#01. The Way..

379 20 1
                                    

Hay, new story up !!

❤❤❤

Tiap bagian cerita beda cast cowoknya yah, tapi cast ceweknya ttp sejeong. Hahaha
Ini apa yah ? Oneshoot bukan kayaknya, jadi ini apa ? Serah kalian lah yang mau baca ini apaan kkkkk~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Hujan deras kini menyelimuti kota seoul, seorang pria dengan wajah tampan dan rahang yang tegas masih sibuk berkutat dengan tumpukan dokumen yang harus ia periksa dan tanda tangani.

Cklek..

"Maaf tuan, sudah saatnya anda menghadiri rapat dengan tuan park di gangnam hari ini."

Pria itu, Ong Seongwu melirik ke arah jendela di belakangnya  menampakan hujan yang begitu deras. Ia menghela nafas.

"Baiklah, Woojin-shi segera siapkan mobilku.." ucapnya dan di balas anggukan oleh sekretarisnya itu.

***

Diluar masih hujan, kini seongwu tengah memijit pelipisnya yang terasa pusing setelah perdebatannya dengan tuan park mengenai peralihan saham di perusahaannya. Di tambah sebelumnya, malam tadi ia bertengkar hebat dengan 'tunangannya' dan ibunya yang selalu berulah dengan menghabiskan uang senaknya.

"Woojin-shi, setelah ini kau pulanglah.. Kosongkan jadwalku hingga nanti malam."

"Baik, tuan.."

Ong seongwu mengalihkan pandanganya keluar, mungkin malam ini berkunjung ke club langganannya akan sedikit membantu mengembalikan mood nya yang sedang rusak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dan, disinilah ia sekarang berada di ruang VVIP sendirian menikmati sebotol wine dan whisky di hadapannya. Terdengar dentuman musik cukup keras dari luar, tidak ia tidak suka di luar sana baginya itu tetlalu ramai dan berisik. Lagi pula ia tetap harus menjaga imagenya sebagai seorang CEO dari perusahaan ternama di korea saat ini.

Seongwu kembali menenggak minumannya, sesekali ia melihat ponsenya yang dari tadi begetar menandakan ada 10 panggilan tak terjawab dari 'tunangan'nya Bae Yeri. Setidaknya itu yang di ketahui publik, ia bertunangan hanya sebagai kesepakatan bisnis dengan ayah yeri, Bae Hongdo pemilik perusahaan retail ternama di asia HongDae Corp. Sedangakan selebihnya ia tak membutuhkan yeri sedikitpun.

Seongwu melirik jam tangannya yang menunjukan jam 10 malam, ia berdiri hendak meninggalkan tempat itu dan pulang ke apartementnya. Saat ia keluar, sudah ada beberapa wanita dengan pakaian super minim yang langsung menyambutnya. Membisikan kata-kata merayu agar mereka bisa di pilih oleh seongwu malam ini, seongwu menatap mereka malas yang kini mulai berani menyentuhnya bergelayut manja di lengannya. Ia menghentikan pergerakan tangan salah satu wanita yang hendak menyentuh wajahnya

" Tuan tampan, bawalah aku bersamamu.. Kau tak akan rugi, aku bisa memberimu kepuasan lebih dari yang lain"

Seongwu menatapnya datar, ia menarik wanita tersebut dan menyudutkannya ke dinding menciumnya liar dan tergesa. Ciuman itu tak begitu lama karena sedetik kemudian seongwu melepaskannya dan berbisik pada wanita itu

"Lipstikmu. Benar2 membuatku ingin muntah..! "
Ucapnya dingin dengan sorot mata menyeramkan dan kini jari tangannya mencengkram rahang wanita tersebut membuat wanita itu terlihat memberontak kesakitan

"Kau, hanya jalang murahan yang tak mungkin memuaskanku.." lanjut seongwu lalu mendorong kasar wanita itu hingga tersungkur ke lantai dan melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana.

La Dolce VitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang