♣ CHAPTER 1 ♣

6 2 2
                                    

Aku duduk di bangku taman sendirian, menunggu seseorang untuk datang menemuiku.
satu menit.
dua menit..
tiga menit...
hingga setengah jam lamanya, dia tak kunjung - kunjung datang menemuiku.
sampai aku bosan menunggu dan ingin segera pulang. setelah aku beranjak dari tempat duduk, aku mendengar seseorang berteriak memanggilku dari arah belakang.
" Clarine, tungguuuuuuuuuu!!! "
lantas aku langsung menoleh kebelakang, ternyata dia Stassy orang yang kutunggu - tunggu akhirnya datang juga.
"kenapa kamu telat menemuiku, aku hampir ingin pulang tau nggak karena bosan menunggumu. kata Clarine agak kesal.
" iya, aku minta maaf. Tadi di jalanan sangat rame sekali, sehingga terjadi kemacetan yang sangat panjang. yaa.. di maklumin aja. sahut stassy dengan napas terengah - engah, karena tadi berlari menghampiriku.
" ya udah aku maafin. jawab clarine dengan raut wajah dan nada yang cuek. "ouh ya Clarine, bukannya kamu mau membicarakan sesuatu kepadaku?
Clarine yang tadinya merajuk pada stassy, langsung menoleh ke hadapan stassy. " begini.. Ibu memintaku untuk pergi ke pulau peace all, di sana terdapat sebuah vila bergaya klasik kepunyaan pamanku. "memangnya kenapa ibumu menyuruh mu ke pulau itu. tanya stassy penasaran.
" kata ibu ku, paman ku yang bernama Mr. fretman itu jatuh sakit, ibu memintaku untuk menemani pamanku di pulau itu karena ia hanya sendiri di sana. Istrinya yang bernama Mrs. smoike menghilang tanpa kabar apa pun, peristiwa itu yang menyebabkan pamanku frustasi dan akhirnya jatuh sakit. jawab clarine.
"ouh.. begitu, kenapa enggak ayah atau ibumu aja yang menemani pamanmu di sana." yah, kamu kan tau sendiri kalau ayah dan ibu ku sangat sibuk bekerja, apalagi kakak ku. Adiknya sendiri aja jarang di temani di rumah.Apalagi kalau menemani paman di sana, bisa - bisa pamanku tambah parah nanti.
"iya juga ya, aku sih mau - mau aja. Tapi aku bilang dulu sama ayah dan ibuku nanti aku kabarin sama kamu yaa." ok, jangan lama - lama ya soalnya aku sudah nggak sabar nih pengen kesana.
  Clarine menatap arloji kecilnya di pergelangan tangannya waktu menunjukkan pukul 16.15 langit yang tadinya cerah, berubah menjadi mendung. Menandakan hujan akan segera turun.
  "Clarine, hujan akan segera turun nih lebih baik kita segera pulang sebelum basah kuyup. Ujar Stassy sambil beranjak dari tempat duduk
" Ya udah ayo.Clarine pun beranjak dari tempat duduk dan mereka berdua pun pergi meninggalkan bangku taman yang mereka duduki tadi."Stassy kamu bawa mobilkan, aku boleh nebeng nggakk."tentu saja boleh, apa sih yang ngga boleh buat kamu. Jawab stassy.

  Setelah mereka sampai di rumahnya Clarine, Clarine berpamitan kepada Stassy dengan melambaikan tangannya. Begitu juga Stassy .

Setelah mobil Stassy sudah melaju dengan cepat, Clarine berlari kecil kearah pintu dan membukanya, kemudian dia masuk kerumah dan melihat ibunya sedang memasak di dapur."Bu, lagi masak apa?tanya Clarine sambil menghentakkan badan ke sofa."Ibu lagi masak daging bistik buat makan malam nanti, ouh ya Clarine apakah Stassy mau ikut bersamamu pergi ke pulau itu?
"Katanya sih di mau - mau aja, tapi dia mau bilang dulu sama ayah dan ibunya ." oh, yaudah sana kamu mandi dulu ada bau - bau yang tidak asing di sini. kata ibu ngeledek Clarine."AHHHHH, IBUUUUU.mulai lagi nih.Sahut Clarine yang agak kesal sih, tapi bener juga apa kata ibu, Clarine pun berlari menuju kamarnya untuk segera mandi.
  Setelah selesai mandi, kemudian dia memakai pakaian yang cukup simple dengan kaus berwarna putih ke abu - abuan bertuliskan Fila, dan celana jeans berwarna putih. Setelah selesai berpakaian, Clarine kemudian duduk di depan cermin dan menatap wajahnya sendiri sambil menyisir rambut. Rambutnya yang berwarna hitam pekat dan tebal, matanya berwarna Cokelat, hidungnya mancung, Bibirnya tipis berwanakan pink, pink bukan berarti dilipstikin tapi udah pink dari sononya. Dan di sebelah pipi kanannya mempunyai lesung pipi, sehingga dia tersenyum sangat manis. Betapa cantiknya gadis itu."Clarine cepat bantu  ibu menyiapkan makanan di dapur, ayahmu sudah datang. Teriak ibu dari arah dapur. Aku pun langsung bergegas menemui ibu,


HUTAN TERKUTUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang