peti itu, tapi ternyata didalamnya tidak ada mummy. Tiba-tiba "aaaaaaaaaaaaaaaa........", "kenapa kau Alger?" tanyaku, "bukan aku yang teriak" jawabnya dengan nada ketakutan, "jangan bohong Alger" lanjut Alvin, "aku tidak bohong" ucapnya.
Lalu aku melanjutkan petualanganku, tiba-tiba "brukkk" lantai belakangku jatuh dan menjatuhkan Alger. "tolong...tolong....aku tidak bisa keluar dari sini..." teriak Alger. Aku memakai alat GPS untuk menemukan Alger, tapi mungkin alat GPS Alger rusak, karena aku tidak bisa menemukan Alger di alatku.
Sekarang aku dan Alvin harus mencari Alger, tapi ini pasti sangat sulit, karena Pyramid ini sangat besar. Alger juga seorang penakut. Saat jalan, didepanku seperti ada lubang kecil, lalu aku masuk ke lubang itu, ternyata tempat itu menuju ke tempat tadi Alger jatuh, tapi saat kesana Alger sudah tidak ada disana, yang ada cuma bebatuan bekas reruntuhan tadi. Tapi aku melihat dua buah jejak kaki, dan yang pasti jejak kaki itu bukan punya Alger. Aku terus mengikuti jejak kaki itu. Dan diujung jejak itu ada sebuah pintu, lalu aku memberanikan diri untuk masuk ke tempat itu. Ternyata itu hanya sebuah ruangan, tapi ruangan itu sama persis dengan ruangan yang tadi ada peti kosongnya, tapi sekarang petinya mengilang.
"mmmm..m......m......." aku mendengar suara aneh dari belakangku, tapi aku menghiraukan dan hanya fokus ke peti hilang tersebut. Saat aku berbalik.............Alvin menghilang. Aku mulai takut dengan semua yang terjadi. Aku mencari Alvin dengan alat GPS ku, untungnya alat Alvin tidak rusak, jadi aku bisa menemukan Alvin. Kulihat Alvin seperti habis bangun, ku tanya "kenapa kau Alvin", "aku diculik, lalu aku dipukul, dan semua uangku dirampas" katanya.
Tiba-tiba Alger datang dengan berlari, "huh, ayo kita keluar, aku sudah menandakan jalan ke pintu keluar" ucapnya, "tapi dari mana saja kau? Dan kau tau jalan keluar dari siapa?" tanyaku, "sudah lah, ceritanya panjang, nanti saja kuceritakan, sekarang yang penting kita keluar". Jawabnya. Akhirnya kami semua keluar.
"hei Alger, pertanyaanku tadi belum kau jawab" ucapku, "oke, jadi saat tadi aku jatuh di reruntuhan lantai, sebenarnya ada yang membuat lantai itu bisa runtuh, tapi saat kalian jalan, lantai itu masih diberi tiang. Lalu saat Alvin menghilang, sebenarnya aku tau dan aku melihat kalian, tapi mulutku disolatip, jadi aku tidak bisa berbicara saat itu. Dan saat mereka ingin menculikmu, aku secepat mungkin melepaskan ikatan yang mengikat tanganku, untung saja mereka bukan anak pramuka, itu bisa dilihat dari ikatan mereka, lalu aku yang mengikat mereka sekarang. Aku tau dimana pintu keluar karena tadi aku diikat disamping pintu keluar." Jawabnya dengan panjang lebar
"oke, yang penting kita semua selamat, besok kita pulang" ucapku, "tidak, kita belum mencari dari mana suara yang terdengar setiap kita masuk itu" ucap Alvin.
Nah, sekarang hari ketiga aku di Mesir. Tapi kali ini aku tidak mau ke pyramid, tetapi aku ingin jalan-jalan di sekitar pyramid. Saat kami berbelanja, Alger melihat dua orang penculik Alger dan Alvin sedang belanja pisau, dan aku berpikir, mereka tau aku tau kami akan ke pyramid besok.
Dan karena itu, aku takut untuk kesana lagi, tapi ingin tau dari mana suara itu. Aku berpikir dari pada masuk ke Pyramid, lebih baik memanggil polisi. Lalu kupanggil polisi setempat untuk menangkap mereka. Ya... polisi itu berhasil, tapi bukan hanya mereka yang kena denda, kami juga kena karena masuk tempat itu tanpa izin. Dan ternyata suara itu dari mereka, mereka tau kami masuk ke tempat itu. Dan mereka sebenarnya anggota kelompok perampok terbesar di Mesir, jadi selain kami kena denda, kepolisisan mesir juga berterima kasih kepada kami atas bantuannya menangkap mereka.
TAMAT