PROLOG

44 9 2
                                    

   Mila nama yang terdengar kalem. Namun tidak dengan orangnya.

   Hai perkenalkan nama ku Shlsya Kamila Zalesya biasa dipanggil Mila. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Hari ini adalah hari pertamaku masuk kesekolah baru setelah pindah dari Bandung.  Sebenarnya aku sangat malas pindah keJakarta tapi karna tuntutan pekerjaan papaku kita sekeluarga harus pindah kesini.

   Ketukan pintu yang terus berbunyi membangunkan tidur cantik sang tuan putri. Mila yang merasa terganggu dengan cepat berjalan menuju pintu dengan wajah tidak suka sedangkan seseorang yang sedaritadi mengetuk pintu hanya memasang muka datar.

" lo mau sekolah apa tidur terus sampai nanti malem ? "
Ya itu adalah suara kakak laki-laki mila satu-satunya yaitu Alvaro.

" bisa ngak sih banguninnya pelan gak usah pake gedor-gedor pintu kamar gue " sakras mila yang kesal karena dibangunkan dengan cara seperti itu.

" yaudah maaf deh, cepetan mandi dandan yang cantik hari ini kan hari pertama lo masuk kesekolah yang baru, ntar gue yang nganter ". Ya memang selama ini kakaknya yang selalu peduli dengan mila karena orang tua mereka sangat sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, tapi bukan berarti vero adalah pengangguran karena selalu mengantar adik perempuan satu-satunya itu kesekolah. Vero adalah Manager disalah satu perusahaan yang dirintis papanya, namun pekerjaannya tidak sesibuk papanya yang kadang makan saja lupa-lupa ingat.

   Setelah beberapa saat akhirnya mila selesai mandi lalu bersiap-siap memakai sragam barunya dan berdandan secantik mungkin. Tidak perlu memakai make-up yang tebal ia sudah terlihat sangat cantik karena wajahnya yang sudah cantik sedari lahir ditambah dengan proporsi tubuhnya yang tinggi, ramping dan berkulit putih pucat.

   Saat sedang menuruni tangga ia melihat kakaknya hanya sarapan seorang diri dengan sepiring nasi goreng yang dimasak bibi dengan tenang sambil memainkan ponsel.

" sarapan dulu non bibi sudah masak nasi goreng telur mata sapi kesukaan non mila " ujar bi inah sambil menampilkan senyumnya.

" engga bi nanti aku makan disekolah aja takut telat "
Lalu vero menatap mila dengan pandangan jengah.

" siapa suruh dibangunin susah banget, lo si kalo tidur kaya beruang baru hibernasi " ejek Vero yang membuat mila jengkel.

" udah lah kak, sebenernya lo mau nganterin gue sekolah apa ngajak gue berantem si ? " tanya mila jengkel.

" yaudah ayok berangkat " berjalan menuju mobil sambil terkekeh melihat adiknya jengkel.

Setelah menempuh waktu kurang lebih 30menit akhirnya mareka sampai didepan gerbang sekolah yang bertuliskan SMA BUDI MULIA.
   Sesudah memarkirkan mobil mila berpamitan dengan kakanya. Tujuan pertama yang dia cari adalah ruang kepala sekolah. Disepanjang perjalanan menuju ruang kepala sekolah mila tampak sedikit risih dengan tatapan siswa siswi disana. Ya bagaimana tidak mila berjalan dengan rambut terurai dan make-up tipisnya menambah kesan sempurna.

   Dan tanpa ia sadari sedari tadi ada seorang laki-laki yang menatapnya dari kejauhan dengan pandangan yang tidak dapat diartikan.

BIG LIAR !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang