71 [Puisi Cinta Sejati]

110 11 0
                                    

Rasa sayang yang ku tulis dalam tetesan air mata ini dengan diam jernihnya selalu menatapmu bersamanya.

Selalu ada yang tak diceritakan, langit kepada hujan.
Entah pagi bersambut kabut, atau mendung yang bikin murung.

Waktu menguji kita dengan perpisahan,
Jarak menguji kita dengan rindu, dan air mata adalah hujan yang ikhlas jatuh di dada masing masing.

Serupa gelombang lautan, cinta datang saat kau diam,lalu tiba tiba hilang saat kau kejar.

Cinta bisa memberikan cahaya pada mata yang sekalipun buta.
Cinta juga bisa jadi petaka meski pada orang yang di surga.
Ah, biarlah cinta tak butuh kata kata.

Aku membiarkanmu menikmati fase fase tersulit dalam menahan rindu, maka izinkan aku mewujudkan mimpimu untuk mengalami fase terindah untuk melepas rindu.

Gemelisik daun kering menyadarkanku bahwa semestamu bukanlah aku.
Kerontang daun terseret angin
Melebur menjadi luka hatiku.

Setelah tidak dengannya, aku akan selalu mencoba tetap baik baik saja, sebab aku percaya perasaan itu datang tanpa direncanakan,  dan pasti juga hilang tanpa direncanakan.

Tak semudah itu merangkai kata jika pun sudah terangkai bibir tak bisa semudah itu mengatakannya. Dan masih terlalu rumit untuk dijelaskan.  Diamku adalah mencintaimu :)

Kata-Kata BijakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang