maaf banget dah lama ga updatee ~ pada kangen cerita ini tidaa (ato cuma gue doang ya ;-;)
—
Pulang-pulang balik ke apartemen dengan badan yang lelah dan kepala yang sudah berputar-putar seperti halilintar. Joohyun sudah di dorm bersama membersnya — sehat walafiat dan aman. Iyakan aman? Udah gua pastiin kan dia aman?
Baik. Akhirnya gua punya waktu untuk tidur. Balik ke kamar dan ranjang tidurku tampak bersikeras agar aku datang kembali. Ku melemparkan diri ke permukaan kasur, membiarkan diriku terlilit-lilit oleh selimut seperti mayat dibaluri kain kafan. Aku membiarkan diriku menenangkan diri, ku selungkupkan mukaku menghadang bantal, dan ku menutup mataku perlahan...
3..
2..
1—
Alarm berdering.
Hah, alarm?
Sambil bersungut-sungut Junmyeon terbangun kembali dan terpaksa membuka HP-nya. Jam 4 pagi. Dia dan members EXO lainnya harus kumpul kembali ke ruang latihan untuk touchup choreo sebelum mulai agenda shooting music video tepat pada jam 8 pagi. Dengan itu, Junmyeon harus segera bangun dari tempat tidurnya kemudian mempersiapkan diri balik ke gedung SM, lokasi yang ia baru saja kunjungi setengah jam yang lalu ketika menjemput Joohyun.
Tetapi sesungguhnya ia sangat amat sebegitunya lelah. Matanya kian terlem dan susah sekali untuk dibuka, kepalanya mengiang-ngiang tericuh migrain, dan pada dasarnya perasaan di benaknya memaksakannya untuk kembali tidur. Sangatlah bukan Junmyeon untuk merelakan waktu latihan untuk tidur, pikirnya selam, masa bodoh. I deserve it.
Junmyeon memasang fitur do not disturb pada HP-nya dan kemudian kepalanya menyatu kembali dengan bantal.
—
"Mba Joohyunnnnnnnn,,,!" Suara cempreng mendengung di telinga perempuan yang masih setengah mabuk itu, mengganggu tidurnya. "Disuruh bangun sama Mba Seungwan, emakkkk!"
Si maknae Yerim (yang sebenarnya sudah beranjak umur dewasa tetapi tetap diperlakukan seperti bayi oleh membersnya) memukul-mukul yang tertua dengan bantal guling, berusaha untuk menghasut perhatiannya. "Udah telat, emak! Dimarahin manager-nim nih!"
Joohyun menggerutu kesakitan karena perlakuan adiknya itu, lalu ia mengambil bantal dan dilemparinya ke arah Yeri, mengena badannya. "Diem ah, berisik!" Teriaknya dengan kesal.
Yeri malah tertawa melihat respons mengejutkan dari perempuan yang 8 tahun lebih tua darinya itu. "Mbak Seungwan, Emak ngamuk nih! Serem!" Serunya dengan girang.
Sebelum Yeri dapat kembali mengusilkan Joohyun, Seulgi mendatangkan kamar itu dengan ekspresi khawatir yang membenah wajahnya. Ia berkata kasar kepada dirinya sendiri sebelum mengusir Yeri keluar. "Keluar sono, bantuin Seungwan bikin sarapan."
"Eonnie..."
"Kim Yerim, keluar." Ujarnya balik dengan nada yang lebih mencengangkan. Dari situ Yeri baru menyadari bahwa ia tidak bercanda, karena itu Yeri meninggalkan kamar Joohyun tanpa berkomentar kembali. Seulgi menutup pintu untuk memastikan bahwa tidak ada yang mendengarkan percakapan yang ia bakal mulai dengan Joohyun lalu ia duduk di ujung kasur, pas di sebelah Joohyun yang masih terbaring tepar dan mati rasa. "Bae Joohyun, mau gua apain kau..."
Joohyun merengut kembali. "Biarkan Joohyun tidur.." gunggamnya.
"Lu tau manager-nim gabakal suka kalo lu ngelakuin itu." Ucap Seulgi dengan risih. "Apalagi kalo gue kasih tau ke dia lo ngabisin waktu di bar kemaren, setengah sadar karena telah meminum jauh melebihi limit lo."
Joohyun tidak menjawab, namun hanya mengangguk-ngangguk mendengarkan.
"Dan dia bakal jauh lebih gasuka kalo gue kasih tau bahwa si Joohyun sangat amat mabuk, sampe harus dianter pulang sama Suho, seorang sunbae yang ternama."
"Junmyeon," koreksinya dengan latah, "dan itu cuma kesalahan teknis. Aku kan awalnya mau nelpon Taeyeon eonni malah kepencetnya nomor dia."
"Lo tau betapa hancurnya kita kalo ternyata Dispatch menangkap foto-foto lo, mabuk parah, digendong sama leadernya EXO, salah satu boygroup paling terkenal di generasi ini?" Seulgi berdecak. "Itu bakal menjadi masalah yang besar!"
Joohyun terdiam. "... Kita?"
Seulgi mengangkat alisnya. "Hah?"
"Lo memakai kata 'kita'.. orang gue yang bermasalah, gaada hubungannya ama kalian." Ujar Joohyun tanpa rasa bersalah. "Apapun yang bakal terjadi, gue berharap lo gak bakal melibatkan diri, Seulgi. Well at least manager-nim pasti gangebolehin lo melibatkan diri dan membiarkan gue hiatus bertahun-tahun sampe tak ada orang di industri kpop yang mengingat bahwa ada member bernama 'Irene' di Red Velvet."
"You're overreacting." Celetuk Seulgi sambil menawarkannya segelas air putih. "Nih, aspirin untuk menghilangkan migrain lu. Kita banyak aktivitas hari ini, jadi lo harus bertingkah laku seperti biasanya supaya gaada masalah."
Irene menegakkan badannya dan mengambil kapsul obat tersebut dari tangan Seulgi. "Makasih."
"Dan please mandi. Gak ada orang dari studio itu yang menginginkan bau soju yang mengganggu."
Setelah Joohyun berhasil memaksakan dirinya untuk mandi, ia dipertemukan dengan members lainnya yang sedang berada di meja makan, menyantap hasil masakan Seungwan. "Akhirnya bangun juga nih orang. Sini, makan." Ujar cewek berambut pirang itu, mengambil sepiring nasi untuk Joohyun.
Sooyoung menatap Joohyun kebingungan. "Kenapa, eonni? Kok kayak kecapean gitu?"
"Kemaren susah tidur." Jawaban yang hanya kebohongan besar itu keluar dari mulut Joohyun dengan sangat mudahnya. Seulgi saja yang seharusnya turut mengetahui apa yang terjadi kemaren, gausah membawa yang lain.
"Mbak Joohyun tidurnya kayak kebo." Cetus Yerim dengan muka yang jahil.
"Gausah gitu lah, Yerim—" Seungwan diberhentikan oleh deringan HP-nya. Ternyata yang sedang menelepon adalah managernya mereka. Ia mengangkat teleponnya. "Halo, manager-nim? Oh.. gitu.. ok deh, aku bilangin ntar. Okeee, makasih!" Ia menutup panggilan itu dengan singkat.
"Kenapa?" Tanya Seulgi.
"Karena EXO sunbae mulai shootingnya telat, jadi shooting kita bakal didelay juga." Ucap Seungwan. "Katanya ada member yang telat bangun juga, makanya mereka harus delay."
Pikiran Joohyun langsung mengarah ke Junmyeon; dan ia juga mengetahui bahwa si Seulgi sedang memikirkan hal yang sama.
Sooyoung beranjak dari tempat duduknya. "Sip! Kalo gitu izin tidur lagi ya~"
"Eh enak aja, Sooyoung!" Seungwan beranjak dari tempat duduknya untuk mengejar Sooyoung yang sudah mengicir ke kamar tidurnya kembali. "Kita harus siap-siap, lu tau betapa lamanya lo ngedandan!"
Yerim dan Seulgi pergi ke sofa untuk menonton TV, dimana tinggal Joohyun yang masih berada di meja makan. Ia perlahan menelan makanan yang telah dimasak oleh Seungwan tersebut dan kembali bergumul dengan dirinya sendiri. Kalau EXO hari ini shooting music video bareng mereka, berarti ia bakal harus bertemu dengan Junmyeon lagi dong?
Oh tidak, pikirnya dengan silam. Sebaiknya aku ketiduran aja.
—
KAMU SEDANG MEMBACA
˗ˏˋ next to me. suho + irene ˎˊ˗
Fanfiction❝i miss those times when the world didn't even bother having you next to me- now we can't even look at each other.❞ junmyeon menemukan joohyun terdampar di sebuah bar kecil dengan sebotol soju menemaninya. [ surene - semi baku?¿ / angsty ]