.
.
.Mo dao Zu Shi © Mo Xiang Tong Xiu
Present for Birthday Jiang Cheng..
Jiang Cheng and Wei Wuxian (13 Tahun)
Layang-Layang © AS12
.
.
.Jiang Cheng menatap berang, emosi memenuhi dirinya, dia marah bahkan sampai keubun-ubun kepala.
Namun tentu saja semarah-marahnya Jiang Cheng, Wei Wuxian yang merupakan sumber kemarahannya tidak akan terlalu menanggapi, jadi dia bertanya, "Kenapa harus aku yang mengambil?" sambil bersedekap dada. Jiang Cheng semakin meledak mendengarnya. "Apa katamu? Tentu saja karena kau yang bertanggung jawab. Kau yang memutuskan talinya." Dia ngotot menunjuk-nujuk hidung Wuxian.
"Aku hanya memegang tali, tali yang ada ditanganku tidak putus, putusnya ditengah, itu berarti salah layanganmu. Kenapa dia putus." Wuxian masih membela diri, tapi melihat begitu banyak kedutan didahi Jiang Cheng juga telinganya yang mulai memerah. Wei Wuxian berdecak. "Baiklah, akan aku ambil. Tapi kalau aku jatuh dan mati, kau orang pertama yang akan aku kejar. Aku akan jadi mayat ganas dan menghantuimu."
Jiang Cheng mendengus, "kau bicara seolah akan memanjat tebing setinggi gunung. Kau hanya akan memanjat pohon yang tingginya bahkan tidak sampai 3 meter, bodoh. Bicaramu berlebihan." Omelnya. Iris mata berwarna ungu milik Jiang Cheng memperhatikan Wei Wuxian yang sedang berusaha memanjat pohon. Layangannya tersangkut diujung pohon itu. Awalnya Jiang Cheng memainkan lanyangannya sendiri, sampai Wuxian yang baru bangun tidur mendatanginya. Memaksa untuk meminjam layangan Jiang Cheng.
Baru beberapa menit tali layangan berpindah tangan, talinya putus. Dan layangan terdampar diatas puncak pohon yang letaknya beberapa meter dari lokasi mereka bermain. Tentu saja membuat hati Jiang Cheng berdenyut sakit melihat layangan yang sudah bersusah payah ia terbangkan tinggi-tinggi putus karena Wuxian memaksa untuk memainkannya. Mata Jiang Cheng bahkan ikutan sakit saat melihat Wuxian tersenyum tanpa dosa kearahnya.
"Cepatlah! kenapa kau lama sekali?" Dibawah Jiang Cheng menanti tidak sabaran. Dia mendesak Wei Wuxian yang baru sampai dipuncak pohon. Tangannya yang masih pendek berusaha untuk menggapai layangan berwarna ungu milik Jiang Cheng. Masih belum sampai. Tapi dahan pohon itu semakin tinggi semakin kecil, Wei Wuxian takut dahan pohon yang semakin kecil tidak akan sanggup menahan berat badannya, belum lagi angin berhembus kecang. Wuxian gamang diatas sana dengan debaran jantung memompa cepat dan kakinya sudah keburu pegal. Sedangkan dibawah Jiang Cheng mulai lagi marah-marah, kupingnya sampai panas mendengar omelan Jiang Cheng yang tidak tahu terimakasih.
Wei Wuxian berusaha lebih keras lagi, hingga akhirnya ia membuahkan hasil. Layangan itu dia terbangkan dan jatuh tidak jauh dari Jiang Cheng berdiri.
Jiang Cheng segera mengambil layangannya. Kemudian berbalik pada posisinya yang tadi, menunggu Wei Wuxian turun.
Karena tidak terlalu memperhatikan pijakannya, saat mencapai pinggang? pohon, Wuxian terjatuh keatas tanah berdebu?
Dahi Jiang Cheng berkedut melihatnya, alis matanya bergetar saat Wuxian mulai merengek karena kesakitan. Suara rengekannya berubah menjadi tangis yang dibuat-buat.
Hal itu mengundang Jiang Yanli yang tadinya ingin memanggil mereka segera berlari.
"A Xian apa yang terjadi?" suara mendayu milik Jiang Yanli terdengar.
Jiang Yanli mendekat dan berlutut disamping Wei Wuxian yang masih menangis, mengaku jika kakinya sakit, "Kakak, kakiku patah, kakiku patah!" adunya. Lalu dia menunjuk-nunjuk Jiang Cheng yang berdiri terpaku bak patung.
"Jiang Cheng memaksaku memanjat pohon ini." Dia berganti menunjuk pohon didekatnya. "Coba lihat! Aku jatuh dan dia hanya diam saja. Dia sangat kejam padaku kak." Urat kesabaran Jiang Cheng Langsung putus mendengarnya. Dari cara Wuxian bicara saja itu sudah sangat jelas jika dia sedang bermain akting.

KAMU SEDANG MEMBACA
For Jiang Cheng Birthday
Fanficfanfiction yang dipersembahkan untuk Jiang Cheng yang Tsun-Tsun... untuk hiburan belaka. nama dan Karakter bukan milik saya. Jiang cheng dan Wei Wuxian Jiang Yanli.