Hembusan angin malam itu seakan membelai surai hitam legam milik seorang gadis cantik yang tengah menatap langit dari balkon rumahnya.
Thea menghembuskan nafas kasar. Dia memejamkan mata sampai bulir putih itu meluncur di pipi mulusnya. Dia menyekanya dengan kasar. Berulangkali dia berusaha melupakan kenangan bersama seseorang yang telah membuat sakit di hatinya.
"Gue harus bisa ngelupain dia. Semangat Thea, loe pasti bisa" gumamnya dengan senyuman lebar yang dia paksakan.
Keesokan paginya, adalah hari pertama Thea di sekolah barunya. Sekolah ter-elite di kota Bandung, SMA Galaksi.
Jam masih menunjukan pukul 06.15. Namun gadis itu sama sekali tidak menghiraukan koridor yang masih sepi . Sesekali ia bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa sepi. Ia terus melangkah menuju kelasnya. Ya, kelas 11 MIPA 4 adalah kelas baru Thea. Sesaat matanya terpaku melihat seorang cowok yang tertidur di meja dengan kepala yang ditutupi jaket bomber hitam.
Thea bergidik ngeri membayangkan cuplikan film horor. Dia takut apakah cowok itu manusia atau penghuni kelas ini?. Dengan mengumpulkan keberaniannya ia melangkah perlahan-lahan menuju bangku cowok itu. Saat kakinya tiba di depan meja dia menghembuskan nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
Teen FictionBagaimana jika takdir tidak mengizinkan kita untuk bersama? -Thea Maka aku adalah orang pertama yang menentang adanya takdir itu. -Juan
