BAGIAN 9

9.2K 1K 64
                                    

[ Jangan lupa untuk Follow, Comment, dan Vote! ]

Author pov.

Mobil merah milik Jungkook sudah terparkir sempurna di area sekolah. Hari ini lagi-lagi Namjoon yang menyetir. Ya, Jungkook masih menyayangi nyawanya sendiri untuk melanggar perintah dari nenek sihir yang merawatnya. Seperti yang kalian duga, nenek sihir yang dimaksudnya adalah Byun Baekhyun.

Melewati koridor sekolah dengan santainya. Hingga banyak pasang mata yang menatap takut pada mereka. Bahkan ada yang langsung menyingkir dari jalan mereka. Rumor tentang merek di sekolah lama sudah tersebar. Bahkan sekarang wajah mereka menampakkan beberapa memar. Hal itu semakin membuat semua murid yakin akan rumor yang mereka dengar itu. Sedangkan Jungkook, Yoongi, dan Namjoon yang sudah biasa mendapat pandangan seperti itu. Mereka lebih memilih cuek.

"Kookie-aa!!" teriakkan seseorang langsung membuat mereka bertiga menghentikan langkahnya. Bahkan semua murid tampak memandang ke arah mereka.

"Hyung! Berapa kali sudah kukatakan padamu, jangan memanggilku dengan panggilan itu saat di sekolah," kesal Jungkook.

"Maaf," balas Jeongguk. Ya, orang yang berteriak tadi adalah Jeongguk. Jangan lupakan Jin yang mengikutinya dari belakang.

"Ada apa dengan wajah kalian?" tanya Jin ragu.

"Pagi Jin hyung. Biasa, urusan lelaki," jawab Jungkook santai.

"Pasti sakit sekali ...," seru Jeongguk sambil mengusap ujung bibir Jungkook yang tampak terluka dan memar itu pelan.  "Apa ada yang terluka ditempat lain?" tanya Jeongguk sambil memperhatikan seluruh badan Jungkook.

"Tidak ada hyung. Jangan khawatir," jawab Jungkook.

"Apa kalian masih lama? Aku ingin tidur di UKS," seru Yoongi tiba-tiba.

"Ah, silahkan hyung. Apa perlu aku temani?" balas Jungkook.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri," jawab Yoongi dengan langsung meninggalkan mereka semua.

"Kebetulan sekali Jin hyung disini. Hyung, apa aku bisa titip Namjoon hyung? Ia sangat susah mendengarku. Sejak kemarin ia susah untuk diobati. Bahkan dokter kenalan kami menyerah untuk mengobati luka diwajahnya itu karena ia terus saja menolak," ucap Jungkook.

Ya, sejak kemarin Namjoon menolak untuk diobati dengan alasan luka Jungkook dan Yoongi lebih parah darinya. Dan lagi, ia mengatakan bahwa luka seperti ini sudah biasa bagi seorang laki-laki. Alasan yang sangat aneh.

"Tentu saja," jawab Jin sedikit kikuk saat menatap wajah Namjoon.

Jika saja boleh jujur, Jin sedikit terpesona dengan wajah tegas Namjoon. Terlebih lagi dengan beberapa lebam di wajahnya, yang semakin membuat wajah Namjoon menawan dimata Jin.

"Kalau begitu kami ke kelas dulu hyung," Pamit Jeongguk membuyarkan lamunan Jin.

"Hah? Ahh. Sampai bertemu nanti," balas Jin.

Jungkook dan Jeongguk langsung berjalan meninggalkan Jin dan Namjoon. Suasana tampak sedikit canggung saat tak ada Jungkook dan Jeongguk. Namun bukan Jin namanya jika ia tak bisa menghangatkan suasana.

"Ayo!" seru Jin sambil menarik Namjoon ke taman belakang sekolah. Sesampainya ditaman Jin langsung melepaskan tangannya dari tangan Namjoon.

"Kenapa kita ke sini bukan ke kelas?" bingung Namjoon.

"Duduklah," Perintah Jin sambil memaksa Namjoon duduk. Mau tak mau Namjoon menuruti perintah Jin.

"Aku tanya kenapa kita harus ke sini bukan ke kelas?" ulang Namjoon. Sedangkan Jin tampak mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Namjoon langsung menaikkan alisnya bingung saat melihat kotak P3K itu keluar dari tas milik Jin.

✔️The Twins [Taekook/Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang