Plak plak..
Srek srek..
Suara tumpuhan kaki yang berlaro dan menginjak dedaunan kering di tengah hutan. Taehyung sedang mengejar tikus yang mengambil cincin miliknya yang terjatuh saat ia melepaskannya untuk ke kamar mandi umum.
"Hei tikus berhenti, kembalikan cincinku. Itu bukan makanan, cepat berhenti," Taehyung terus berteriak dan berlari sampai ia tidak sadar kalau dirinya sekarang berada di tengah hutan. Ia kehilangan tikus tersebut. Taehyung melihat kesekeliling dan akhirnya ia sadar ia berada di tengah hutan.
"Astaga, aku ada ditengah hutan. Aku harus segera menemulan tikus itu sebelum malam."
Taehyung kembali mencari sampai ia merasa letih dan harus duduk menyandarkan tubuhnya pada sebuah pohon.
"Bagaimana aku bisa menemukan cincin itu," Taehyung mulai putus asa. "Aku tidak ingin kehilangan cincin itu. Cincin itu satu-satunya peninggalan orang tuaku."
Air matanya mulai menetes. Buru-buru ia menyeka air matanya dan kembali mencari cincinnya. Matanya yang tidak jelas untuk memandang karena air matanya yang terus menetes. "Auwh.." Pandangannya yang nanar membuatnya terjatuh karena kakinya tersangkut akar pohon.
Hiks.. hiks...
Taehyung semakin keras menangis. Ia bersyukur ada di hutan karena tidak akan ada orang yang mendengarnya. Mana ada orang di hutan apalagi disore hari.
Sayup-sayup Taehyung mendengar sukumpulan orang tertawa. Suaranya sangat pelan namun terdengar tidak hanya satu. Taehyung mengedarkan pandangannya dan ia menemukan sekumpulan semut sedang menertawakannya.
"Namja kok nangis wkwk..," ujar para semut."
"Apa kalian sedang menertawaiku," ujar Taehyung seraya duduk dan mengusap air matanya.
"Apa namja tidak boleh menangis?, aku menangis karena ada sebabnya dan penyebabnya bukan perkara muda," lanjut Taehyung seraya menatap para semut.
Semut-semut itu berhenti tertawa. Mereka semua heran melihat Taehyung. Baru kali ini ia bertemu dengan manusia yang mengerti mereka.
"Kenapa kau mengerti kami," ujar semut.
"Aku punya kemampuan untuk itu, oh sudahlah. Apa kalian tahu dimana tempat persembunyian para tikus," ujar Taehyung. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi, jadi Taehyung bertanya pada para semut.
"Kalian tinggal dihutan ini pasto kalian tahu," tambah Taehyung.
"Maaf kami tidak tahu. Tapi jika kau ingin tahu binatang disini datanglah pada burung hantu. Karena dia adalah penjaga hutan ini."
"Burung hantu?."
"Iya, dia akan memberitahumu segalanya."
Biasanya raja hutan itu singa kan tapi kenapa burung hantu. Taehyung sedikit berfikir dan ada rasa ketidak percayaan terhadap semut. Tapi dia tidak punya pilihan lain. Ia harus menemukan cincin itu apapun caranya.
"Apa kalian tahu dimana aku bisa bertemu dengan burung hantu tersebut."
"Iya, tempatnya sangat gelap dan juga menyeramkan. Ada disana, dibukit itu," ujar semut.
"Aku akan kesana, terimakasih semut-semut."
.
.
.Taehyung pun pergi ke bukit tempat yang ditunjukkan oleh para semut. Tempatnya tidak gelap dan tidak menyeramkan seperti yang dikatakan oleh semut. Tempat itu penuh dengan padang bunga-bunga cantik dan langkah. Disana juga banyak burung-burung yang beterbangan menikmati keindahan bunga.
"Indahnya," takjub Taehyung melihat bunga-bunga yang bermekaran. Taehyung hampir saja lupa akan maksud kedatangannya kesini.
Kya.. hya..
Taehyung mengalihkan pemandangannya pada dua ekor burung yang sedang berkelahi di udara. Burung itu terlihat sedang terbang ke atas menuking ke bawah mencakar dan mematuk lawannya.
"Berhenti, cukup," ujar burung hantu abu-abu bercorak hitam. Ia berteriak meminta berhenti kepada burung hantu berwarna putih.
"Cukup..," lanjutnya.
"Aku tidak akan berhenti," ujar burung hantu putih seraya terus menyerang burung hantu abu-abu.
"Cukup pangeran aku sudah lelah."
"Kanapa kau sangat lemah."
Pukkk..
"Hei, pergi kau burung jahat," Taehyung melempar batu dan melambai-lambaikan tangannya pada burung hantu berwarna putih tersebut.
Karena melihat ada manusia kedua burung hantu tersebut terbang menjauh. Namun karena burung hantu berwarna putih tersebut terluka ia tidak dapat terbang dan ia terjatuh.
"Hei jangan pergi aku mau bertanya," ujar Taehyung. Ia berlari mengejar burung hantu tersebut.
"Kenapa mereka pergi."
Taehyung berhenti ketika ia menemukan burung hantu berwarna putih tergeletak di tanah. Ia mendekati burung itu dan ia melihat ada sesuatu yang ia cari. Cincin... ya cincin miliknya ada di kaki burung hantu putih itu.
Taehyung berusaha mengambil cincin di kaki burung itu. Akan tetapi ia tidak dapat mengambilnya belum lagi burung itu terus merontah hingga sayapnya rerluka karena bergesekan dengan tanah.
"Berhentilah memberontak aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin mengambil cincinku," ujar Taehyung seraya berusaha melepas cincin dari kaki sang burung hantu.
Tidak lama burung hantu itu pingsan dan membuat Taehyung takut. Ia memutuskan membawa burung hantu tersebut ke rumahnya.
.
.
."Tae, kenapa kau membawa pulang burung itu," ujar eomma Taehyung seraya melihat burung hantu yang sudah di balut perban dan berada dalam kandang.
"Aku merasa kasihan dengannya eomma. Saat aku berusaha melepas cincin dikakinya dia memberontak dan membuat dia terluka seperti itu."
"Mungkin ia takut padamu."
"Iya."
Taehyung mendekati burung tersebut. Ia meneliti bentuk tubuh sang burung hantu. Warna putih bulunya yang indah membuat Taehyung ingin mengelusnya.
"Eomma, dia sangat tampan."
"Haha..dia kan burung Tae."
Taehyung hanya nyengir menanggapi ucapan eommanya.
.
.
.Taehyung mengganti perban di badan burung hantu.
"Maafkan aku burung hantu, aku melemparimu batu karena kau menyakiti burung hantu yang malang itu," ujar Taehyung seraya mengelus punggung burung hantu tersebut.
"Singkirkan tangan kasarmu dariku," ujar burung hantu.
"Asal kau tahu saja aku punya nama," lanjutnya.
"Ooh, maaf. Kau punya nama dan aku ingat namamu pangeran. Temanmu bilang begitu, tapi.. aku tidak yakin kalau kau temannya. Ini sangat aneh, Bagaimana ada seekor burung bernama pangeran. Apa kau punya kerajaan?," ujar Taehyung seraya tertawa terbahak-bahak.
"Apa kau sudah selesai," ujar sang burung. "Cepat lepaskan aku," pintah burung tersebut hingga dia jatuh dari tangan Taehyung.
"He, kau tidak apa-apa."
"Jangan memaksakan dirimu, kau masih belum bisa terbang karena sayapmu terluka. Aku berjanji kalau kau sudah sembu aku akan melepaskanmu. Aku juga belum bisa melepas cincinku dari kakimu," ujar Taehyung seraya mengambil burung hantu tersebut untuk di letakkan di dalam sangkarnya.
"Apa kau si T," tanya sang burung.
"T???." Sang burung hantu melihat cincin di kakinya.
"Kau melihat inisial namaku?. Itu benar aku T dan T tersebut adalah Taehyung nama lengkapku Kim Taehyung. Siapa namamu?." Taehyung terus bicara dan itu membuat sang burung hantu bosan.
"Namaku-."
"Pangeran, iya aku tahu. Sekarang aku mau membantu eommaku memasak jadi aku pergi dulu. Nanti kita bicara lagi," ujar Taehyung seraya pergi keluar kamar.
"Siapa yang ingin bicara denganmu lagi huh."
**Tbc**