[1]

4.2K 358 42
                                    

Memperhatikan Hinata adalah keharusan yang akan sasuke lakukan bahkan tanpa dia sadari. Seperti sekarang contohnya, ketika Anko-sensei tengah menyampaikan materi yang tidak sasuke pahami tentang apa itu, Sasuke lebih memilih menyibukkan matanya dengan melihat segala gerak gerik putri kedua keluarga Hyuuga.

Meski kegiatannya sudah berlangsung selama 9 tahun, tapi entah kenapa ia tidak pernah bosan.

Melihat wajah cantik gadis teman masa kecilnya, mendengar suara teduh yang menenangkan hati, melihat satu demi satu ekspresi yang ia tunjukkan, semua adalah candu untuk Sasuke.

Tapi kegiatan menyukainya hanya bisa ia lakukan dari jauh dan dengan diam-diam. Hanya ia, Tuhan dan alam yang tahu betapa besar rasa sukanya untuk Hinata Hyuuga.

.

Istirahat makan siang adalah kebebasan bagi para pelajar yang telah lelah berperang melawan segala rumus dan teori mengerikan lainnya.

Kebanyakan dari mereka menghabiskan waktu berharga itu di kantin atau ruang kelas. Menyantap menu makan siang mereka dengan tentram.

Tidak berbeda jauh dari yang lain, baik Sasuke dan hinata juga turut mengisi waktu makan siang mereka dengan memenuhi kebutuhan perut mereka.

Daripada kantin dan kelas yang terbilang ramai, sasuke memilih menggiring hinata ke atap sekolah.

Di sana cukup sepi dan tenang. Ia bisa memuaskan dirinya memperhatikan hinata tanpa harus takut diusik serangga-serangga menyebalkan.

"Ano, S-sasuke-kun."

Suara merdu yang selalu menggetarkam hatinya itu memaksa sasuke menghentikan kegiatan menyantap telur gulungnya.

Ia dengan senang hati mengesampingkan rasa laparnya dan memusatkan seluruh perhatian yang sasuke miliki pada gadis manis di sampingnya ini.

"Hn?"

Sasuke bisa melihat bagaimana wajah hinata merona bahagia. Rona yang belum pernah sasuke lihat seumur hidupnya.

Tentu saja sasuke sering melihat hinata bahagia, tapi kebahagiaan yang tergambar di wajah hinata kali ini berbeda dari jenis kebahagiaan yang biasa ia temui.

Jika tebakan sasuke benar, rona merah di wajah hinata adalah rona merah ketika seorang gadis sedang jatuh cinta.

Tanpa sadar sasuke mencengkraman kuat sumpit di tangannya.

Apa ini ada kaitannya dengan si pirang itu?

"A-aku dan Na-Naruto-kun berpacaran."

Trak

Begitu halus suara retakan sumpit kayu di tangan sasuke, atau hinata yang terlalu bahagia sampai tak menyadari salah satu alat makan teman prianya telah retak akibat cengkraman yang terlampau kuat.

Meski masih tak menanggapi kabar bahagia itu, tapi tubuh sasuke merespon dengan baik.

Ketika netra obsidian indahnya membulat tak percaya juga rahang tegasnya yang terkatup rapat, itu adalah bentuk respon spontanitas yang diberikan tubuhnya.

Naruto atau boleh disapa Naruto uzumaki. Adalah senpai mereka yang menjabat sebagai ketua klub basketnya.

Tidak ada yang tidak mengenal naruto. Sama seperti dirinya, pemuda ceria dengan aura hangat menyenangkan itu adalah kebanggaan sekolah mereka.

Tampan, pintar, baik, ramah, senang membantu, memiliki rasa kemanusiaan di atas rata-rata dan berhati lembut. Formula sempurna untuk masuk kriteria suamiable dambaan kaum hawa.

Bukan hanya hinata saja yang masuk dalam jaring pesona memabukkan si tampan Uzumaki. Ada banyak perempuan lain tapi sasuke tidak peduli. Hanya hinata yang membuat hatinya berdentum gusar saat tahu siapa cinta pertama hinata.

Merpati Tak BerkepakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang