1

395 23 6
                                    

  Langit senja berganti dengan gelapnya malam. Saatnya mentari beristirahat dan saatnya rembulan melaksanakan tugasnya. Disebuah halaman rumah yang cukup mewah terlihat sepasang kekasih tengah tertawa,terlihat jelas kebahagiaan terpancar diwajah mereka.
"Saaa loe cantik deh,gue suka!" Ucap cowok berbadan kurus tapi mempunyai wajah tampan. Cewek itu hanya tersenyum simpul ia merasa wajahnya memanas.

"Apaan sih bale,receh" Ucap Cewek itu sambip tekekeh pelan. Mereka adalah Salshabila Angeline Caroline dan Iqbal Alvasya Ramadhan. Sepasang remaja yang menjalankan hubungan sebagai kekasih,mereka sama sama mencintai dan saling menyanyangi. Iqbal yang beruntung karena mendapatkan cewek secantik dan seramah Salsha,dan Salsha yang merasa bangga karena mendapatkan cowok sekeren Iqbal dan seberani Iqbal.

"Bale lihat deh bintang itu indah banget yaa. Gue suka deh" Ucap Salsha menunjuk nunjuk bintang dilangit yang bercahaya indah. Iqbal tersenyum menatap Salsha.
"Enggak ih,indahan juga loe" Ucapnya sambil menggengam tangan Salsha. Salsha hanya terkekeh pelan.
"Bale janji ya jangan tinggalin gue,gue sayang loe" Ucap Salsha pelan sambil menempelkan kepalanya ke dada Iqbal. Iqbal mengusap pelan rambut Cewek yang berada dipelukannya.
"Iya Saa,Gue janji. Gue juga sayang loe." Ucap Iqbal memcium puncak kepala Salsha.

                               ***
Pagi yang cerah menyambut keceriaan cewek cantik dengan rambut ikal yang bewarna merah maroon. Dia memoleskan wajahnya dengan sedikit make up dan menyetel seragam putih abu abunya. Ia tersenyum menatapa pantulan dirinya yang berada dicermin kamarnya.
"Pantasan Iqbal jatuh cinta sama gue,gue nya aja cantik kayak gini"Ucapnya sambil mengibas ngibaskan rambutnya sambil terkekeh pelan. Ya cewek itu adalah Salsha.

Tok Tok Tok.

Terdengan ketukan pintu dari luar.
"Permisi nona Salsha,Den Iqbal udah menunggu nona dibawah" Ucap salah satu maid dirumah Salsha. Salsha memang tergolong anak orang kaya,tapi Salsha tidak mengharapkan semuanya karena dia lebih menginginkan perhatian orang tuanya dari pada kekayaan.
"Iyaa bunda,tunggu sebentar" Teriak Salsha. Dari kecil Salsha sudah terbiasa dengan para maid dirumahnya jadi ia lebih senang memanggil mereka dengan sebutan Bunda. Untuk para wanita dan  Ayah. Untuk laki laki.

Salsha segera turun kebawah menghampiri sang kekasih tercintanya. Disana dapat Salsha lihat bahwa kekasihnya sudah duduk manis diruang tamu.
"Pagi bale" Sapanya riang. Iqbal tersenyum menatap Salsha
"Pagi calon masa depanku" Ucap Iqbal,Wajah Salsha sedikit panas mendengar ucapan Iqbal. Iqbal yang melihat itu hanya terkekeh mihat wajah Salsha.
"Ishh loe ketawain gue yaa!! ngeselin!!" Rajuk Salsha sambil memanyunkan bibirnya,Iqbal merasa gemas dengan tingkah Salsha.
"Lucunyaa pacar gue ini" Ucap Iqbal mengacak pelan rambut Salsha sambil memeluk pinggang Salsha.                                         
                             ***
Saat disekolah semua orang menatap kedatangan Iqbal dan Salsha. Banyak yang menganggap mereka pasangan Goals. Dimana yang ceweknya cantik dan cowoknya juga ganteng,Selain itu Salsha juga dianggap pantas menjadi kekasih Iqbal. Karena hanya Salshalah yang mampu membuat seorang Badboy dan terkenal playboy,tidak menjadi Playboy lagi.

"Belajar yang semangat ya!! Biar nanti loe bisa ajarin anak anak kita " Ucap Iqbal,Salsha hanya bisa terkekeh dengan kelakuan Iqbal.
"Loe itu ya mikirnya udah kesitu aja! Pikirin sekolah dulu! Jangan bolos bolos" Ucap Salsha sambil merapikan dasi yang dipakai cowok didepannya,Iqbal segera mengambil sikap hormat.
"Ay ay kaptenn!!!" Ucapnya lantang,Semua orang yang menatap mereka menjadi baper. Terkadang banyak yang mengumpat mereka karena harus romantis depan umum tanpa memikirkan perasaan para JOMBLO.

"Yaa tuhann gue mau dong jadi Salsha"

"Astagaa gue baper masa? "

"Nyesek woii! pikirkan perasaan jomblo napa!!

"Goals banget sih mereka!!"

"Fix!!! kalau gini sih gue iri!!"

  Begitulah yang dikatakan para siswi disana. Iqbal segera melangkahkan kakinya kearah kelas,mereka memang tidak satu kelas. Salsha adalah anak IPA sedangkan Iqbal anak IPS. mereka berdua sama sama kelas XI.

"Pagi guys!!" Teriak Salsha menyapa semua anak kelasnya,Begitulah Salsha dengan sifat ramah dan cerianya. "Pagii!!!" Ucap mereka serentak. Salsha melangkahkan kakinya kearah bangku yang berada dibarisan tengah. Dan disana sudah terlihat para sahabatnya. Cassie dan Steffi.
"Morning saa" Ucap Cassie dengan gaya khas kebule buleanya. "Too" Jawab Salsha. "Gimana sama hubungan loe sama Iqbal?" Tanya Steffi. "fine dong!!" Ucap Salsha semangat.

"Kalian bertiga sudah PR Fisika belum?" Ucap Salah satu teman cowok dalam kelas dia adalah Bastian.
"Belum dong!!" Jawab mereka serentak sambil tersenyum,meskipun mereka anak IPA yang diidentik dengan anak anak rajin. Tapi kelakuan mereka tidak mencerminkan mereka anak IPA akan tetapi tepatnya lebih kearah IPS.
"Nyantai banget!! Jam pertama woii!!!!" Teriak Bastian lagi. Seketika senyuman diwajah cantik mereka langsung berubah menjadi panik.
Satuu

Duaa

Tigaa.

Brakk!!

Bughh!!!.

"Anjir jam pertama!! " Salsha

"Whatt!! Oh my god!! Siapapun Help me pleasee!!!." Cassie

"Woiii Pr guee!!! mintaaa!!!!" Steffi.

Terjadilah kerusuhan dalam kelas,karena ulah ketiga sahabat itu. Salsha yang udah lompat lompat sambil berteriak. Cassie yang sudah memukul mukul meja. Sedangkan Steffi sudah megobrak ngabrik tasnya. Semua orang yang berada didalam kelas hanya menggeleng gelengkan kepala melihat para ketiga sahabat itu.
"Woii!! Trio aneh,mendingan kalian nyalin PR gue aja deh dari pada kayak orang GILA" Ucap Amel sambil menekankan kata terakhirnya. Dengan kompak mereka menyalin tugas Amel secepat kilat. Bisa dibilang mereka bertiga benar benar penyontek handal.

Sangat tepat!! Guru fisika masuk tugaspun selesai. Salsha,Steffi,dan Cassie menghela napas lega.

"Kumpulkan PR kaliann! Bagi yang tidak mengerjakan silahkan maju!!!" Ucap Guru yang berbadan besar itu. Semua siswa mengumpulkan tugas.
"Bagus!! Kelas kalian memang paling teladan! Ibu bangga,Ibu harap tugas kalian ini hasil pekerjaan kalian sendiri"Ucap Guru itu tersenyum.

                              ***
Bel istirahatpun berbunyi,sekarang mereka sudah bersiap siap kearah kantin.
"Anjir perut gue lapar banget!" Keluh Cassie. Steffi dan Salsha menyetujui ucapan Cassie. Pelajaran fisika benar benar menguras tenaga. Saat sampai dikantin Iqbal sudah melambai lambaikan tangannya kearah Salsha.
"Saa sinii!!!" Teriak Iqbal,Salsha segera tersenyum dan melangkahkan kaki kearah Iqbal.
"Loe habis belajar apa??" Tanya Iqbal. "Fisika,capek banget gue" Keluh Salsha. Iqbal hanya terkekeh dan mengusap pelan pucuk kepala Salsha.
"Pasti tentang daya tarik menarik ya?" Tanya Iqbal lagi. Salsha mengangguk karena tadi memang mereka belajar apa yang diucapkan Iqbal.

"Pantasan!! Loe punya daya tarik yang begitu kuat hari ini" Ucap Iqbal sambil tersenyum. Salsha merasa wajahnya memanas ia pun hanya tersenyum malu malu.
"Recehhh jing"

"Yaa Saa loe malu? Biasanya juga malu maluin" Ucap Cassie sambil tertawa dan diikuti yang lain. Salsha melototkan matanya kearah Cassie. Ia mengumpat dalam hati karena Cassie.
"Sudah sudah jangan godain cewek gue deh. Loe mau makan apa Saa? Biar gue pesenin." Ucap Iqbal lembut.

"Bakso!"
"Es jeruk!"
"Nasi goreng!!"
"Siomay aja deh bal!!"

  Bukan Salsha yang menjawab akan tetapi para sahabat mereka.
"Gue gak nanya kalian! Gue nanya cewek gue!" Ketus Iqbal.
"Pesenin sekalian gih bale" Ucap Salsha lembut,Akhirnya Iqbal hanya pasrah menuruti keinginan Salsha.

Bersambungg

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because,I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang