.
.
.
"Pagi Appa... pagi Umma..." sapaku riang saat tiba di ruang makan. Mencium pipi mereka bergantian, akupun mendudukkan diriku di samping kiri Appa.
"Dimana Yunho dan Changmin? Mengapa mereka belum datang?" tanya eomma menatapku.
Menggeleng pelan, "tidak tau Umma. Mungkin sebentar lagi," jawabku sambil terus menikmati sarapanku.
Benar saja, belum 5 menit Yunho sudah tiba di rumahku bersama adiknya, Changmin.
"Selamat pagi joongie nuna yeppeo," sapa Changmin tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi seraya mengangkat tangannya memintaku untuk membantunya duduk disampingku.
Berdecak, "panggil hyung Min, bukan nuna," balasku memandangnya tajam yang tentu saja selalu diabaikan olehnya.
"Tidak mau," tolaknya keras. "Min sukanya panggil nuna, bukan hyung."
"Terserah kau sajalah bocah," aku memilih menyerah dan melanjutkan makanku. Berdebat dengannya pun aku tidak akan menang. Dia terlalu jenius untuk anak seusia dirinya.
Jung Yunho dan Jung Changmin, kakak beradik yang tinggal di sebelah rumahku. Orangtuanya, Hanggeng Appa dan Heechul Umma adalah sahabat dekat orangtuaku sejak SMA.. maka dari itulah mereka memintaku memanggil mereka Appa dan Umma.
Sejak sebulan yang lalu Yunho dan Changmin selalu makan di rumahku. Hal itu karena saat ini orangtua mereka sedang berada di China, mengurus perusahaan Jung yang ada disana. Mereka memiliki maid banyak, hanya saja eommaku meminta mereka untuk ikut makan bersama kami.
Aku dan Yunho lahir di bulan yang sama dan tahun yang sama. Kami hanya berjarak 2 hari, dengan aku yang lebih dulu menyapa dunia. Kami selalu bersekolah di tempat yang sama dan di tempatkan dikelas yang sama serta selalu menjadi teman sebangku. Aku tidak tau apakah ini kesengajaan atau benar-benar takdir, yang jelas aku tidak pernah terpisah jauh darinya dan karena inilah aku jadi sedikit bergantung padanya.
Apakah kami sepasang kekasih? Jawabannya... "tentu saja tidak." Kami bersahabat... tidak lebih dari itu. Tapi entahlah aku sendiri bingung, hampir semua teman-temanku disekolah menganggap kami sepasang kekasih. Julukan "Best Couple" bahkan sudah diberikan untuk kami sejak awal kami masuk sekolah.
Pernah aku bertanya pada temanku mengapa ia memberikan julukan itu untuk kami, dan sungguh... aku menyesal telah menanyakan itu. Mereka bilang, "Yunho tampan, tinggi, cerdas, dan dia juga kapten basket sekolah. Dan aku cantik, manis, cute. Benar-benar perpaduan yang sempurna." Jawaban itu tentu saja membuatku marah. Bagaimana bisa mereka mengatakan Yunho tampan sedangkan aku cantik? padahal kami sama-sama namja. Catat!!! N.A.M.J.A.
l
ll
lll
Tidak seperti orang kaya kebanyakan yang memilih berangkat dengan mobil mewahnya, kami selalu berangkat sekolah menggunakan kendaraan umum. Appa dan eomma tidak mengizinkan kami membawa mobil sendiri, "terlalu berbahaya," itu yang mereka katakan.
Saat ini kami sedang duduk di halte dengan aku yang memangku Changmin. Sesekali terdengar celotehan cadel Changmin yang lucu, membuat orang-orang disekitar kami gemas melihatnya. Yah... dia memang menggemaskan, aku mengakuinya. Tapi dia sangat nakal, beberapa kali aku menjadi korban kenakalannya. Hal yang aku herankan adalah, tak pernah sekalipun aku melihat Changmin menjahili Yunho. Dia akan menjadi sangat penurut pada Yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST COUPLE
Short StoryNo Summary... Check This out!!! Pic not mine, I just take it from internet. Thanks buat yang ngedit (ISCHAN), I love it