Still You, Babe

8 1 0
                                    

Hari ini seperti biasa. Tidak ada yang spesial. Aku seperti biasa, menekuni tugas yang kini diberikan oleh dosen. Beberapa saat ketika diriku tengah memilah jurnal dan textbook mana yang akan ku gunakan untuk karya tulis ilmiah, ponselku bergetar, dan terlihat nama laki-laki yang sudah satu tahun lamanya lenyap. Dengan pesan "Aku ke kampus kamu nih."

Mataku membulat, dan diriku tersedak air liurku sendiri dan semakin mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru perpustakaan. Tetapi perpustakaan kampusnya sekarang hanya diisi oleh teman satu kelasku karena memang sudah janjian dan juga beberapa kakak tingkat dan juga adik tingkat.

"Gila, ngapain dia di sini, emang sembunyinya udah selesai," bisikku pada diri sendiri.

Ponselku bergetar yang menandakan pesan masuk lagi.

"Ini aku di depan,"

Spontan diriku langsung bangkit dari bangku keluar menuju pintu depan kampus. Setelah menuruni dua anak tangga, netraku dapat melihat pujaan hati yang sudah satu tahun menghilang.

Setelah menuruni anak tangga yang lain, cepat-cepat diriku menghampirinya. Ku tabrak dirinya, kupeluk dirinya kuat-kuat seakan takut kalau-kalau dirinya bisa menghilang jika aku longgarkan barang sedetik.

Tangannya mengusap punggungku lembut, membawa pelukan ini menjadi memutar.

"We still boyfriend and girlfriend right?" tanyanya yang segera kuangguki cepat tanpa memikir.

Tidak mungkin aku memutuskan hubungan ini secara sepihak, walaupun sudah menunggu lama untuk peperangan antara diri sang pacar dan juga keinginan sang pacarnya ini selesai.

"Aku ambil tas bentar ya, udah jam pulang juga," dia mengangguk sebagai jawaban dan aku meninggalkannya di bagian utama kampus.

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saat aku memasuki perpustakaan untuk mengambil tas, mereka juga ingin menanyaiku berbagai hal.

"Buru-buru banget lo nya, siapa sih yang lo jumpain? Setan?" aku mendelik ke arah temanku--Luna-- yang duduknya seberangan denganku.

Setelahnya kami keluar karena takut mengganggu di perpustakaan. Pacarku melambaikan tangannya padaku yang dilihat orang salah satu temanku dan langsung heboh.

"SIAPA LO TUH? KENAPA DIA DADAH-DADAH KE LO?"

Sontak mereka semua menatap ke arahnya dan dia meringis saat dilihati.

"Pacar gue,"

Setelah ucapan itu mereka semua menuruni tangga dan ingin berkenalan dengannya. Aku hanya menaikkan pundakku ke arahnya karena jujur aku juga kaget karena mereka tiba-tiba turun hanya untuk berkenalan dengannya.

"Gapapa kenalan aja," gerakan bibirku mengarah kepadanya. Setelahnya diriku izin ke toilet terlebih dahulu.

Setelah diriku balik dari toilet, salah satu temanku berseru kuat-kuat, pacarku izin ke toilet yang sudah kuberitahu letaknya di mana.

"Yaampun sumpah demi apapun gue iri, tiba-tiba banget lo punya pacar anjing, gue kira lo gak laku, like what the?"

"Kurang aja!" Seruku pada temanku.

Dan yang lain mengangguk tanda setuju akan perihal itu. Aku cuma bisa terkekeh. Soalnya Bryan tuh emang lagi butuh waktu aja sendiri. Makanya kemarin kemarin full satu tahun mereka lost contact.

Selagi aku menunggu darinya keluar dari toilet, aku mengatakan kepada teman-temanku untuk tidak ikut kumpul seperti biasa. Mereka setuju dengan itu dan berakhir hari ini kumpul tidak bersama denganku. Dan mereka memilih duluan untuk pergi.

Setelah Bryan selesai dari toilet kami memutuskan untuk pergi ke suatu tempat dan berakhir menghabiskan waktu bersama. Setelah 5 langkah keluar pintu masuk kampus, Bryan tiba-tiba menghentikan penapakan yang ke enam.

"Kenapa?" tanyaku  kepada dirinya yang tengah melihatku.

"Aku mau bilang ini sekarang aja, selain kedokteran, aku udah nentuin pilihan untuk ke perairan juga enggak kedokteran doang, terus aku incer universitas Jawa, is that okay babe?" akunya yang langsung saja ku angguki

"Gapapa dong, you did great for this year," ucapku yang seraya memeluknya lagi, meyakinkannya akan keputusan yang ia pikirkan ini sudah bagus.

Setelahnya kami menghabiskan waktu bersama untuk menebus satu tahun yang sepi. 

Diisi dengan cerita, feedback, dan juga terdengar sayup-sayup tawa dari dua insan yang tengah mengisi kekosongan kosmopolitan selama satu tahun terakhir ini. Mengisi ruang-ruang sepi yang kembali dipenuhi oleh hal-hal yang memang ditunggu-tunggu.

"Maaf ya, lama..."

***

Maaf banget cuma bisa begini, jujur ini ceritanya ngawur banget karena realisasi dari mimpi...

Untuk oknum yang jadi tokoh Bryan, semoga dirimu udah di lingkungan yang baik, semoga cita-citamu terwujud, makasih udah jadi support system, makasih untuk positive vibesnya, dan semoga yang baik-baik selalu terlibat dalam dirimu.

See you next time!

Still You, babeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang